MAKALAH
EVALUASI PENDIDIKAN
PENGERTIAN PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI
Dosen Pengampu : Afdhal Ilahi, S.Pd.I.,M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Novita Irawan Siregar : 20140115
Nur Ainun Siregar : 20140117
Erika Syari Harahap : 20140101
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah” Evaluasi Pendidikan tentang Tes dan Nontes Pengertian, Prinsip,Contohnya” tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Evaluasi pendidikan
Tujuan disusunya malakah ini agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan tentang”Tes dan Nontes Pengertian, Prinsip, Contohnya”. Ucapan terimakasih kami hanturkan kepada dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pendidikan ,teman-teman dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini,terutama pertolongan ALLAH SWT yang memberikan kami kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Dengan segala kerendahan hati,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun,agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Padangsidempuan,06 Februari 2023
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
A.Latar Belakang 1
B.Rumusan Masalah 2
C.Tujuan 2
BAB II : PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Tes Dan Nontes 3
B. Prinsip Tes Dan Nontes 7
C. Contoh Tes Dan Nontes 10
BAB III : PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pembelajaran merupakan suatu usaha dalam pendidikan yang memiliki keteraturan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelum proses dilaksanakan dan pelaksanaannya terarah sehingga terjadi proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan pembelajaran perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran agar mencapai hasil yang optimal. Salah satu prinsip pembelajaran yang dikemukakan dalam buku Condition of Learning Gagne (1977) yaitu menilai hasil belajar (assesing performance). Menilai hasil belajar merupakan proses untuk mengetahui kemampuan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran.
Alat evaluasi dikenal dengan instrumen evaluasi. Alat evaluasi pada dasarnya digolongkan menjadi dua yaitu tes dan non tes. Alat evaluasi tes dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar aspek kognitif. Alat evaluasi non tes digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar aspek afektif dan aspek psikomotor. Aspek afektif berkaitan dengan sikap dan nilai, sedangkan aspek psikomotor berkaitan dengan keterampilan motorik. Pada aspek psikomotor, evaluasi dilakukan untuk mengukur kinerja (performance) yang dikuasai peserta didik. Pada pembelajaran secara teori alat evaluasi yang digunakan yaitu dengan cara teknik tes dan pembelajaran praktikum dapat menggunakan alat evaluasi dengan teknik tes dan non tes.
Pembelajaran praktikum merupakan proses melatih keterampilan peserta didik dan menerapkan pengetahuan yang didapatkan pada pembelajaran teori. Pada proses praktikum peserta didik melakukan tugas yang tersedia pada jobsheet. Pada umumnya, proses penilaian belum dilakukan secara menyeluruh, penilaian hanya dilakukan dari produk yang dihasilkan oleh peserta didik.
B.RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian tes dan nontes?
Apa saja prinsip tes dan nontes?
Contoh dari tes dan nontes?
C.TUJUAN
Mahasiswa mampu menjelaskan :
1. Pengertian tes dan nontes.
2. Mengetahui Prinsip dari tes dan nontes
3. Contoh dari tes nontes.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN TES DAN NONTES
1. Pengertian Teknik Tes
Tes (test) merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan untuk mencatat atau mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target penilaian. Jawaban yang diharapkan dalam tes menurut Sudjana dan Ibrahim (2001) dapat secara tertulis, lisan, atau perbuatan. Menurut Zainul dan Nasution (2001) tes didefinisikan sebagai pertanyaan atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang suatu atribut pendidikan atau suatu atribut psikologis tertentu. Setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Dengan demikian, apabila suatu tugas atau pertanyaan menuntut harus dikerjakan oleh seseorang, tetapi tidak ada jawaban atau cara pengerjaan yang benar dan salah, maka tugas atau pertanyaan tersebut bukanlah tes.
Tes merupakan salah satu upaya pengukuran terencana yang digunakan oleh guru untuk mencoba menciptakan kesempatan bagi siswa dalam memperlihatkan prestasi mereka yang berkaitan dengan tujuan yang telah ditentukan. Tes terdiri atas sejumlah soal yang harus dikerjakan siswa. Setiap soal dalam tes menghadapkan siswa pada suatu tugas dan menyediakan kondisi bagi siswa untuk menanggapi tugas atau soal tersebut.
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan misalnya: melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban, menerangkan, mencoret jawaban yang salah, melakukan tugas, atau suruhan, menjawab secara lisan, dan sebagainya.
Tes juga diartikan sebagai suatu pernyataan tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan, setiap butir pernyataan tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Tes biasanya cenderung mengukur pengetahuan (aspek kognitif). Tes menurut Arikunto dan Jabar (2004) merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan menggunakan cara atau aturan yang telah ditentukan. Dalam hal ini harus dibedakan pengertian antara tes, testing, testee, tester. Testing adalah saat pada waktu tes tersebut dilaksanakan (saat pengambilan tes).
Sementara itu Gabel (1993) menyatakan bahwa testing menunjukkan proses pelaksanaan tes. Testee adalah responden yang mengerjakan tes. Mereka inilah yang akan dinilai atau diukur kemampuannya. Sedangkan tester adalah seseorang yang diserahi tugas untuk melaksanakan pengambilan tes kepada responden. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan misalnya: melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban, menerangkan, mencoret jawaban yang salah, melakukan tugas, atau suruhan, menjawab secara lisan, dan sebagainya. Tes juga diartikan sebagai suatu pernyataan/tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan, setiap butir pernyataan tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Tes biasanya cenderung mengukur pengetahuan (aspek kognitif).
Suatu bentuk tes dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
Tes tertulis
Tes tertulis merupakan sekumpulan item pertanyaan atau pernyataan yang direncanakan oleh guru maupun para evaluator secara sistematis, guna memperoleh informasi siswa. Akan tetapi, tes tertulis dapat mengevaluasi prinsip-prinsip yang menyertai keterampilan termasuk keterampilan kognitif, afektif dan psikomotorik. Tes tertulis juga bisa digunakan untuk menganalisis dan mensintesiskan informasi tentang siswa.
Di lihat dari segi peranannya suatu tes dapat dibedakan menjadi:Tes diagnostic,Tes formatifTes penempatan (asosiasi)Selain itu, suatu tes juga terkadang mempunyai satu atau lebih item pertanyaan atau pernyataan yang relevan. Berdasarkan hal tersebut, tes tertulis dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:Tes objektif, disebut tes objektif karena para siswa tidak dituntut merangkai jawaban atas dasar informasi yang dimilikinya seperti pada tes esai. Dalam tes objektif, dikenal istilah tes objektif jenis isian. Tes objektif jenis isian (supply type), merupakan tes yang mendekati pada tes sederhana. Tes ini juga memerlukan siswa untuk mengingat materi pembelajaran, dan menyimpan informasi materi dalam fikiran kemudian menuangkannya dalam bentuk memberikan jawaban atas suatu pertanyaan.
Tes objektif jenis isian pada prinsipnya mencakup 3 tes yaitu:
Tes jawaban bebas atau jawaban terbatas, mengungkap kemampuan siswa dengan cara bertanya.
Tes melengkapi, mengungkap kemampuan siswa denagn memberikan spasi atau ruang kosong untuk diisi dengan jawaban (kata) yang tepat.
Tes asosiasi, mengungkap kemampuan siswa dengan menyediakan spasi yang diisi dengan satu jawaban atau lebih, dimana jawaban tersebut masih memiliki keterkaitan dan bersifat homogeny antara satu dengan yang lainnya.
Tes objektif jenis isian ini walaupun telah di kelompokkan sebagai tes objektif, namun sebenarnya masih berkaitan dengan esai yaitu bahwa tes ini masih menuntut jawaban bebas dan singkat dari para siswa. Tapi karena tes ini hanya memberikan kesempatan kepada siswa menjawab dengan satu kata dan biasanya telah terikat dalam definisi, fakta dan prinsip-prinsip pengetahuan maka tes tersebut disebut sebagai tes objektif jenis isian. Pertanyaan pengenalan (recognition question) dibedakan menjadi 3 macam yaitu benar-salah, pilihan ganda, dan menjodohkan.
Tes esai, secara ontology merupakan salah satu bentuk tes tertulis, yang susunannya terdiri atas item-item pertanyaan yang masing-masing mengandung permasalahan dan menuntut jawaban siswa melalui uraian-uraian kata yang merefleksikan kemampuan berpikir siswa. Tes esai dapt dibedakan menjadi 2 macam yaitu tes esai dengan jawaban panjang dan tes esai dengan jawaban singkat. Evaluasi yang dibuat dengan menggunakan pertanyaan esai biasanya digunakan untuk menerangkan, mengontraskan, menunjukkan hubungan, memberikan pembuktian, menganalisi perbedaan, menarik kesimpulan, dan menggeneralisasi pengetahuan peserta didik.
b.Tes lisan
Tes lisan merupakan sekumpulan item pertanyaan dan atau pernyataan yang disusunsecara terencana, diberikan oleh seorang guru kepada para siswanya tanpa melalui media tulis. Pada kondisi tertentu, seperti jumlah siswa kecil atau sebagian sisawa yang memerluakn tes remidi maka tes lisan dapat digunakan secara efektif. Tes lisan ini sebaiknya berfungsi sebagai tes pelengkap, setelah tes utama dalam bentuk tertulis dilakukan.
Nontes
Nontes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan tanpa menguji peserta didik, tetapi dengan melakukan pengamatan secara sistematis. Teknik evaluasi nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan tes. Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, dan lain-lain. Hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok.
Adapun non tes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan tes. Tehnik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan, riwayat hidup dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok.
Keberhasilan siswa dalam kegiatan PBM tidak selalu dapat diukur dengan alat penilaian tes, karena tidak semua kemampuan siswa dapat diukur secara kuantitatif dan obyektif. Pengukuran aspek afektif dan psikomotor memerlukan alat penilaian yang sesuai dengan karateristik tersebut dan biasa bersifat kualitatif. Alat ukur ini dikenal dengan istilah non tes. Jadi, non-tes memegang peranan penting terutama dalam rangka evaluasi belajar peserta didik dalam ranah sikap hidup (affective domain) dan ranah keterampilan (psychomotoric domain).
perbedaannya, non tes lebih bersifat kualitatif karena mengukur ranah sikap dan keterampilan peserta didik. Adapun tes lebih bersifat kuantitatif karena sering digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah berpikirnya (cognitive domain). Selain itu, kemungkinan jawaban untuk tes adalah benar atau salah, sedangkan untuk non-tes tidak ada jawaban benar atau salah, semua tergantung pada keadaan seseorang.
PRINSIP TES LISAN DAN TULISAN
Adapun teknik evaluasi non tes antara lain:
Rating scale (skala bertingkat) yaitu alat non tes yang memberikan nilai angka untuk semacam pertimbangan (judgement) suatu objek yang dievaluasi atas dasar persepsi atau pilihan evaluand
Kuisioner atau angket merupakan teknik evaluasi yang menggunakan angket untuk dijawab oleh responden sesuai dengan pilihan responden. Dan bila ditinjau dari segi cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertutup adalah daftar pertanyaan yang memiliki dua atau lebih jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda silang (X) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si penjawab diperkenankan memberikan jawaban dan pendapat nya secara terperinci sesuai dengan apa yang ia ketahui.
Daftar cocok adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan kolom pilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai.
Wawancara, teknik evaluasi yang menekankan adanya pertemuan secara langsung antara evaluator dengan yang dievaluasi (evaluand). wawancara dibagi dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden) diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informsi-informasi yang diperlukan saja.
Pengamatan atau observasi, adalah suatu teknik yang dilakuakan dengan mengamati dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Pengamatan atau observasi terdiri dari 3 macam yaitu : (1) observasi partisipan yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang diamati. (2) Observasi sistematik, pengamat tidak terlibat dalam kelompok yang diamati. Pengamat telah membuat list faktor faktor yang telah diprediksi sebagai memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat dalam objek pengamatan. Observasi teknik evaluasi yang menekankan pada gangguan indera penglihatan.
Dokumentasi merupakan teknik evaluasi yang menekankan pada aspek data tertulis atau dokumen yang berkaitan erat dengan informasi tentang siswa. Data dokumentasi ini termasuk riwayat hidup (curriculum vitae) peserta didik.
Portofolio, laporan lengkap tentang kegiatan yang dilakukan siswa dalam kurun waktu tertentu
Proyek, penilaian yang mencakup perencanaan, penyelidikan atau analisis proyek/kegatan
Fokus Diskusi Kelompok (FGD/ Focus Group Discussion), teknik pengambilan data melalui hasil diskusi kelompok yang terdiri dari 5-8 2. 2.
Prinsip tes tertulis orang yang umumnya dipandu/dipimpin oleh pengumpul data Prinsip Tes Pengukuran.
Untuk melakukan penilaian terhadap suatu program latihan harus memperhitungkan prinsip pengetesan dan pengukuran. Ada beberapa prinsip tes dan pengukuran sbb :
Sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Pengukuran berhubungan dengan tujuan. Beberapa tujuan dalam pelatihan olahraga adalah sebagai berikut : (1) mengembangkan efisiensi fungsi organic, (2) mengembangkan keterampilan motorik, (3) mengembangkan sosial dan penyesuaian emosi dan, (4) mengembangkan pengetahuan dan pengertian.
Menentukan kebutuhan. Pengukuran harus membantu dalam menentukan kebutuhan atlit secara individu maupun kelompok. Pengukuran akan membantu pelatih dan penyusun program untuk menentukan kebutuhan atlit secara individu maupun kelompok.
Menentukan kebutuhan peralatan, bahan dan metode. Pengukuran harus membantu proses penilaian dan dapat memberikan dukungan dalam mengembangkan metode pelatihan dan menentukan kelayakan mengenai peralatan dan bahan latihan olahraga.
Pengukuran lebih luas dari tes. Program pelatihan olahraga yang menggunakan hanya satu macam tes merupakan program terbatas. Tes hanya merupakan satu bentuk pengukuran, bahkan para pelatih olahraga akan mempertimbangkan mengenai jenis pengkuran yang digunakan dalam proses evaluasi.
Pengukuran obyektif dan subyektif. Penilaian dalam bidang olahraga ada yang bersifat obyektif dan ada yang subyektif. Dalam penilaian obyektif tentunya berdasarkan hasil pengukuran yang obyektif. Pada penilaian yang bersifat subyektif ini dilakukan terhadap kualitatif performance (kualitas penampilan). Kenyataannya seorang pelatih tidak bisa mengelak penilaian yang bersifat subyektif, misalnya manakala menilai keterampilan senam, loncat indah, meskipun dalam penilaian tersebut sudah ada ketentuan dan kriteria yang sudah ditetapkan, masih saja tidak obyektif.
Contoh Konret Tes dan Non Tes
• Contoh tes
4 pertanyaan dalam bentuk tes uraian pada materi Bahasa Indonesia. Bentuk tes ini dapat digunakan untuk melihat proses berpikir siswa (kognitif). Adapun contoh pertanyannya yaitu: “Apakah yang Anda ketahui tentang fotosintesis?”
Berilah tanda silang (x) pada hurup a,b,c dan d dengan benar.
Contoh Soal untuk Persamaan Kata
INSOMNIA = …
Cemas
Sedih
Tidak bisa tidur
Kenyataanya
Jawabannya : Tidak bisa tidur
Contoh Soal untuk Lawan Kata
BONGSOR = …
Menumpuk
Kerdil
Macet
Susut
Jawaban : Kerdil
Contoh untuk Soal Analog
Mobil – Bensin = Pelari – ….
Makanan
Sepatu
Lintasan
Jawaban : Makanan
Skor penilaian
Dalam satu soal bagus, maka skornya dua puluh (20).
Apabila bagus semua maka skornya(90)
90-80 = sangat baik
70-60 = baik
60-50 = cukup
40-20 = kurang
• Contoh non-tes
Angket Sikap Siswa terhadap Matematika. Angket ini digunakan untuk mendapatkan gambaran sikap seorang peserta didik terhadap matematika (ranah afektif) baik dalam proses pembelajara matematika, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya angket siswa ini menggunakan skala Likert dengan:
1: Sangat tidak setuju
2: Tidak setuju
3: Ragu-ragu
4: Setuju
5: Sangat setuju
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari beberapa uraian di atas dapat diketahui bahwa untuk memperoleh data atau informasi yang valid dan terpercaya, tampaknya tidak dapat dilakukan dengan teknik tes saja, tetapi juga harus menggunakan teknik non tes. Untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa pengetahuan teoritis, dapat dilakukan dengan teknik tes. Sedangkan untuk mengetahui perkembangan sikap dan psikologis siswa, seorang evaluator sebaiknya menggunakan teknik non tes. Hal ini dimaksudkan agar data yang akan diperoleh dapat teruji keakuratannya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Teknik tes dapat dibagi menjadi beberapa kelompok tergantung pada aspek mana dan alasan pengelompokan itu dilakukan. Seperti salah satunya jika dilihat dari fungsinya, maka tes dibagi menjadi tes masuk, tes awal ( pre test ), tes akhir ( post test ), formatif, sumatif, dan tes diagnostik. Sedangkan teknik nontes dibagi menjadi beberapa kelompok juga, antara lain observasi , wawancara , angket , skala likert, dan lain-lain. Kedua teknik di atas dapat dilakukan untuk memperoleh informasi atau data dari objek yang akan diteliti.
SARAN
Kami dari pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu kami meminta kritik dan saran untuk pembentukan makalah dan materi yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan nagi setiap pembacanya dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Gabel, D. L. (1993). Handbook of Research on Science Teaching and Learning Project. Macmillan Publishing Company, Division of Macmillan, Inc., 866 Third Avenue, New York, NY 10022.
Supratiknya, A. (2012). Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma.
PERTANYAAN DAN TANGGAPAN
Ema Hopipah Siregar izin bertanya pada halaman 4
Tes tertulis merupakan sekumpulan item pertanyaan atau pernyataan yang direncanakan oleh guru maupun para evaluator secara sistematis, guna memperoleh informasi siswa. Akan tetapi, tes tertulis dapat mengevaluasi prinsip-prinsip yang menyertai keterampilan termasuk keterampilan kognitif, afektif dan psikomotorik. Pertanyaan saya coba pemakalah berikan contoh serta berikan penjelasannya tentang tes tertulis dapat mengevaluasi prinsip-prinsip yang menyertai keterampilan termasuk keterampilan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Jawab : Tes tertulis adalah alat penilaian untuk menuntut peserta didik untuk mengigat, memahami dan mengorganisasikan gagasan/ hal yang susah di pelajari mengemukakan dengan bentuk tulisan contohnya isian coba sebutkan hewan pemakan tumbuhan? Yaitu kambing, jerapa,kerbau, sapi dan lain kain.
Jawaban tambahan
Novita sari sianggian
Apa pendapat kamu tentang manusia itu adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri?Aspek kognitifnya yaitu dalam memahami teori bahwa manusia itu makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.Aspek afektifnya yaitu sikap dalam saling menolong dan saling menghargai Aspek psikomotorik yaitu dalam kehidupan sehari hari siswa mempraktikkan kehidupan saling tolong menolog di kehidupan sehari harinya
Mutiara Tapsel siregar
Bagaimana dasar menentukan jenis tes yang sesuai untuk digunakan dengan materi yang ada dalam mengevaluasi peserta didik?
Jawab : Dasar menentukan jenis tes yang sesuai untuk digunakan dengan materi yang ada, dalam mengevaluasi peserta didik dapat kita lihat dari bentuk atau penggolongan tes yang sebelum kami presentasikan, sebagai contonya fungsi tes dapat ditinjau dari tiga hal yaitu fungsi untuk kelas, fungsi untuk bimbingan.
Jawaban tambahan :
Palinsia yanti purba
Melalui tes tertulis seperti pilihan ganda, essay, dan soal latihan lainnya, yang ke dua melalui tes lisan seperti kuis, guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik mengenai materi
Yenita
Coba pemakalah jelaskan apakah alat penilaian non tes cocok untuk menilai aspek apa saja
Jawab : Non tes dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek dari peserta didik sehingga. tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga aspek epektif dan psikomotorik.dengan demikian instrumen ini memiliki peran yang sangat pentik bagi seorang guru dalam melaksanakan pengukuran kemampuan siswa.
Listi aulia
Evaluasi non tes digunakan untuk mengukur,meliputi sikap,tingkah laku, sifat sosial dll.
Nurul indah siregar
dapun non tes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan tes. Tehnik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan, riwayat hidup dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok.
Choose EmoticonEmoticon