Dewasa ini kegiatan pembelajaran di setiap jenjang pendidikan harus dikembangkan sesuai dengan abad ini, sehingga setiap guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang tinggi terhadap pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran. Hal ini sangat penting, dikarenakan guru merupakan perencana utama dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Proses kegiatan pembelajaran direncanakan dan didesain oleh guru sedemikian rupa, guna tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Idealnya pembelajaran yang sesuai dengan abad ini yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa, agar pembelajaran yang dialami siswa menjadi lebih bermakna. Selain itu, model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran haruslah bervariasi, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap pendekatan, model, strategi, metode dan teknik pembelajaran tidak bisa diabaikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep Belajar Pembelajaran di SD
Hakikat mengajar adalah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar.belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Jadi konsep belajar dan pembelajaran merupakan rancangan yang dibuat untuk proses belajar yang diperuntutkan untuk mencapai suatu perubahan yang dituangkan dalam pembelajaran didalam pendidikan sekolah maupun luar sekolah
.Terdapat tiga atribut belajar yaitu:
Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif.
Perubahan perilaku
Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan, atau penguasaan nilai-nilai (sikap). Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman (interaksi dengan lingkungan), tempat proses mental dan emosional terjadi. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan 3 ranah: Kognitif, afektif dan psikomotor.
Pengalaman
Belajar adalah mengalami, dalam arti belajar belajar belajar terjadi di dalam interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang memicu dan menantang siswa belajar.
Implikasi konsep belajar terhadap pembelajaran adalah sebagai berikut:
Pada prinsipnya, strategi pembelajaran digunakan guru untuk mengaktifkan siswa belajar (mental dan emosional).
Perubahan perilaku siswa sebagai hasil belajar harus dirumuskan secara jelas dalam rumusan kompetensi yang mengandung tujuan pembelajaran atau indikator (pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
Guru hars menyiapkan lingkungan belajar yang memicu dan menantang siswa belajar. Lingkungan yang memungkingkan siswa belajar dengan melalui pengalaman langsung atau pengamatan langsung hasilnya kan lebih baik daripada belajar dengan melalui pengalaman tidak langsung.
Prinsip Belajar Dan Pembelajaran di sd
Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Sebagai suatu hukum, prinsip belajar akan sangat menentukan proses dan hasil belajar.
Prinsip pembelajaran merupakan landasan berpikir, landasan berpijak dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses pembelajaran yang dinamis dan terarah. Prinsip-prinsip seorang guru dalam proses belajar dan pembelajaran di kelas turut menentukan kualitas pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa.
Prinsip Kesiapan (Readiness) Proses belajar di-pengaruhi kesiapan peserta didik, yang dimaksud dengan ke-siapan atau readiness ialah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus. Seseorang peserta didik yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.
Prinsip Motivasi (Motivation) Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara ke-sungguhan.1 Secara alami anakanak selalu ingin tahu dan melakukan kegiatan penjajagan dalam lingkungannya. Rasa ingin tahu ini seyogianya didorong dan bukan di-hambat dengan mem-berikan aturan yang sama untuk semua anak.
Prinsip Persepsi dan keaktifan “Seseorang cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaimana ia memahami situasi”. Persepsi adalah interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mem-pengaruhi perilaku individu. Seseorang guru akan dapat memahami peserta didiknya lebih baik bila ia peka terhadap bagaimana cara se-seorang melihat suatu situasi tertentu.
Prinsip Tujuan dan keterlibatan langsung “Tujuan harus ter-gambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh para pelajar pada saat proses belajar terjadi”. Tujuan ialah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang. Prinsip keterlibatan langsung merupakan hal yang penting dalam pembelajaran. Pem-belajaran sebagai aktivitas mengajar dan belajar, maka guru harus terlibat langsung begitu juga peserta didik. Prinsip keterlibatan langsung ini mencakup keterlibatan langsung secara fisik maupun non fisik. Prinsip ini diarahkan agar peserta didik merasa dirinya penting dan berharga dalam kelas sehingga dia bisa menikmati jalannya pembelajaran.
Prinsip Perbedaan Individual “Proses belajar bercorak ragam bagi setiap orang”. Proses pengajaran seyogianya memperhatikan perbedaan indiviadual dalam kelas sehingga dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar yang setinggitingginya. Peng-ajaran yang hanya memperhatikan satu tingkatan sasaran akan gagal memenuhi ke-butuhan seluruh peserta didik. Karena itu seorang guru perlu memperhatikan latar belakang, emosi, dorongan dan kemampuan individu dan menyesuaikan materi pelajaran dan tugas-tugas belajar kepada aspek-aspek tersebut.
Prinsip Transfer, Retensi dan tantangan “Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam situasi baru”. Apa pun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain. Prosesa tersebut dikenal dengan proses transfer, kemampuan seseorang untuk menggunakan lagi hasil belajar disebut retensi. Bahan-bahan yang dipelajari dan diserap dapat digunakan oleh para pelajar dalam situasi baru
Prinsip Belajar Kognitif “Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau penemuan”.Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi me-rupakan aktivitas mental yang berkaitan dengan proses belajar kognitif. Proses belajar itu dapat terjadi pada berbagai tingkat kesukaran dan menuntut berbagai aktivitas mental.
Prinsip Belajar Afektif “Proses belajar afektif seseorang menentukn bagaimana ia meng-hubungkan dirinya dengan pengalaman baru”.Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Dalam banyak hal pelajar mungkin tidak menyadari belajar afektif. Sesungguhnya proses belajar afektif meliputi dasar yang asli untuk dan merupakan bentuk dari sikap, emosi dorongan, minat dan sikap individu
Proses Belajar Psikomotor Proses belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia mampu mengendalikan aktivitas ragawinya. Belajar psikomotor mengandung aspek mental dan fisik.
Prinsip Pengulangan, Balikan, Penguatan dan Evaluasi. Prinsip pembelajaran yang menekankan penting-nya pengulangan yang barangkali paling tua seperti yang dikemukakan oleh teori psikologi daya. Menurut teori ini bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri dari daya mengamat, menangkap, mengingat, menghayal, merasakan, berpikir dansebagainya.
IMPLIKASI PRINSIP PRINSIP BELAJAR DI SD
Perhatian dan Motivasi
Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan. Adanya tuntutan tersebut seyogyanya mendorong peserta didik memiliki perhatian terhadap segala pesan yang terimanya. Pesanpesan yang diterima dalam pembelajaran adalah yang dapat merangsang indranya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan selalu melatih indranya dan belajar untuk memperhatikan rangsang-an yang muncul dalam proses pembelajaran. Karena peningkatan minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi.
Keaktifan Peserta didik
sebagai sentral dalam belajar, maka sebagai konsekuensinya aktivitas peserta didik merupakan syarat berlangsungnya proses pembelajaran. Aktivitas peserta didik dalam hal ini baik secara fisik maupun intelektual dan emosional harus aktif. Jadi, tidak ada gunanya guru melakukan pem-belajaran jika peserta didiknya pasif saja. Sebab para peserta didiklah yang belajar, maka merekalah yang harus melakukannya.
Sebagai implikasi prinsip keaktifan bagi peserta didik terbentuk perilaku-perilaku untuk mencari sumber informasi yang di-butuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin me-ngetahui segala percobaan yang di-lakukan di laboratorium, membuat tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan sebagainya. Proses selanjutnya terjalin keterlibatan langsung peserta didik dalam pembelajaran
Keterlibatan Langsung
Tempat seorang peserta didik dalam kelas tidak dapat tergantikan oleh orang lain. Oleh karena itu, keterlibatan langsung peserta didik dalam proses pem-belajaran mutlak adanya.Sebagai implikasinya peserta didik dituntut untuk mengerjakan sendiri tugas belajar yang diberikan oleh gurunya. Dengan keterlibatan ini mereka akan mendapat pengalaman. Bentuk-bentuk perilaku yang merupakan implikasi prinsip keterlibatan langsung adalah segala kegiatan yang dilakukan di sekolah apakah itu berbentuk intrakurikuler ataukah ekstrakurikuler. Meskipun kegiatan tersebut tidak menjamin terwujudnya prinsip keaktifan pada diri peserta didik, namun dengan keterlibatan ini diharapkan dapat mewujudkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Pengulangan
Istilah yang masih dapat dipertahankan dalam proses pem-belajaran adalah tujuh kali satu (7x1) lebih baik daripada satu kali tujuh (1x7). Pernyataan ini masih sangat di-butuhkan walaupun dalam era teknologi yang serba canggih. Sebagai implikasi dari prinsip pengulangan bagi peserta didik adalah kesadaran peserta didik untuk bersedia melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Diharapkan dengan kesadaran ini peserta didik merasa tidak pernah bosan dalam mengerjakan sesuatu walaupun telah di-lakukan secara berulang-ulang. Adapun kegiatan yang merupakan implikasi dari prinsip pe-ngulangan seperti menghafal surah pendek dalam al-qur’an, menghafal perkalian, rumusrumus, menghafal nama-nama latin tumbuhan ataupun tahun-tahun masehi dan hijrih
Perbedaan Individual
Setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Adanya perbedaan ini seharusnya membuat setiap peserta didik menyadari bahwa dirinya berbeda dengan teman-nya, hal ini akan membantu diri peserta didik dalam menentukan cara belajarnya sendiri. Sebagai implikasi dari prinsip perbedaan individual bagi peserta didik adalah me-nentukan tempat duduk di kelas, menyusun jadwal belajar dan sebagainya
Tantangan
Sesuatu yang menantang kadang mengasyikkan, seperti halnya peserta didik apabila diberikan tugas untuk mencari sendiri tentu akan lebih termotivasi untuk belajar. Peserta didik merasa tertantang dengan pencarian tersebut. Kegiatan ini diharapkan bisa mem-buat peserta didik lebih giat belajar dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Sebagai implikasi dari prinsip tantangan bagi peserta didik adalah tuntutan untuk memiliki kesadaran pada diri peserta didik bahwa akan adanya kebutuhan untuk memperoleh, mem-proses dan mengolah pesan.30 Peserta didik juga harus memiliki keingintahuan yang besar terhadap sesuatu yang dihadapinya. Adapun bentuk perilaku yang merupakan implikasi prinsip tantangan ini adalah melakukan eksprimen, melaksanakantugas terbimbing ataupun mandiri atau mencari pemecahan suatu masalah.
Balikan dan Penguatan
Setiap orang selalu membutuhkan suatu kepastian dalam setiap aktivitas yang dilakukannya. Seperti halnya peserta didik setiap selesai ulangan tentu ingin mengetahui hasil ulangannya. Karena dari sini akan timbul kesadaran untuk memperoleh balikan31 sekaligus penguatan dari apa yang dilakukannya. Sebagai implikasi dari prinsip balikan dan penguatan ini adalah peserta didik segera mencocokan jawaban dengan kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap nilai yang diperoleh atau me-nerima teguran dari orang tua atau guru dari hasil yang kurang baik.32 Jika peserta didik tidak mendapatkan segera nilai perolehan dalam ulangan maka tidak ada balikan dan penguatan dari pekerjaannya, yang akhirnya dia merasa sia-sia apa yang telah dilakukannya.
Faktor Faktor Yang Memepengaruhi Belajar Dan Pemebelajaran di sd
Faktor dari dalam diri (internal)
Kesehatan
Faktor kesehatan dapat memengarui belajar seseorang apabila orang tersebut sedang sakit ,maka akan mengakibatkan tidak ada motivasi belajar dalam diri seseorang.Hal ini juga berdampak pada psikologis,karena dalam tubuh yang kurang sehat maka akan mengalami gangguan pula pada pikiran.
Inteligensi
Inteligensi dan bakat merupakan faktor yang sangat besar sekali
pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Seseorang yang mempunyai inteligensi danbakat yang tinggi dapat memberikan pengaruh terhadap hidupnya.
Minat dan motivasi
Minat dan motivasi juga faktor penting dalam belajar. Minat yang besar
terhadap sesuatu merupakan dasar untuk mencapai tujuan. Sedangkan motivasimerupakan dorongan dari dalam maupun luar diri seseorang, umumnya motivasiitutimbul karena adanya keinginan yang besar untuk mencapai sesuatu.
Cara belajar
Teknik merupakan cara yang dilakukan seseorang dalam melakukan kegiatanbelajar. Cara belajar meliputi bagaimana bentuk catatan yang dipelajari danpengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar lainnya. Cara belajaryang baik akan tercipta kebiasaan yang baik dan dapat meningkatkan hasilbelajar yang baik pula.
Faktor dari luar diri(Eksternal)
Keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anakdalam keluarga. Pendidikan, status ekonomi, rumah kediaman, persentasehubungan dengan orang tua, perkataan, dan bimbingan orantua, mempengaruhipencapaian hasil belajar anak.
Sekolah
tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat instrument pendidikan,
lingkungan sekolah, dan rasio guru dan murid per kelas, mempengaruhi kegiatan
belajar siswa.
Masyarakat
Apabila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakat terdiri atas
orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.
Lingkungan
sekitar, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, dan iklim dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar, sebaliknya tempat-tempat dengan iklim yang sejuk, dapat menunjang proses belajar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran secara umum terdiri atas perhatian danmotivasi,keaktifan,keterlibatanlangsung,pengulangan,perbedaanindividual,tantangan,balikan dan penguatan.
Implikasi dari prinsip-prinsip belajar bagi peserta didik merupakan perilaku-perilaku yang seharusnya dengan penuh kesadaran dilakukan oleh peserta didik dalam kegiatan belajar agar proses pembelajaran benar-benar dapat membuahkan hasil yang diharapkan.Implikasi dari prinsip-prinsip pembelajaran bagi guru adalah perlakuan-perlakuan yang dilakukan oleh gurudalam proses pembelajaran yang merupakan aksi yang diharapkan mendapat reaksi dari peserta didik sehingga pembelajaran berlangsung sebagaimana mestinya.
Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami sajikan tentu memiliki kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran, Cet. II; Bandung: Alfabeta.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Cet. III; Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Cet. IV; Jakarta: Rineka Cipta, 2009
KESIMPULAN PEMAKALAH
Konsep belajar dan pembelajaran adalah sebuah rancangan yang dibuat untuk
Proses belajar yang diperuntukkan untuk siswa sd untuk mencapai suatu perubahan yang di
Tuangkan dalam pembelajaran disekolah maupun diluar sekolah.
Prinsip belajar dan pembelajaran itu sendiri adalah ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pegangan dalam pelaksanaan belajar sekaligus sebagai landasan berpikir,sebagai landasan berpijak dengan harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
AUDIENCES YANG BERTANYA
Nama : Nurhabiba Siregar
Pertanyaan : Menurut anda, bagaimana cara menciptakan suasana belajar dan bisa membantu mengatasi kesulian bejara bagi peserta didik ?
Nama : Ira Agustriani
Pertanyaan : Apa dampak bagi seorang siswa, apaabila seorang guru tidak memahami prinsip belajar dan pembelajaran ?
Nama : Dewi Sartika
Pertanyaan : Jelaskan perbedaan evaluasi hasil belajar dengan evaluasi pembelajaran?
Nama : Yeni Suci Hati Pasaribu
Pertanyaan :Bagaimana cara yang anda lakukan untuk membuat suasana senang dalam belajar ?
AUDIENCES YANG MENAMBAHKAN JAWABAN
Nama : Irma Royani Nasution
Pertanyaan : Dampak bagi siswa apabila seorang guru tidak memahami prinsipbelajar dan pembelajaran ?
Jawaban :
Pengetahuan peserta didik tidak akan berkembang
Peserta didik akan menganggap bahwa ilmu pengetahuan itu tidak penting karena tidak ada pelajaran atau dorongan yang di berikan oleh guru
Serta akan terbentuk pemuda pemudi yang tidak memiliki pola pikir untuk membentuk suatu prinsip dalam hidupnya.
Nama : Yuni Syahfitri Siregar
Pertanyaan : Dampak bagi siswa apabila seorang guru tidak memahami prinsip belajar dan pembelajaran ?
Jawaban : Mereka akan beranggapan bahwa belajar akan selesai karena siswa itu mencontohkan seorang guru, bagaimana yang di sampaikan para pendidik. Karena seorang guru itu harus banyak belajar karena ilmuyang di salurkan akan sangat berguna dan bermanfaat dalam membentuk karakter anak. Cara mengantisipasinya adalah dengan cara selalu memberikan pujian kepada anak – anak, jangan bandingkan anak yang kurangmampu dengan yang pintar, temani anak dalam belajar karena itu menjadi suatu proses anak dalam belajar.
Choose EmoticonEmoticon