Taman Pattimura Destinasi Wisata di Kota Ambon, Yuk Berkunjung
Taman Pattimura. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Taman Pattimura di Ambon memiliki area seluas 11 ribu meter per segi, yang dilengkapi masing-masing dua lapangan basket dan voli, serta satu buah air mancur dan pangggung terbuka, taman, serta pedestrian keliling serta pagar membungkus taman dengan empat pintu gerbang.
Tepat di tengah Taman Pattimura, terdapat patung Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura yang terbuat dari perunggu setinggi tujuh meter dan beratnya hampir mencapai empat ton. Pembuatan patung itu dengan dana sebesar Rp 2 miliar. Patung yang terdapat di Taman Pattimura ini berjarak hanya sekitar 150 meter dari Kantor Gubernur Maluku.
Melansir situs Dinas Pariwisata Pemerintahan Provinsi Maluku, monumen pahlawan nasional yang dibuat pematung Rusdian Rachmadi dan dikerjakan di Studio Gustian, daerah Arca Manik, Bandung, Jawa Barat itu merupakan bagian pembangunan proyek Pattimura Park yang didanai APBD Kota Ambon tahun 2007 - 2008 senilai Rp 15,53 miliar.
Monumen Pattimura didukung oleh lima kolam penyangga menunjukkan angka lima sebagai bulan Mei. Anak tangga menuju Monumen Pattimura berjumlah 10 dilengkapi pelataran berpola delapan buah anak panah menunjukkan angka 18 dan keempat sisi kolom penyangga monumen dilengkapi dengan 17 balok menunjukkan angka 17 sehingga bila digabungkan menjadi tahun 1817, saat perlawanan Pattimura menentang kolonialisasi Belanda di Maluku.
Taman yang terdapat di samping Lapangan Merdeka Ambon itu diresmikan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapess pada 7 September 2019 dan menjadi pusat kegiatan warga Kota Ambon, Maluku.
Dibangunnya patung pahlawan nasional Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura itu merupakan simbol mengenang kisah kepahlawanannya sebagai putra Maluku.
Salah satu pertempuran terbesar yang dipimpinnya adalah ketika rakyat Maluku bersatu untuk merebut Benteng Duurstede dari tangan penjajah Belanda.
Dalam perlawanannya melawan penjajahan Belanda, Pattimura dikenal cerdik dan mampu menghimpun kekuatan besar rakyat Maluku sehingga mempersulit pergerakan Belanda di Maluku. Bahkan, namanya pun disegani oleh para pemimpin VOC kala itu yang harus memutar otak untuk menghadapi perlawanan rakyat Maluku.
Tidak heran jika Pattimura sangat piawai dalam pertempuran dan menghimpun pasukan, menurut sejarah ia pernah menjadi tentara berpangkat Sersan dalam kekuatan militer Inggris di tanah Ambon.
Pattimura wafat pada 16 Desember 1817 di umur 34 tahun karena tertangkap Belanda dan dijatuhi hukuman mati di tiang gantunga yang lokasinya di Lapangan Merdeka Ambon saat ini.
Tak jauh dari Taman Pattimura, sekitar 50 meter dari Patung Pattimura, terdapat Gong Perdamaian yang diberi pagar keliling dengan empat pintu akses masuk. Gong Perdamaian ini dibangun sebagai salah satu upaya pemulihan kehidupan di Ambon pascatragedi kemanusiaan di Ambon pada 1999. Monumen Gong Perdamaian berlokasi di Desa, Uritetu, Sirimau, Kota Ambon.
Gong Perdamaian Dunia ini berdiameter sekitar 2 meter. Permukaannya berisi gambar bendera dari berbagai negara di seluruh dunia beserta sejumlah lambang agama-agama besar. Gong ini juga dilengkapi lambang Pancasila di bagian atas penyangga gong yang merupakan gong perdamaian dunia ke-35 di dunia. Selain itu terdapat museum mini yang terletak persis di bawah gong.
source:tempo
Choose EmoticonEmoticon