MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
INDAH ALAMIAH 22090015
YENNI SARTIKA SIMAMORA 22090028
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN (IPTS)
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt.atas rahmat-nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai.Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusun makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Daftar isi lembaran
COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
LATAR BELAKANG 2
RUMUSAN MASALAH 2
TUJUAN PENULISAN 2
BAB 2 PEMBAHASAN 3
AGAMA ISLAM MERUPAKAN RAHMAT ALLAH 3
KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM 4
KERAHMATAN ISLAM BAGI SELURUH ALAM 6
KONSEP UKHUWAH ISLAMIAH 7
UKHUWAH INSNIAH 8
BAB 3 PENUTUP 10
KESIMPULAN 10
SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan rasul sebagai utusan-Nya yang terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Yang berintikan tauhid atau keesaan Tuhan dimanapun dan kapanpun dan dibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan keangkatan berikutnya, yaitu sebagai rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman dan Rahim Allah SWT.
Agama Islam adalah satu-satunya agama yang di akui di sisi Allah swt. Ajaran dan ketentuan-Nya yaituAl-qur’an dan sunnah. Sehingga beruntunglah bagi mereka yang telah menjadi pengikutnya kemudian dapat pula melaksanakan dan mengamalkan ajaran Islam secara baik dan benar. Islam lahir membawa akidahketauhidan dan melepaskan manusia kepada ikatan berhala-berhala, serta benda- benda lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk Allah SWT dan ajaran Islam di dukung oleh krangka dasar agama Islam yaitu akidah, tauhid, dan akhlak.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang makalah di atas, kita akan membahasan rumusan masalah tentang :
Bagaimana agama islam merupakan rahmat allah?
Apa saja karakteristik ajaran islam?
Bagaimana kerahmatan islam bagi seluruh alam?
Apa itu konsep ukhuwah islamiah dan insaniah?
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui agama islam merupakan ramhat allah,
Untuk mengetahui karakteristik ajaran islam,
Untuk mengetahui kerahmatan islam bagi alam,
Untuk mengetahui konsep ukhuwah islamiah dan insaniah.
BAB II
PEMBAHASAN
AGAMA ISLAM MERUPAKAN RAHMAT ALLAH
Ajaran Islam Rahmatan Lil’alamin sebenarnya bukan hal baru, basisnya sudah kuat di dalam al-Qur’an dan al-Hadits, bahkan telah banyak diimplementasikan dalam sejarah Islam, baik pada abad klasik maupun pada abad pertengahan. Secara etimologis, Islam berarti “damai”, sedangkan rahmatan lil ‘alamin berarti “kasih sayang bagi semesta alam”. Maka yang dimaksud dengan Islam Rahmatan lil’alamin adalah Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.
Islam itu adalah Rahmatan lil Alamin, artinya islam adalah agama yang membawa rahmat dan keselamatan bagi seluruh alam. Hal ini sesuai dengan firman allah swt dalam Qr. surat Al-anbiya ayat 107 :
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Artinya : “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”.
Ayat tersebut menegaskan bahwa kalau Islam dilakukan secara benar dengan sendirinya akan mendatangkan rahmat, baik itu untuk orang Islam maupun untuk seluruh alam. Rahmat adalah karunia yang dalam ajaran agama terbagi menjadi dua ; rahmat dalam konteks rahman dan rahmat dalam konteks rahim. Rahmat dalam konteks rahman adalah bersifat amma kulla syak, meliputi segala hal, sehingga orang-orang nonmuslim pun mempunyai hak kerahmanan.
Rahim adalah kerahmatan Allah yang hanya diberikan kepada orang Islam. Jadi rahim itu adalah khoshshun lil muslimin. Apabila Islam dilakukan secara benar, maka rahman dan rahim Allah akan turun semuanya. Dengan demikian berlaku hukum sunnatullah, baik muslim maupun non-muslim kalau mereka melakukan hal-hal yang diperlukan oleh kerahmanan, maka mereka akan mendapatkanya. Kendatipun mereka orang Islam, tetapi tidak melakukan ikhtiar kerahmanan, maka mereka tidak akan mendapatkan hasilnya. Dengan kata lain, kurnia rahman ini berlaku hukum kompetitif. Misalnya, orang Islam yang tidak melakukan kegiatan ekonomi, maka mereka tidak bisa dan tak akan menjadi makmur. Sementara orang yang melakukan ikhtiar kerahmanan adalah non-muslim, maka mereka akan mendapatkan kemakmuran secara ekonomi. Karena dalam hal ini mereka mendapat sifat kerahmanan Allah yang berlaku universal (amma kulla syak).
Sedangkan hak atas syurga ada pada sifat rahimnya Allah Swt, maka yang mendapat kerahiman ini adalah orang mukminin. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa rahmatan lil’alamin adalah bersatunya karunia Allah yang terlingkup di dalam kerahiman dan kerahmanan Allah.
Dalam konteks Islam rahmatan lil’alamin, Islam telah mengatur tata hubungan menyangkut aspek teologis, ritual, sosial, dan humanitas. Dalam segi teologis, Islam memberi rumusan tegas yang harus diyakini oleh setiap pemeluknya, tetapi hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memaksa non-muslim memeluk agama Islam (Laa Ikrooha Fiddiin). Begitu halnya dalam tataran ritual yang memang sudah ditentukan operasionalnya dalam Al-Qur’an dan As-Sunah.
Namun dalam konteks kehidupan sosial, Islam sesungguhnya hanya berbicara mengenai ketentuan-ketentuan dasar atau pilar-pilarnya saja, yang penerjemahan operasionalnya secara detail dan komprehensif tergantung pada kesepakatan dan pemahaman masing-masing komunitas, yang tentu memiliki keunikan berdasarkan keberagaman lokalitas nilai dan sejarah yang dimilikinya.
Entitas Islam sebagai rahmat lil’alamin mengakui eksistensi pluralitas, karena Islam memandang pluralitas sebagai sunnatullah, yaitu fungsi pengujian Allah pada manusia, fakta sosial, dan rekayasa sosial (social engineering) kemajuan umat manusia.
Pluralitas, sebagai sunnatullah telah banyak diabadikan dalam al-Qur’an, di antaranya firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 22 yang maknanya:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافُ اَلْسِنَتِكُمْ وَاَلْوَانِكُمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْعٰلِمِيْن
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh pada yang demikan itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”.
Juga firman Allah dalam surat al-Hujurat ayat 13 yang maknanya: “Hai manusia, sungguh kami menciptakan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sungguh orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Ayat-ayat tersebut menempatkan kemajemukan sosial sebagai syarat diterminan (conditio sine qua non) dalam penciptaan makhluk. Dalam al-Qur’an banyak ayat yang menyerukan perdamaian dan kasih-sayang, antara lain surat Al-Hujurat ayat 10 yang memerintahkan kita untuk saling menjaga dan mempererat tali persaudaraan. Allah SWT berfirman, maknanya:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
“Sungguh orang-orang beriman itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”.
KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
Karakteristik ajaran islam merupakan suatu karakter yang harus dimiliki oleh setiap muslim yang berpedoman pada al-Qur’an dan Hadis. Menurut John M. Echols dan Hasan Shadily dalam bukunya yang berjudul Kamus Inggris Indonesia. Pengertian karakteristik berasal dari bahasa Inggris “character”, yang berarti watak, karakter, dan sifat. Kata ini menjadi characteristic, berarti sifat khas yang membedakan antara satu dan lainnya. Disimpulkan bahwa ajaran Islam adalah sifat, watak dan keadaan yang melekat pada ajaran Islam tersebut yang sekaligus dapat dikenali dan dirasakan manfaat dan dampaknya oleh mereka yang mengamalkan ajaran Islam tersebut.
Beberapa karakteristik dalam ajaran Islam, sebagai berikut;
Karakteristik Komprehensif
Komprehensif berarti menyeluruh. Di dalam Bahasa Arab, sifatnya disebut dengan sifat al-syumuliyah. Karakteristik atau ciri khas komprehensif ini, bisa dilihat dari kedudukan atau nazir, yaitu perbandingan agama-agama samawi lainnya. Sebagaimana kita ketahui, bahwa agama samawi sebelum Rasulullah datang membawa Islam, dibawa oleh para nabi yang lain. Intinya tetap satu, yaitu tauhid (mengesakan Allah).
Ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Saw. berkaitan dengan seluruhnya, yakni ajaran Islam berkaitan dengan Akidah, Islam berkaitan dengan akhlak, Islam berkaitan dengan sosial, ekonomi, politik, ketatanegaraan, kekeluargaan, kebudayaan, peradaban, dan lain sebagainya (Nasution, 2013). Maka dari itu, komprehensif dalam ajaran Islam mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, dan bersifat menyeluruh atau menyempurnakan ajaran-ajaran agama samawi sebelum Islam (Nata, 2011).
Allah swt. Berfirman dalam surat al-Maidah ayat 3:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِيْنًا
Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu.
Firman Allah tersebut, menjelaskan, Allah telah menyempurnakan agama Islam, Allah telah mencukupkan nikmat kepada kita semua, dan Allah menetapkan agama Islam, sebagai agama bagi kita semua.
Karakteristik Kritis
Islam bersifat kritis. Karakteristik tersebut, bisa kita lihat dari sisi kependudukan ajaran Islam yang memiliki ciri lebih tinggi dibandingkan dengan ajaran-ajaran samawi yang turun sebelum ajaran Islam. Dengan kedudukan itu, maka ajaran Islam berpedoman kepada sumber, yaitu al-Quran dan al-hadis, yang menjadi konektor terhadap berbagai kekeliruan dan penyimpangan yang telah diperkuat para penganut agama agama sebelum Islam. Kekeliruan ini contohnya seperti berkaitan dengan doktrin ketuhanan, berkaitan dengan ajaran kitab sucinya, dan berkaitan dengan hal-hal yang lainnya. Maka keadaan menyimpang seperti ini dapat kita lihat berasal dari penjelasan al-Quran. Allah Swt. berfirman dalam Surat al-Baqarah ayat 209:
فَاِنْ زَلَلْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْكُمُ الْبَيِّنٰتُ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Artinya: Tetapi jika kamu tergelincir setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepadamu, ketahuilah bahwa Allah Maha-perkasa, Mahabijaksana. Ajaran Islam ini sudah sampai kepada kita, apa yang dibawa oleh Rasulullah saw. Kemudian kita menyimpang dari ajaran ini, maka Allah swt. Maha mengetahui lagi maha perkasa dan maha bijaksana.
Karakteristik Humanis
Dalam karakteristik ajaran Islam, humanis menjelaskan tentang kemanusiaan. Humanis terlihat dari upaya ajaran Islam itu sendiri terhadap perlindungan hak asasi manusia. Sebagaimana kita bisa lihat dari sisi visi dan misi serta tujuan ajaran Islam, bahwa tujuan agama Islam salah satunya, menyejahterakan kehidupan manusia di dunia dan akhirat.
Tidak hanya menyejahterakan kehidupan dunia atau akhirat saja, melainkan juga menyejahterakan urusan dunia dan akhirat, baik sifatnya jasmani dan rohani, individual atau sosial, lahir atau batin, dan tidak hanya bersifat lokal, nasional dan regional melainkan juga bersifat internasional. Selain itu, karakteristik humanis ini bertujuan untuk memelihara dan melindungi hak-hak asasi manusia.
Dalam fikih, terdapat maqosid al-syar’iyah, yaitu: Hifz al-Nafs yaitu menjaga jiwa. Menjaga nyawa diri seseorang, ini termasuk di dalam hak asasi manusia. Hifzu Ad-Diin menjaga agama. Hifz al-Aql yaitu akal untuk berpikir seseorang di bebaskan selama ada batasannya dalam syariat. Kemudian ada, Hifz al-Nasl hak untuk memiliki keturunan. Dan terakhir Hifz al-Mal untuk menggunakan harta seseorang. Dalam hal ini, karakteristik Islam yang bersifat humanis yakni, Islam menjaga hak-hak asasi manusia.
Karakteristik Toleransi
Islam sangat menghormati agama lain, sekalipun Allah swt tidak meridai agama lain selainnya. Namun karakteristik toleransi, mengajarkan bahwa Islam tidak pernah mengolok-olok agama lain. Islam membangun toleransi terhadap agama-agama yang serumpun maupun tidak. Karakteristik ajaran Islam tidak hanya bersifat teori melainkan juga tertulis di dalam kitab sucinya, dan umat Islam memperaktekan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan. Dahulu Islam menguasi negeri Spanyol, India dan lain sebagainya (Nata, 2011). Alhasil, Islam memiliki sifat toleransi dari pengalaman kekuasaan dan pemerintahan di negri bukan mayoritas muslim.
Karakteristik Rasional
Ajaran Islam yang terdapat di dalam al-Quran maupun hadis, selalu memuat tentang perintah perintah dan larangan-larangan Allah Swt. Maka dengan menjalankan perintah Allah dan rasulnya, manusia akan mendapatkan ketenangan jiwa, kehidupan yang lurus, dan bisa berakhlak mulia kepada sesama dan kepada Tuhannya (Nata, 2011) . Adapun larangan-larangan Allah Swt. Seandainya kita melaksanakan, maka akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Contoh; Saat seseorang mabuk, ia akan merugikan diri dan orang sekitarnya. Hal itu menyebabkan hilangnya akal seseorang; berbicara tak karuan;memukuli bahkan hal tidak baik lainnya. Maka karakakteristik ajaran Islam ini, bersifat rasional. Artinya, jika kita menjalankan perintah Allah Swt. akan mewariskan atau melahirkan ketenangan jiwa, kemudian ketika melanggar larangan Allah Swt. Itu justru akan merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain.
KERAHMATAN ISLAM BAGI SELURUH ALAM
Fungsi Islam sebagai rahmatal lil alamin tidak tergantung pada penerimaan ataupenilaian manusia. Substansi rahmat terletak pada fungsi ajarannya tersebut. Fungsi itu baru akan terwujud dan dapat dirasakan oleh manusia sendiri maupun olehmakhluk-makhluk yang lain, jika manusia sebagai pengembangan amanat Allah telah menaati dan menjalankan aturan-aturan ajaran Islam dengan benar dan kaaffah.
Fungsi Islam sebagai rahmat dan bukan sebagai agama pembawa bencana,dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an Surat Al Anbiya : 170, : “ Dan tidaklah Kamimengutus kamu Muhammad SAW, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semestaalam”. Sedangkan bentuk-bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam itu seperti berikut ini:
Islam menunjukkan manusia jalan hidup yang benar
Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensiyang diberikan oleh Allah secara tanggung jawab.
Islam menghormati dan menghargai manusia sebagai hamba Allah, baikmereka muslim maupun yang beragama lain.
Islam mengatur pemnafaatan alam secara baik dan proposional.
Islam menghormati kondisi spesifik individu manusia dan memberikanperlakuan yang spesifik pula.
Kebersamaan Umat Beragama Dalam Kehidupan Sosial.
Manusia sebagai makhluk sosial Manusia.
sebagai makhluk sosial tidak pernah dapat hidup sendirian, iamembutuhkan hubungan dengan orang lain. Dalam masyarakat pluralis sepertidiinsonesia hubungan antar kelompok masyarakat yang berbeda adat maupun agamatidak bisa dihindarkan. Oleh sebab itu agama Islam yang pluralis sangat pentingsebagai landasan dalam kehidupan bermasyarakat.Seperti sayyid sabiq menulis :“ Toleransi dan lapang dada merupakan cirri khas masyarakat Islam. Masing - masingindividu tidak ada yang merasa tinggi diri, sombong, congkak, dan seterusnya.Kesombongan, kecongkangan, egois, tinggi hati, merupakan sifat – sifat yangcenderung pada perbuatan syaithan, sebab sifat – sifat itu mengakibatkan tumbuhnyaperpecahan dalam masyarakat dan permusuhan sesame manusia”.
Hubungan antar umat beragama
Dalam masyarakat hubungan natat pemeluk agama yang berbeda beda tidak bisadihindarkan dalam bidang sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. Bagi umat islamhubungan ini tidak menjadi halangan, Sepanjang dalam kaitan sosial kemanusiaan danmuamalah. Bahkan dalam berhubungan dengan mereka umat Islam dituntut untuk menampilkan perilaku yang baik, sehingga dapat menarik mereka untuk mengetahui lebih banyak tentang ajaran agama Islam yang Rahmatan lil’alamin itu.
KONSEP UKHUWAH ISLAMIYAH
Agama Islam adalah suatu agama yang di dalamnya terdapat konsep persaudaraan yang lebih banyak dikenal umat Islam dengan nama Ukhuwah. Dilihat dari segi bahasa Ukhuwah memiliki arti memberikan perhatian. Kemudian, arti Ukhuwah mulai berkembang menjadi saudara atau kawan.
Karena kata Ukhuwah memiliki arti dasar perhatian, maka Ukhuwah juga bisa dimaknai sebagai bentuk konsep yang memberikan ajaran jika setiap orang yang bersaudara harus memiliki perhatian di antara mereka. Dengan begitu, hubungan sesama umat Islam menjadi semakin kuat.
Secara umum, Ukhuwah dibedakan menjadi tiga yaitu Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah insaniyah dan Ukhuwah wathaniyah.
Kata Ukhuwah sendiri saat ini lebih banyak dikenal sebagai suatu kata yang memiliki arti persaudaraan. Sama seperti penjelasan sebelumnya, kata Ukhuwah berasal dari akar kata yang pada awalnya memiliki arti memperhatikan.
Dilihat dari artinya bisa disimpulkan bahwa di dalam sebuah persaudaraan mengharuskan adanya perhatian dari semua pihak yang merasa bersaudara. Bisa jadi perhatian pada awalnya berawal dari adanya persamaan antara pihak yang bersaudara.
Karena itulah, makna atau arti dari Ukhuwah juga turut berkembang seiring berjalannya waktu. Perkembangan makna dari Ukhuwah tersebut adalah “setiap persamaan dan keserasian dengan pihak lain, baik itu dari persamaan keturunan seperti dari ibu, bapak atau keduanya maupun dari segi penyusunan.”
Jika dilihat secara majazi, kata Ukhuwah atau persaudaraan ini memiliki cakupan persamaan salah satu unsur seperti suku, agama, profesi dan juga perasaan. Dalam kamus bahasa Arab ditemukan jika kata akh yang membentuk kata Ukhuwah memiliki arti taman akrab atau sahabat. Oleh sebab itu, banyak orang yang mengartikan Ukhuwah sebagai persaudaraan atau pertemanan.
Ukhuwah Islamiyah memiliki arti persaudaraan yang bersifat keilmuan atau persaudaraan yang didasari oleh kesamaan agamanya yaitu agama Islam. Konsep ini memberikan pembelajaran jika setiap muslim yang ada di dunia ini merupakan saudara bagi muslim lainnya.
Seorang muslim harus menganggap muslim lainnya sebagai saudaranya tanpa perlu memandang latar belakang keturunan, kebangsaan atau pertimbangan-pertimbangan yang ada lainnya.
Selain itu , Ukhuwah Islamiyah juga bisa diartikan sebagai suatu ikatan akidah yang bisa menyatukan hati semua umat Islam yang ada di dunia ini. Meskipun ada perbedaan tanah tumpah darah yang saling berjauhan, bahasa dan bangsa yang berbeda. Namun, karena hal itulah individu umat Islam senantiasa terikat antara satu sama lainnya, sehingga membentuk suatu bangunan umat yang begitu kokoh.
Tujuan dari Ukhuwah Islamiyah adalah agar bisa mewujudkan hubungan persaudaraan yang ditandai dengan mengharap ridha Allah SWT semata dan bebas dari segala tuntutan kebutuhan, baik itu dari segi duniawi maupun materi.
Faktor yang bisa mendorong terbentuknya Ukhuwah Islamiyah antara umat muslim adalah karena memiliki iman dan keyakinan kepada Allah SWT. Karena pada dasarnya tingkat tertinggi dari sebuah persahabatan dalam Ukhuwah Islamiyah adalah semata-mata karena Allah SWT dan untuk Allah SWT bukan untuk meraih suatu jabatan tertentu, mendapatkan keuntungan tertentu dalam jangkauan waktu pendek maupun dalam jangkauan waktu yang panjang pula serta bukan pula untuk mencari materi maupun hal lainnya.
5.KONSEP UKHUWAH INSANIYAH
Konsep sesama persaudaran manusia (ukhuwah insaniyah) di landasi ajaran bahwa semua ummat manusia adalah makhluk Allah. Sebagaimana Allah menjelaskan dalam al-quran surah al-maidah ayat 48. Dalam praktek keterangan yang sering timbul antar ummat beragama dengan pemerintahan disebabkan oleh:
Sifat dari masing masing agama yang mengandung tugas dakwa atau misi,
Kekurangan pengetahuan pemeluk agama akan agamanya atau sendiri atau agama pihak lain,
Para pemwluk agamma tidak mampu menahan diri, sehingga kurang menghormati bahkan memandang renda agama lain,
Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam dalam kehidupan masayarakat,
Kecurigaan masing masing akan kejujuran pihak lain, baik intern ummat, beragama maupun antara ummat beragama dengan pemerintah,
Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah perbedaan pendapat.
Dalam pembinaan ummat beragama, para pemimpin dan tokoh dalam mempunyai peranan yang besar, yaitu:
Menerjemahkan nilai nilai dan norma norma agama dalam masyarakat,
Menerjemahkan gagasan pembangunan kedalam bahasa yang di mengerti masyarakat,
Memberikan pendapat, saran dan kritik yang sehat terhadap ide ide dan cara cara yang di lakukan untuk tugasnyanya pembangunan,
Mendorong pembangunan dan membimbing masyarakat dan ummat beragama untuk serta dalam usaha.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah agama semua nabi, agama yang sesuai dengan fitrah manusia, agama yang menjadi petunjuk manusia, mengatur hubungan antara manusia dengan Rabbnya dan manusia dengan lingkungannya.
Makna “Islam Rahmatan lil ‘Alamin” adalah Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam semesta. Rahmatan lil’alamin adalah istilah qurani dan istilah itu sudah terdapat dalam Alquran, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al- Anbiya’ ayat 107:
Karakteristik ajaran Islam dalam bidang agama adalah mengakui adanya pluralisme sebagai sesuatu kenyataan, mengakui adanya universalisme, yakni mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari akhir, menyuruh berbuat baik, dan mengajak pada keselamatan.
Hamim mengutip QS. An-Nahl ayat 97 yang menerangkan bahwa rahmat bagi semesta alam berarti menciptakan kehidupan yang baik atau hayah thayyibah.
Ukhuwah Islamiyah adalah gambaran tentang hubungan antara orang-orang Islam sebagai satu persaudaraan, dimana antara yang satu dengan yang lain seakan akan berada dalam satu ikatan.
Ukhuwah insaniyah dan ukhuwah islamiyah sama-sama menjelaskan tentang persaudaraan antar manusia. Sebagai umat Islam, kita harus memiliki pandangan bahwa semua manusia memiliki posisi yang sama yakni makhluk Allah. Hal ini membuat kita menjadi sadar bahwa hakikat kita adalah sebagai makhluk sosial.
SARAN
Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT kita harus memiliki persaudaraan yg harmonis dan saling membantu dan menyayangi.
DAFTAR PUSTAKA
https://jateng.kemenag.go.id. Rahmatan lil Alamin,wujud aplikasi Toleransi.Di Akses pada Tanggal 01 Mei 2023.
https://cimahikota.go.id. Memahami Konsep islam Rahmatan lil Alamin. Di Akses pada Tanggal 01 Mei 2023.
https://majalahnabawi.com. Karakteristik Ajaran Islam. Di Akses pada Tanggal 01 Mei 2023.
https://www.coursehero.com. Kerahmatan Islam Bagi Seluruh Alam. Di Akses pada Tanggal 01 Mei 2023.
https://www.gramedia.com. Ukhuwah Islamiyah : Pengertian, hakikat,cara mewujudkan. Di Akses pada Tanggal 01 Mei 2023.
https://an-nur.ac.id. Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah. Di Akses pada Tanggal 01 Mei 2023.
Tanya jawab
Pertanyaan:
1.mengapa hubungan antara umat beragama didunia terjadi perselisihan?
2.apa yg dimaksud agama samawi?
3.bagaimana menurut kamu tentang karakteristik ajaran agama Islam di Indonesia?
Jawaban:
1.adanya perbedaan latar belakang kebudayaan bisa membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Pemikiran dan pendirian yang berbeda akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik bahkan kekerasan sosial, dan mereka masih belum memahami ajaran agama nya atau menyimpang dari aturan atau ajaran agama masing-masing.
2.agama samawi merupakan agama yg turun dari langit berlandaskan Wahyu tuhan,
4 kitab yg diturunkan Allah SWT. yaitu kitab taurat(Musa as), Zabur(Daud as), Injil(Isa as), dan Al-Qur'an (Muhammad Saw).
3.menurut kami karakter ajaran agama Islam pada dasarnya ramah(damai), moderat dan toleran, juga mengakui adanya sebagian sesuai kenyataan dan mengakui adanya yakni mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari akhir, menyuruh berbuat baik,dan mengajak pada keselamatan.
Choose EmoticonEmoticon