MAKALAH PENGERTIAN PROPOSAL, JENIS PROPOSAL, OBJEK PENELITIAN, SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL, PERBEDAAN PROPOSAL KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Dosen Pengampu :
Afdhal Ilahi, S.Pd.I.,M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok II
1.
Sapitri Siregar (20140198)
2.
Romila Yanti
Nasution (20140195)
3.
Taing Dorlan
Hasibuan (20140212)
4.
Susi Siregar (20140210)
5.
Fidayanti Harahap (20140156)
6.
Sakinah Siregar (20140096)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN
TAPANULI SELATAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat Taufik dan Hidayah-Nya Makalah ini dapat terselesaikan.
Sholawat dan salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa
risalah yang menjadi petunjuk serta rahmat bagi Seluruh alam.
Terimakasih
atas perhatian dan kesempatan yang telah diberikan untuk membuat makalah ini penulis ucapkan kepada bapak
Afdhal Ilahi,S.Pd.I.,M.Pd Selaku Dosen mata kuliah Seminar Pendidikan. Terimakasih juga penulis
ucapkan kepada rekan-rekan Mahasiswa yang telah memberi masukan untuk makalah ini.
Adapun makalah ini yang berjudul "Pengertian Proposal, Jenis Proposal, Objek Proposal, Sistematika Penyusunan Proposal dan Perbedaan Proposal Kuantitatif dan
Kualitatif, ".Semoga dengan adanya Makalah ini, kita dapat mengetahui,
mempelajari,dan juga menambah pengetahuan. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan dari Bapak dan teman-teman sekalian.
Padangsidimpuan, 6 Oktober 2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan Makalah.............................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Pengertian Proposal........................................................................ 3
B. Jenis Proposal................................................................................. 4
C. Objek Penelitian............................................................................. 5
D. Sistematika Penyusunan Proposal.................................................. 7
E. Perbedaan Proposal Kuantitatif dan
Kualitatif .............................. 8
BAB III
PENUTUP........................................................................................ 12
A. Kesimpulan..................................................................................... 12
B. Saran............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan
oleh seorang atau sekelompok orang dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi
tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam kegiatan itu tentunya ada hal yang
harus melengkapi sebagai syarat yang bisa memudahkan dalam menjalankan kegiatan
yang akan dilaksanakan. Hal itu disebut sebagai proposal.
Proposal
dibuat sebagai rancangan atau rencana terhadap kegiatan yang akan dijalankan
nantinya walaupun terkadang dari perencanaan tersebut masih ada beberapa yang
nanti kemungkinan kurang sesuai dengan apa yang dilakukan ketika dilapangan.
Selain sebagai rancangan suatu kegiatan proposal juga merupakan sebuah tulisan
yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelaskan
sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau kelompok) sehingga mereka
memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari
proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si
pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.Tetapi
juga perlu di garis bawahi, bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari
sekian banyak tahap perencanaan. Penulisan proposal adalah suatu langkah
penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap
sebelumnya. Jadi sebenarnya proposal memang hanya sekedar rancangan yang tidak
begitu mendetail terhadap pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Seiring
dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat perkembangannya, dan
kebutuhan dalam pembuatan proposal yang dibutuhkan dalam beberapa hal dalam
kehidupan sehari-hari, maka pembuatan proposal perlu diperhatikan agar dalam
penulisanya dapat tersusun secara efektif dan mudah untuk dipahami.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian dari proposal ?
2. Apa saja jenis-jenis proposal ?
3. Bagaimana objek penelitian proposal ?
4. Bagaimana sistematika Penyusunan
Proposal ?
5. Apakah perbedaan Proposal
Kuantitatif dan Kualitatif ?
C.
Tujuan makalah
1.
Untuk mengetahui pengertian dari proposal
2.
Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis
proposal
3.
Untuk mengetahui bagaimana objek
Penelitian proposal
4.
Untuk mengetahui bagaimana sistematika
Penyusunan Proposal
5.
Untuk mengetahui apa perbedaan Proposal
Kuantitatif dan Kualitatif
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Seminar Proposal
Proposal
merupakan usulan kegiatan yang dituangkan dalam bentuk tulisan berisi rancangan kegiatan yang rinci
dan sistematis. Kata proposal dalam bahasa Inggris yaitu “to porpose”, memiliki arti mengajukan.
Proposal
dibuat memang ditujukan sebagai pengajuan rencana kegiatan yang jelas dan
detail supaya mendapat persetujuan. Di dalam proposal biasanya juga sudah
ditampilkan secara rinci dana yang akan dibutuhkan.Baik di dunia kerja maupun
dunia pendidikan, proposal ini amat penting dipelajari. Sebab dalam setiap
kegiatan pasti akan membutuhkan proposal.
Untuk
mengetahui apa arti proposal menurut para ahli, berikut adalah pengertiannya.
1.
Menurut Hasnun Anwar, proposal merupakan rencana yang telah
disusun untuk sebuah kegiatan.
2.
Menurut Jay, proposal yaitu alat manajemen standar untuk membantu supaya manajemen berjalan
dengan lancar.
3.
Menurut Riefky,
proposal merupakan sebuah rancangan kegiatan yang disusun dengan cara
formal dan standar.
4.
Menurut Keraf, proposal merupakan sebuah saran atau
permintaan yang ditujukan kepada seseorang ataupun lembaga untuk mengerjakan
sebuah pekerjaan.
5.
Menurut Hadi,
proposal yaitu sebuah usulan yang terstruktur berisi agenda kerja sama
bisnis antar lembaga, perusahaan, yang berisi usulan kegiatan sampai dengan
pemecahan masalah.
Beberapa
ahli memang mendefinisikan proposal secara berbeda-beda. Namun pada intinya,
dapat disimpulkan bahwa proposal adalah sebuah agenda kerja terstruktur yang
tertulis dengan susunan tertentu,
sebagai sebuah acuan ataupun ajuan untuk melaksanakan sebuah kegiatan
atau pekerjaan.
B. Jenis Proposal
Seperti yang sudah dijelaskan di
atas, proposal dapat dipakai baik di dunia pendidikan maupun pekerjaan. Selain
itu, proposal juga memiliki berbagai jenis. Di setiap jenis pun masih terdapat
beberapa macam proposal. Jika ingin lebih memahaminya, berikut adalah
pengertian proposal berdasarkan jenisnya:
1. Jenis
proposal berdasarkan tujuan
Berdasarkan
tujuan dibuatnya, ada empat jenis proposal, yaitu:
a.
Proposal Penelitian
Proposal penelitian yang biasanya digunakan oleh mereka yang
berada di lingkungan pendidikan.
Biasanya lebih banyak dibuat oleh para mahasiswa atau dosen. Proposal
ini terdiri dari proposal penelitian untuk disertasi, tesis, skripsi, atau yang
lainnya.
Proposal ini dibuat ketika seseorang hendak melakukan sebuah
penelitian. Sehingga apa yang hendak diteliti dan bagaimana prosedur penelitian
serta teori yang dipakai akan dijelaskan dalam proposal ini. Tentu saja bagi
mereka yang hendak melaksanakan sebuah penelitian, proposal menjadi gerbang
utamanya.
b. Proposal Proyek
Proposal proyek yang biasa dipakai dalam kegiatan bisnis.
Proposal proyek ini berisi tentang serangkaian rencana kegiatan pembangunan
yang akan dilakukan. Isinya pun macam-macam, mulai dari tujuan proyek
dilaksanakan, siapa saja yang terlibat, sampai dengan dana yang dibutuhkan
dalam proyek.
c. Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan yaitu proposal yang dibuat untuk sebuah
kegiatan tertentu. Isi dari proposal kegiatan ini adalah rencana kegiatan yang
akan dilakukan oleh seseorang maupun kelompok.
Dalam proposal ini harus sudah berisi lengkap, mulai dari
nama kegiatan sampai bagaimana kegiatan akan berlangsung, dan siapa saja yang
bertanggung jawab. Contoh dari proposal ini adalah proposal kegiatan pameran,
kegiatan pentas seni, kegiatan classmeeting, kegiatan perayaan hari nasional,
dan sebagainya.
d. Proposal Bisnis
Proposal bisnis yang biasa dipakai dalam kegiatan bisnis
pribadi maupun kelompok. Seperti proposal mendirikan usaha, proposal kerja sama
antar perusahaan, serta proposal lain dengan tujuan bisnis.
2. Jenis
proposal berdasarkan formatnya
Selain
berdasarkan tujuannya, berdasarkan format penulisan dan strukturnya, proposal
juga memiliki beberapa jenis, di antaranya yaitu:
a.
Proposal Formal
Merupakan jenis proposal resmi atau baku. Proposal jenis ini
memiliki struktur yang baku pula, dan harus ada di setiap proposal. Bahasa yang
dipakai juga menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Ada tiga bagian utama yang
biasanya digunakan untuk menyusun proposal formal, yaitu pendahuluan, isi, dan data
pelengkap proposal.
b.
Proposal Semi Formal
Yaitu proposal yang strukturnya tidak terlalu lengkap atau
tidak selengkap proposal formal. Meski tidak selengkap proposal formal, namun
bentuk proposal semi formal masih menggunakan bahasa yang baku.
c. Proposal Non-Formal
Yaitu proposal yang lebih fleksibel dari kedua jenis
sebelumnya. Proposal non-formal tidak baku ataupun resmi. Karena tidak memiliki
struktur resmi atau baku, proposal non-formal sering dibuat dalam bentuk
memorandum atau surat saja.
C. Objek Penelitian
Objek adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan. Objek
disini bisa juga disebut sebagai variable. Objek juga dapat merupakan atribut
dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap,
motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, dll
Supaya lebih mudah lagi dalam
memahami definisi dari objek di dalam penelitian sekaligus menentukannya dengan
mudah saat melakukan penelitian. Berikut salah satu contoh judul untuk
menentukan objek Penelitian nya;
Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
PKn Materi Globalisasi di kelas lV SD Negeri 101250 Gunung Mananon II.
Dari judul diatas objek dari judul
penelitian tersebut adalah siswa kelas IV SD Negeri 101250 Gunung Manaon II.
Peneliti perlu menjadikan siswa
tersebut sebagai objek dan kemudian mencari tahu permasalahan dari siswa
tersebut dengan menemukan solusi untuk mengatasinya.
a. Macam-macam Objek Penelitian
Jika dikaitkan dengan sumbernya,
obyek penelitian dibedakan menjadi dua macam, yaitu obyek primer dan obyek
sekunder. Menurut pengertiannya, obyek primer adalah obyek yang diperlukan
melalui sumber pertama, sebaliknya obyek sekunder adalah obyek yang diperoleh
melalui sumber kedua. Sebagai contoh, ketika melakukan wawancara, obyek
primernya adalah hasil wawancara (mendalam), hasil diskusi kelompok, bukan
informan atau kelompok diskusi tersebur. Sementara itu objek sekunder adalah
dokumen-dokumen tertulis, buku-buku teks, dan barbagai hasil pembicaraan
lainnya yang secara keseluruhan berfungsi untuk mendukung sumber obyek dan
obyek primer tersebut. Sementara itu, sumber obyek sekunder pada dasarnya juga
masih dibedakan menjadi dua macam, yaitu (a) sumber yang masih berkaitan
langsung dengan masalah utama penelitian; (b) sumber secara umum, seperti
buku-buku teks dan referensi lain yang tidak berkaitan secara langsung, tetapi
memiliki relevensi, baik secara teoritis maupun metodologis.
b. Cara Menentukan Objek Penelitian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
berkenaan dengan obyek penelitian yaitu sebagai berikut:
1.
Obyek penelitian harus sesuai dengan latar belakang kita
(peneliti), baik latar belakang social maupun akademis (khusus untuk penelitian
individual).
2.
Obyek harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
peneliti sehingga penelitian menjadi menarik.
3.
Jangan meneliti atau mengkaji bidang penelitian orang lain.
Alasannya, selain melanggar etika akademis, kita nantinya juga dianggap tidak
memiliki kompetensi terhadap bidang bersangkutan.
4.
Obyek penelitian, besar atau kecil ada di sekitar kita, di
sekitar kehidupan manusia.
5.
Obyek penelitian disarankan jangan berada di tempat kerja
atau tempat berdomisili karena sangat sulit untuk mendapatkan obyektivitas.
D. Sistematika Penyusunan Proposal
Pada umumnya, terdapat beberapa
elemen yang harus ada dalam sistematika proposal. Elemen ini adalah latar
belakang, tujuan, rumusan masalah, manfaat penelitian, asumsi penelitian,
hipotesis, dan kajian atau tinjauan pustaka.
Dikutip dari bahan ajar UPI
Pelatihan Proposal Penelitian, berikut penjelasan sistematika proposal
penelitian:
1. Latar Belakang Masalah
Memaparkan kesenjangan antara harapan atau kondisi ideal
dengan kenyataan, yang kemudian menjadi masalah yang diteliti. Dipaparkan juga
teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu secara ringkat dan padat.
2. Rumusan Masalah
Menyatakan pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari
jawabannya melalui penelitian. Rumusan masalah harus disusun secara singkat,
padat, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya, serta menampilkan
variabel-variabel yang akan diteliti.
3. Tujuan Penelitian
Mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam sebuah
penelitian, mengacu pada rumusan penelitian dan ditulis dalam bentuk
pernyataan.
4. Hipotesis
Berupa jawaban sementara yang diperkirakan peneliti terhadap
masalah penelitian untuk memperjelas keterkaitan antara masalah tersebut dengan
kemungkinan jawaban di akhir penelitian.
5. Asumsi Penelitian
Berupa anggapan dasar tentang hal yang dijadikan pijakan
atau landasan berpikir dan bertindak dalam penelitian.
6. Manfaat Penelitian
Menunjukkan seberapa penting dan layaknya penelitian bagi
pengembangan ilmu di bidangnya atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas.
7. Ruang Lingkup dan Keterbatasan
Mengemukakan keterbatasan ruang lingkup kajian yang harus
dilakukan karena alasan-alasan prosedural seperti teknik penelitian, serta
keterbatasan karena kendala yang berasal dari etika, kepercayaan, adat,
tradisi, dan lain sebagainya yang tidak memungkinkan peneliti mencari data yang
dibutuhkan.
8. Kajian Pustaka
Memaparkan teori-teori berdasarkan kemutakhiran dan
keterkaitannya dalam penelitian.
9. Definisi Operasional
Merupakan definisi yang dirumuskan berdasarkan hal yang dapat
diamati peneliti, bukan berdasarkan kamus atau pendapat para ahli.
E. Perbedaan Proposal Kuantitatif dan Proposal Kualitatif
1. Proposal
kualitatif
Proposal
penelitian kualitatif adalah proposal yang berencana untuk merumuskan masalah
secara komprehensif dan kontekstual dengan mengumpulkan informasi dari latar
belakang alam dan menggunakan diri peneliti sebagai alat penelitian utama.
Karakteristik
jenis penelitian kualitatif membentuk sifat dan bentuk laporan. Oleh karena
itu, pembuatan laporan adalah cerita yang kreatif dan mendalam, dengan
ciri-ciri naturalistik yang penuh keaslian.
Metode
penelitian ini berfokus pada informasi yang sifatnya non numerik (bukan angka).
Metode ini lebih menekankan secara konseptual suatu permasalahan penelitian.
Menurut
Creswell dalam buku Research Design,
metode kualitatif terdiri atas lima macam, yaitu phenomenological research, grounded theory, ethnography, case study,
dan narrative research.
Dalam
metode ini, proses dan makna penelitian lebih banyak ditonjolkan dengan
menggunakan landasan teori berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Landasan
teori juga berperan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai latar penelitian
sekaligus pembahasan dari hasil penelitian.
Penelitian
kualitatif memiliki objek penelitian yang cukup terbatas dan membutuhkan
analisis mendalam dari peneliti. Itulah sebabnya, peneliti harus ikut serta
dalam kondisi atau peristiwa yang diteliti.
Umumnya,
penelitian kualitatif memperoleh data utama dari wawancara dan observasi.
Setelah itu, peneliti akan menganalisis data yang didapat, sehingga kemungkinan
akan melahirkan konsep atau teori baru (jika hasil penelitian yang dilakukan
bertentangan dengan teori yang digunakan di dalam penelitian).
2. Proposal kuantitatif
Berbeda
dengan kualitatif, metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berfokus
pada numerik atau angka dalam sebuah penelitian. Teknik ini menggunakan data
statistik, data hasil survei responden, dan lain sebagainya untuk mengolah
data.
Penelitian
kuantitatif memiliki tujuan untuk mengembangkan teori hipotesis yang memiliki
kaitan dengan fenomena-fenomena alam melalui pengukuran. Oleh sebab itu,
pengukuran menjadi pusat dalam penelitian ini.
Pengukuran
dapat membantu melihat adanya hubungan antara pengamatan empiris dengan hasil
dari data-data. Selain itu, penelitian kuantitatif juga membantu menemukan
hubungan antar variabel yang ada dalam sebuah populasi.
Daniel
Rusyad dalam buku Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed
Approach memaparkan, desain penelitian kuantitatif dibagi menjadi dua
jenis, yaitu studi deskriptif dan studi eksperimental. Penelitian studi
deskriptif adalah penelitian yang hanya melakukan uji hubungan antar variabel
sebanyak satu kali (memilih di antara sebelum atau sesudah penelitian).
Sementara
itu, studi eksperimen dilakukan jika peneliti ingin mengukur variabel yang
dilakukan sebelum dan sesudah penelitian. Pengukuran yang dilakukan sebelum dan
sesudah ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan sebab dan akibat.
Selain
perbedaan pengertian diatas, terdapat beberapa perbedaan dari kedua metode
penelitian tersebut, seperti :
1.
Desain Penelitian
●
Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian
kualitatif sendiri dapat berkembang selama proses penelitian berlangsung.
●
Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan
statis. Alur dari penelitiannya sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak
dapat diubah lagi.
2.
Analisis Data
·
Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian
berlangsung.
·
Kuantitatif hanya dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum
laporan.
3.
Istilah Subjek Penelitian
·
Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan
narasumber.
·
Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut
dengan responden.
4.
Cara Memandang Fakta
Penelitian kualitatif memandang fakta atau kebenaran
bergantung pada cara peneliti menginterpretasikan data. Hal ini disebabkan oleh
adanya hal-hal kompleks yang tidak bisa sekadar dijelaskan oleh angka, seperti
perasaan manusia.
Penelitian ini diangkat dari data, kemudian dijelaskan oleh
teori-teori yang dianggap relevan, untuk menghasilkan suatu teori dalam rangka
menguatkan teori sebelumnya.
Sementara itu, penelitian kuantitatif memandang fakta atau
kebenaran berada pada objek penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan
tidak memihak. Apa pun yang ditemukan di lapangan, itulah fakta. Penelitian
kuantitatif berangkat dari teori menuju data.
5.
Pengumpulan Data
Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak
bisa diukur oleh hitam putih kebenaran, sehingga peneliti akan mengorek data
sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu.
Itulah sebabnya, kualitas penelitian kualitatif tidak
terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa
dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.
Sementara itu, pengumpulan data penelitian kuantitatif
dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen berupa tes atau kuesioner.
Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan
kategori atau kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian
ini ditentukan oleh banyaknya responden penelitian yang terlibat.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Proposal
adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinciu ntuk suatu
kegiatan yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan maupun bantuan
dari pihak lain.
Adapun
jenis-jenis proposal ada 2 yaitu:
Jenis
Proposal berdasarkan tujuan yang terdiri dari empat jenis yaitu;
1. Proposal penelitian
2. Proposal proyek
3. Proposal kegiatan
4. Proposal bisnis.
Jenis Proposal yang kedua yaitu jenis
Proposal berdasarkan formatnya, yang terdiri dari;
1. Proposal formal
2. Proposal semi formal, dan
3. Proposal non-formal.
Selain
itu, objek suatu penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
diterapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut kemudian ditarik sebuah kesimpulan.
Objek
Penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu, objek Penelitian primer dan objek
Penelitian sekunder.
Sedangkan Sistematika Penyusunan Proposal yaitu;
1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Hipotesis, 5. Asumsi penelitian
5. Manfaat penelitian
6. Ruang lingkup dan keterbatasan
7. Kajian pustaka dan
8. Definisi operasional.
Sementara
perbedaan Proposal Kuantitatif dan Kualitatif yaitu, dimana penelitian
kuantitatif lebih berfokus pada data angka dengan instrumen atau alat ukur
tertentu. Sedangkan proposal kualitatif yaitu bertujuan untuk menjabarkan data
analisis secara naratif.
B. Saran
Penyusunan suatu proposal yang
digunakan sebagai rancangan, rencana, atau sebagai prasyarat pengajuan kegiatan
hendaknya dapat mewakili terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal
yang merupakan suatu rancangan kerja yang disusun secara sistematis dan terinci
untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan hendaknya dapat mewakili kegiatan itu
sendiri. Sehingga ketika ada orang lain yang membaca akan segera memahami
bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal,Sanapiah;
Penelitian Kualitatif, Dasar dan Aplikasi ; YA3 Malang 1990
(https://dosenpintar.com/makalah-proposal/diakses
10 oktober 2023)
(https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-proposal/diakses
10 oktober 2023)
(https://www.academia.edu/36475779/MAKALAH_PENULISAN_TEKS_PROPOSAL/diakses
10 oktober 2023)
(https://pmb.itats.ac.id/mengenal-perbedaan-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/diakses
10 oktober 2023)
(http;//nenghepi.blogspot.com/2011/08/makalah-tentang-proposal,
diakses 6 Oktober 2023).
https://kumparan.com/kabar-harian/16-perbedaan-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif-yang
wajib-diketahui-1xha8WNDd7f/full
Nama-nama yang bertanya
1. Melfi Mutiah Hasibuan
Pertanyaan : Dimanakah yang menjadi variabel x dan
variabel y pada judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Globalisasi di
kelas lV SD Negeri 101250 Gunung Mananon II?
Jawaban : Yang menjadi variabel x pada judul tersebut
adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
(NHT) dan yang menjadi variabel y adalah Untuk meningkatkan hasil belajar PKN
materi globalisasi di kelas IV SD Negeri 101250 Gunung Manaon II
2. Natasya Hutagalung
Pertanyaan : Bagaimana yang dimaksud dengan merumuskan
masalah secara komprehensif dan kontekstual?
Jawaban : Yang dimaksud merumuskan masalah secara
komprehensif ialah luas, menyeluruh, teliti dan meliputi banyak hal, maksud nya
keadaan dimana sesuatu dapat menjelaskan keterangan secara lengkap dan luas
serta memberikan wawasan yang lebih dan yang dimaksud merumuskan masalah secara
kontekstual ialah masalah yang sesuai dengan situasi yang dialami , sesuai
dengan kehidupan nyata dan dekat dengan kehidupan di masyarakat.
Yang menambah jawaban
1. Nuriyah Zilfaidah Harahap
Jawaban : secara kontekstual berarti kita mampu
mengidentifikasi masalah kontekstual, merumuskan masalah tersebut secara
matematis, menerapkan prosedur, dan mengevaluasi hasilnya. Kemampuan kita untuk
memahami masalah, menyeleksi informasi yang penting untuk menyelesaikan
masalah, memahami asumsi-asumsi, dan menyeleksi merupakan kemampuan yang
penting dalam merumuskan masalah secara kontekstual.
Choose EmoticonEmoticon