KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI DAN KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
Dosen pengampu: Afdal Ilahi, S.Pd.I., M.Pd
KELOMPOK 9
Ummi Sara 22140016
Miftahul Jannah 22140177
Milva Kholida 22140017
Lilin Suryana Harahap 22140174
Muhammad Ali sarfawi 22140179
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
T. A 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan nikmat iman dan islam kepada kami dan atas rahmat serta ridha-Nya kami bisa menyusun makalah ini hingga selesai. Shalawat dan salam tak lupa semoga tetap tercurah limpahkan ke nabi Muhammad SAW. kepada keluarga dan para sahabatnya. Aamiin ya Rabbalalamin
Alhamdulillah atas segala dukungan dan motivasi dari dari berbagai pihak kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini kami akan membahas latar belakang, tujuan, manfaat dari penulisan makalah.
Kami menyadari bahwa susunan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Namun meskipun demikian makalah ini sudah sangat bermanfaat bagi kami selaku penyusun. Kami harap makalah ini juga dapat berguna bagi semua orang. Kritik dan saran yang sifatnya membangun akan tulisan kami ke depannya akan saya terima dengan senang hati.
Padangsidimpuan, Mei 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
Pengertian Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan 3
Peranan Guru 3
Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Agar Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dapat Terwujud 5
Ciri-ciri Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan 5
Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam Kelas 5
Komponen Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan. 6
Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan 9
Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan 9
BAB III PENUTUP 10
Kesimpulan 10
Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh factor kemampuan, motivasi, dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau lingkungan belajar, juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai keterampilan mengajar.Seorang guru profesional telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8 keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu; keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan (Wongkar, 2011).Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam kelompok kecil maupun perorangan akan terjadi hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antara guru-siswa, maupun antara siswa dan siswa (Wongkar, 2011).Dalam hal ini kami berusaha menjelaskan pembahasan tentang keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja dengan professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan?
Apa peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok kecil dan perorangan dapat terwujud?
Apa saja ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan ?
Apa saja pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas?
Apa saja komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?
Apa saja prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
Apa saja kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
C. Tujuan
Mengetahui pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.
Mengetahui peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok kecil dan perorangan dapat terwujud.
Mengetahui ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan.
Mengetahui pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas.
Mengetahui komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Mengetahui prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang akan diperoleh setelah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
Mahasiswa sebagai calon guru dapat menguasai ketrampilan mengajar kelompok dan perorangan.
Mahasiswa sebagai calon guru dapat membina dan mengembangkan ketrampilan tertentu dalam mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan tugas, sedangkan mengajar adalah melatih. DeQueliy dan Gazali (Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pengertian untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara individu (Muhidin, 2011).
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa (Muhidin, 2011).
Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik (Djoeulie, 2010).
B. Peranan Guru
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:
1. Organisator Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Tugas guru sebagai organisator dalam kegiatan pembelajaran adalah menentukan dan mengarahkan bagaimana cara siswa melakukan kegiatan, mengatur lingkungan belajar, dan mengoptimalkan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pengorganisasian ini yang lebih penting adalah mengatur siswa dan memberikan tanggung jawab kepadanya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
2. Sumber Informasi Bagi Siswa
Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa. Informasi yang disampaikan guru dapat berupa informasi mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas, mauun informasi lain yang diperlukan siswa untuk mengajar kelompok kecil dan perorangan. Selain informasi dari guru, siswa juga dapat menggali sumber informasi dari berbagai sumber, seperti buku teks, majalah, surat kabar, televisa, radio, dan sebagainya.
3. Pendorong Siswa Untuk Belajar Motivator
Agar siswa mau belajar, maka guru memberikan dorongan (motivasi) kepada siswa. Sebagai motivator , guru harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan
Untuk menjadi motivator belajar guru hendaknya:
Mengetahui kebutuhan para siswa dan latar belakang pribadinya sehingga upaya memberikan motivasi belajar kepada siswa sejalan dengan kebutuhan siswa tersebut.
Menjalin hubungan baik dan harmonis dengan para siswa agar kepatuhan dan kepercayaan siswa kepada guru tertanam pada siswa.
Kaya akan berbagai bentuk dan jenis upaya untuk melakukan motivasi kepada siswa.
Memiliki perasaan humor yang positif dan normative sehingga tetap disegani dan disenangi oleh siswa.
Menampilkan sosok kepribadian guru yang menjadi panutan siswa.
4. Pendiagnosaan Kesulitan Siswa serta Pemberian Bantuan Sesuai Kebutuhan Siswa
Guru mempunyai peranan sebagai diagnostician dalam proses belajar mengajar, yaitu mengenal anak secara individual mengenai kemajuan belajar, kelemahan mereka, kesulitan yang mereka hadapi, dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan siswa.
5. Penyediaan Materi Dalam Kesempatan Belajar Bagi Siswa
Guru juga bertugas menyediakan pelajaran yang akan dipelajari siswa dalam pengajaran kelompok kecil maupun perorangan. Berbagi sumber yang diperlukan siswa dalam proses belajar mengajar tersebut perlu disediakan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada siswa sehingga dapat mengaktualisasikan kemampuan-kemapuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan tugas atau masalah yang mereka hadapi.
6. Guru Mempunyai Hak Dan Kewajiban Yang sama Seperti Siswa
Guru sebagai peserta kegiatan mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau mencari kesepakatan bersama seperti halnya para siswa.
C. Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Agar Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dapat Terwujud
Pada dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan lainnya. Untuk melayani perbedaan ini, diperlukan variasi pengorganisasian kegiatan klasikal, kelompok kecil, dan perorangan.Pengajaran kelompok kecil dan perorangan hanya mungkin terwujud jika terpenuhi syarat-syarat berikut.
Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.
Guru dapat memainkan berbagai peran (Adikara, 2008).
D. Ciri-ciri Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan
Ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut :
Terjadi hubungan ( interaksi) yang akrab dan sehat antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa
Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemempuan, dan minatnya sendiri.
Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan alat yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapai.
E. Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam Kelas
Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran kelompok kecil dan perorangan, antara lain.
1. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar
Dalam pola ini kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai dengan pertemun klasikal (kelas besar) untuk memberikan infomasi umum yang diperlukan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Informasi yang diberikan kepada siswa antara lain:
Pokok bahasan yang akan dipelajari
Tugas-tugas yang akan dikerjakan
Langkah-langkah mengyelesaikan tugas
Informasi lain yang diperlukan
Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk memilih kegiatan dengan bekerja dalam kelompok kecil atau bekerja perorangan. Setelah siswa mengyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam kelompok kecil atau perorangan, kegiatan belajar mengajar berikutnya adalah mengikuti pertemuan klasikal kembali untuk melaporkan tugas-tugas yang mereka kerjakan.
2. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas Besar
Dalam pola ini, pertama, siswa mengikuti penjelasan secara klasikal mengenai pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari, tugas-tugas yang akan dikerjakan, serta langkah-langkah melaksanakan tugas tersebut. Kedua, siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian, siswa diminta melaporkan hasil-hasil yang diperoleh dari pengetahuan dalam kelompok kecil dalam kelas (laporan secara klasikal).
3. Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar
Dalam pola ini pertemuan diawali dangan penjelasan umum mengenai materi pelajaran yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa. Setelah mengikuti penjelasan umum, siswa langsung mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru secara perorangan, kemudian siswa diminta bergabung dalam kelompok kecil untuk membahas hasil yang telah diperoleh dari bekerja secara perorangan untuk di diskusikan bersama dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa diminta untuk melaporkan hasil yang diperoleh dalam kegiatan kelompok kecil kepada seluruh siswa dalm kelas.
4. Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar
Proses belajar mengajar dimulai dengan pemberian penjelasan umum kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa. Setelah itu, siswa diminta bekerja secara perorangan untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian siswa diminta melaporkannya di kelas (secara klasikal).
F. Komponen Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.
Komponen yang perlu dikuasai guru untuk pengajaran kelompok kecil dan perorangan, yakni:
a) Ketrampilan yang penting dalam pengajran kelompok kecil dan prorangan adalah terjadinya hubungan yang akrab antara guru dan siswa. Suasana ini dapat diciptakan dengan cara:
Menunjukkan kehangatan dan kepakaan terhadap kebutuhan siswa.
Memberikan respons positif terhadap pikiran siswa.
Membangun hubungan saling mempercayai.
Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan mengambil alih atau mendominasi tugas siswa.
Mendengarkan secara simpati.
Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
Berusaha mengendalikan situasi sehingga siswa merasa aman, merasa dibantu, serta merasa menemukan allernatif pemecahan masalah yang dihadapi.
b) Ketrampilan mengorganisasi
Ketrampilan yang diperlukan dalam peran guru sebagai organisator selama pelajaran berlangsung adalah:
Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan dipecahkan secara jelas.
Memvariasai kegiatan yang mencakup penetapan ruangan kerja, peralatan, cara kerja, aturan, dan waktu.
Membentuk kelompok yang tepat pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa.
Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan serta penggunaan materi dan sumber sehingga dapat memberikan bantuan dengan tepat.
Membagi-bagi perhatian kepada berbagai tugas dan kebutuhan siswa sehingga guru siap dengan membantu siapa saja yang memerlukannya.
Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan hasil dan kesimpulan dari kegiatan.
c) Ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar
Ketrampilan ini diperlukan untuk membantu siswa maju tanpa mengalami frustasi. Adapun beberapa ketrampilan yang menunjang adalah:
Memberikan penguatan.
Mengembangkan supervisi proses awal, yang dikerjakan dengan tujuan melihat bantuan bila diperlukan, dan sebagainya.
Mengadakan supervisi proses lanjut, dikerjakan setelag kegiatan berjalan lama, dan sifatnya selektif. Interaksi yang muncul dapat berupa memberikan bimbingan tambahan. Melibatkan diri sebagai peserta untuk memotivasi siswa, memimpin diskusi, dan sebagai katalisator.
Mengadakan supervisi pemaduan, dikerjakan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana tujuan teah dapat dicapai dalam rangka menyiapkan pelaksanaan rangkuman, dan pemantapan. Pada akhirnya siswa dapat saling belajar serta memperoleh wawasan yang menyeluruh tentang kegiatan tersebut.
d) Keterampilan Membimbing Diskusi
Keterampilan membimbing diskusi dalam suatu kelompok kecil adalah suatu keterampilan yang didalamnya dikuasai oleh guru. Dalam kegiatan mengajar, guru ada kalanya melakukan kegiatan diskusi kelompok. Kegiatan diskusi melibatkan aktivitas mental dan emosional yang dapat meningkatkan kemampuan hubungan antar perseorangan. Sehingga dalam membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan dari guru sangat dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan diskusi secara efektif. Dalam lingkup diskusi kelompok kecil jumlah anggota diskusi yaitu tiga hingga sembilan orang.(Arifin,
M., 2017). Membimbing suatu kelompok diskusi merupakan proses yang perlu dilakukan secara terus menerus dimana dalam interaksi tatap muka peserta didik dilibatkan untuk berbagi suatu informasi, serta pemecahan masalah atau pengambilan suatu keputusan. Diskusi kelompok mempunyai pengertian yaitu suatu strategi yang melibatkan peserta didik untuk berpikir bersama dengan kelompok dalam memecahkan suatu masalah.(Helmiati, 2013).
Berikut ini adalah beberapa komponen dari diskusi kelompok kecil yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Memusatkan suatu perhatian
Selama diskusi berlangsung guru berusaha untuk memusatkan suatu perhatian peserta didik pada suatu topik dan tujuan diskusi. Kegiatan dalam memusatkan perhatian ini antara lain:
a. Kegiatan awal diskusi pada perumusan tujuan serta pengenalan topik
b. Mengemukakan berbagai masalah yang ada secara khusus
c. Mencatat suatu kesalahan yang berbeda dari tujuan
2. Memperluas suatu masalah
Kegiatan memperluas masalah ini intinya ada pada suatu permasalahan yang dirangkum kembali agar lebih jelas, serta memberikan suatu informasi secara jelas melalui gagasan yang dimiliki oleh peserta didik.
3. Menganalisis suatu pendapat dari anggota kelompok
Pada komponen menganalisis suatu pendapat dari anggota kelompok ini antara lain menganalisis suatu pendapat yang memiliki dasar kuat untuk dikemukakan, dan menguraikan hal-hal yang sudah disetujui.
4. Meningkatkan jalan pikiran peserta didik
Dalam kegiatan ini, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menentang siswa dalam proses berpikir, memberi kelonggaran waktu kepada peserta didik dalam proses berpikir, serta memberi perhatian penuh kepada peserta didik sebagai wujud dukungan terhadapnya.
5. Memberikan kesempatan berpartisipasi kepada peserta didik dalam sebuah diskusi
Kegiatan memberikan kesempatan berpartisipasi kepada peserta didik dalam sebuah diskusi antara lain memancing peserta didik agar lebih semangat dalam berpikir, memberikan kesempatan berbicara kepada peserta didik, membentuk sebuah diskusi yang baik, serta mendorong peserta didik agar memberi komentar pendapat peserta didik lain.
6. Menutup jalannya diskusi
Tindakan yang termasuk ke dalam menutup jalannya sebuah diskusi ini yaitu membuat rangkuman dari hasil jalannya diskusi, menindaklanjuti dari hasil jalannya diskusi, serta memberikan nilai dari hasil jalannya diskusi.
G. Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan perorangan.
Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama yang diperhatikan guru.
Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.
H. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Kelebihan
Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran pada setiap siswa dapat lebih maksimal.
Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa.
Kelemahan
Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa.
Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa terbatas.
Kurangnya jiwa social pada siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara individu. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik.
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:
Organisator dalam kegiatan belajar mengajar.
Sumber informasi bagi siswa.
Pendorong siswa untuk belajar (motivator).
Pendiagnosaan kesulitan siswa serta pemberian sesuai kebutuhan siswa.
Penyediaan materi dalam kesempatan belajar bagi siswa.
Guru mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan siswa.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajara kelompok kecil dan perorangan dapat terwujud adalah sebagai berikut.
Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
Siswa mendapat bentuan sesuai dengan kebutuhannya.
Siswa dilibatkandalam perencanaan belajar.
Guru dapat memainkan berbagai peran.
Ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut :
Terjadi hubungan ( interaksi) yang akrab dan sehat antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa
Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemempuan, dan minatnya sendiri.
Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan alat yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapai.
Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran kelompok kecil dan perorangan, antara lain:
Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar
Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas Besar
Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar
Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar
Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari, keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran,keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar, keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
Tidak semua topic dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan perorangan.
Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama yang diperhatikan guru.
Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.
Kelebihan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah, penyerapan pelajaran pada setiap siswa dapat lebih maksimal, guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa.
Sedangkan kelemahannya adalah, pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa, kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa terbatas, kurangnya jiwa sosial pada siswa.
B. Saran
Sebagai calon guru seharusnya mahasiswa menguasai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja dengan professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Adikara,Irvin. 2008. Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.(online), (http://irvinadikara.blogspot.com/2008/02/mengajar-kelompok-kecil-dan-perorangan.html,diakses 20 Agustus 2011)
Ali Muhidin,Sambas. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan,(online), (http://pgsd-unlambjb.tk/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil-dan-perorangan-dalam-pkr/,diakses 20 Agustus 2011)
Cyndi Wongkar,Livia. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil,(online), (http://www.mirat.cc.cc/2009/08/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil.html,diakses 20 Agustus 2011)
Djoeulie,Adie. 2010. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil,(oline), (http://joe11penjasorkes.blogspot.com/2010/04/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil.html,diakses 20 Agustus 2011)
Sofa. 2010. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan,(online), (http://massofa.wordpress.com/2010/01/25/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil-dan-perorangan/,diakses 20 Agustus 2011)
Choose EmoticonEmoticon