Pengertian Dasar Statistik dan Statistika
Kata statistik dan statistika sudah sering kita dengar di dalam kehidupan sehari-hari dan tanpa kita sadari telah menggunakannya untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, misalkan pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu. Namun demikian kedua istilah ini memiliki pengertian yang berbeda. Dibawah ini merupakan penjabaran dari statistik dan statistika
Pengertian Statistik
Statistik bersal dari kata state yang artinya negara. Mengapa disebut negara, ini karena statistik ini dipergunakan untuk kepentingan-kepentingan negara saja. Seperti misalnya pengambilan data diberbagai bidang kehidupan dan penghidupan, sehingga lahirlah istilah stastistik, yang pemakaiannya disesuaikan dengan lingkup datanya. Kemudian istilah statistik terus berkembang seiring berjalannya waktu, kini statistik tidak hanya menyangkut kepentingan negara saja tetapi dapat digunakan untuk keperluan masyarakat, didalam aspek ilmu pengetahuan, dan didalam suatu penelitian atau melakukan eksperimen. Misalkan pada saat melakukan suatu penelitian hasil dari data yang kita peroleh berupa angka-angka atau bilangan, kumpulan dari data tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk tabel ataupun diagram. Data yang terkumpul kadang kala tidak disajikan dalam bentuk tabel ataupun diagram, tetapi bisa juga disajikan dalam bentuk rata-rata. Sering pula daftar atau tabel tersebut disertai dengan gambar-gambar yang biasa disebut dengan diagaram atau grafik supaya lebih dapat menjelaskan lagi tentang persoalan yang sedang dipelajari. Misalkan statistik dalam bentuk tabel, seperti contoh dibawah ini.
Jadi, kata statistik telah dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel ataupun diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistik yang menjelaskan sesuatu hal biasanya diberi nama statistik mengenai hal yang bersangkutan, misalnya statistik pennduduk, statistik kelahiran, statistik pertanian, statistik kesehatan dan banyak lagi nama yang lain. Statisktik juga diartikan untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari wakil dari kumpulan data mengenai suatu hal. Ukuran ini dapat didasarkan dengan perhitungan menggunakan kumpulan sebagian data data yang diambil dari keseluruhan tentang persoalan tersebut. Demikaian umpanya kita mengenal kata-kata persen dan rata-rata .
Contoh : dalam kehidupan sehari-hari jika kita teliti 40 buruh yang bekerja disuatu perusahaan dan dicatat gajinya setiap bulan kemudian dihitung rata-rata gajinya, misalkan Rp 400.000,00 setiap bulanya, maka rata-rata Rp 400.000,00 dinamakan ststistik. Demikian pula, jika dari keempatpuuluh buruh itu ada 20% yang gajinya tiap bulan kurang dari 3500.000,00, maka nilai 20% ini dinamakan statistik.
Pengertian Statistika
Dari hasil penelitian ataupun pengamatan, baik yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan sering diminta suatu uraian, penjelasan atau kesimpulan tentang persoalan yang diteliti. Tetapi sebelum menarik sebuah kesimpulan, data yang telah terkumpul itu terlebih dahulu dipelajari, dianalisis dan berdasarkan atas pengelohan inilah baru kesimpulan dapat dibuat. Tentunya mudah dimengerti bahwa pengumpulan data atau keterangan, pengolahan dan pembuatan kesimpulan harus dilakukan dengan baik, cermat, teliti, hati-hati, mengikuti cara-cara dan teori yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Pernyataan ini merupakan pengetahuan tersendiri yang diberi nama statistika.
Jadi pengertian dari statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengelohan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan panganalisisan yang dilakukan.
Contoh : Misalkan pengumpulan data tentang jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya, dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan apakah perkembangan penduduk di Indonesia semakin bertambah ataupun berkurang dari pengumpulan data tahun lalu.
Ada dua jalan yang ditempuh untuk mempelajari statistika yaitu statistika matematis atau statistika teoritis dan statistika praktis. Satistika matematis yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul penurunan sifat-sifat, dalil-dalil atau rumus-rumus serta dapat diwujudkan kedalam model-model lain yang bersifat teoritis. Jadi disini diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam. Sedangakan, statistika praktis yaitu penerapan statistika matematis ke dalam berbagai bidang ilmu lainnya sehingga lahirlah istilah statistika kedokteran, statistika sosial dan sebagainya. Jadi disini tidak dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus-rumus atau aturan-aturan, melainkan hanya dipentingkan teknik atau metode statistika digunakan.
Statistika Deskriftif dan Statistika Inferensial
Sejalannya perkembangan, makna statistika menjadi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengelohan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan panganalisisan yang dilakukan. Sebagai suatu ilmu, bidang kegiatan statistika dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Statistika Deskriftif
Statistik deskriftif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengolahan, pengumpulan, dan penyajian sekumpulan data sehingga dapat memberikan informasi yang berguna. Perlu kiranya dimengerti bahwa statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan yang lebih banyak atau penarikan kesimpulam secara keseluruhan (umum) karena statistik disini memperoleh data atau informasi yang terbatas. Ini terlihat bahwa hasil analisis data yang diperoleh masih sederhana dan bahkan sebagian besar analisis atau perhitungannya penyederhanaan atas data yang terkumpul saja.
Contoh dari kegunaan statistika deskriptif yaitu seperti penyusunan tabel, diagram, modus, kuartil, simpangan baku. Misalkan berapa jumlah mahasiswa yang mendapatkan nilai A dalam mata kuliah kalkulus I dari hasil perekapan tersebut.
b. Statistika Inferensial
Statistika inferensial merupakan bagian dari ilmu statistika yang selain mengolah, menyajikan data, juga melakukan penarikan kesimpulan dari pengolahan data yang diambil. Statistik inferensial merupakan pengembangan fungsi statistik. Bagian ini digunakan jika dalam penelitian tidak memungkinkan untuk mengadakan penghitungan atau pengamatan secara menyeluruh terhadap obyek yang akan diteliti. Dalam statistika inferensial, kesimpulan dapat diambil setelah melakukan pengolahan serta penyajian data dari suatu sampel yang diambil dari suatu populasi. Macam-macam dari statistika inferensial yaitu:
-Statistika parametrik terutama digunakan untuk menganalisa data interval dan rasio, yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal
-Statistika non-parametrik terutama digunakan untuk menganalisa data nominal, dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi
Contoh dari statistik inferensial adalah misal seorang peneliti meneliti sebungkus rokok apakah kandungan nikotin pada rokok tersebut menyebabkan penyakit kangker rahim bagi kaum perempuan atau tidak. Dengan mengambil sampel satu batang rokok tersebut dan diteliti di laboratorium dianalisis bahwa memang benar nikotin pada rokok dapat menyebabkan penyakit kangker rahim bagi kaum perempuan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan nikotin pada sebungkus rokok (populasi) dapat menyebabkan penyakit kangker rahim bagi kaum perempuan dari hasil penelitian sebatang rokok (sampel).
Contoh lain, dalam pemilihan ketua senat FMIPA yang dilaksanakan setiap tahunnya. Fakultas MIPA terdiri dari 6 jurusan baik itu jurun fisika, matematika, kimai, biologi, analis kimia, budidaya kelautan. Dalam melakukan pemilihan tersebut menggunakan sistem pemungtan suara. Tetapi, walaupun pemilihan tersebut sistem tersebut tidak semua mahasiswa di FMPA yang diberikan untuk memilih hanya perwakilam dari masing-masing jurusan. Perwakilan dari setiap jurusan tersebut merupakan sampel sedangkan seluruh mahasiswa FMIPA merupakan populasi. Kemudian data yang diperoleh dari pungutan suaru tersebut akan dijadikan bahan untuk membuat suatu kesimpulan.
Landasan Kerja Statistika
Suatu sistem atau disiplin ilmu pastilah mempunyai suatu landasan kerja, tentu dengan adanya landasan kerja maka suatu sistem atau disiplin ilmu akan dapat berdiri dengan kokoh karena landasan tersebut merupakan suatu pondasi yang mendasarinya. Begitu pula dalam ilmu statistika terdapat beberapa landasan kerja. Landasan kerja statistika dapat dibagi menjadi empat, yaitu: variasi, reduksi, generalisasi, dan spesialisasi
a. Variasi
Statistika bekerja dengan keadaan yang berubah-ubah (variasi). Misalnya keadaan penduduk, pendapatan dan pengeluaran, GNP, kematian, kelahiran, peserta KB dan sebagainya. Dilihat dari keadaan data yang akan diambil akan timbul berbagai macam masalah, karena tiap kurun waktu tertentu data yang diperoleh berubah-ubah atau tidak tentu sehingga diperlukan kecermatan dan ketelitian saat melakukan pengumpulan data.
b. Reduksi
Statistika bekerja secara reduksi artinya tidak seluruh informasi yang harus diolah. Tidak harus seluruh orang harus diteliti (populasi), melainkan cukup dengan sampel-sampel yang mewakilinya saja. Tentu saja sampel itu harus refresentatif. Untuk mendapatkan sampel yang refresentatif diperlukan pemahaman tentang teknik sampling.
Contoh misalkan dalam mengadakan rapat mengenai kompetisi Biomacup antar jurusan di FMIPA, tentunya tidak mungkin semua mahasiswa di jurusan FMIPA mengikuti rapat tersebut untuk dimintai pendapatnya, melainkan cukup dengan sampel-sampel yang mewakilinya saja. Perlu diingat bahwa sampel atau perwakilan tersebut harus yang refresentaif. Contoh lain misalkan dalam membeli 20 karung pupuk untuk keperluan pertanian, tidak harus semua pupuk tersebut dijadikan penelitian, cukup mengambil beberapa karung saja yang dijadikan sebagai sampel penelitian.
c. Generalisasi
Statistik bekerja untuk menarik kesimpulan umum (generalisasi) yang berlaku untuk anggota-anggota populasinya berdasarkan refresentatif yang ada.
Contoh :
Seorang penjual buah-buahan ingin menyelidiki salah satu jenis buahnya, misalkan buah mangga apakah rasa buah mangga tersebut manis atau asam dengan jumlah mangga sebanyak 95 buah dengan cara mencicipinya. Tidak mungkin penjual akan mencicipi semua buah mangga tersebut karena apabila semua buah mangga dicicipi habislah buahnya dan tidak ada buah mangga yang dia akan jual. Maka dari itu hanya beberapa buah saja yang dia cicipi. Dilihat dari contoh di atas, dapat ditegaskan bahwa peneliti menarik suatu kesimpulan sebagian dan hal tersebut dapat mewakili kesimpulan keseluruhannya.
d. Spesialisasi
Statistik selalu berkenaan dengan angka-angka (kuantitatif). Statistik mempunyai angka-angka yang lebih nyata dan pasti. Istilah-istilah seperti : pada umumnya, kira-kira, sekitar, kurang lebih, kebanyakan sedang-sedang, lumayan, dan lain-lain dikenal dalam analisis statistik. Agar data kualitatif dapat distatistikkan, maka data itu harus dibobot duhulu. Contoh :
sangat setuju =5,
setuju = 4,
ragu-ragu = 3,
tidak setuju = 2 dan
sangat tidak setuju = 1.
Contoh yang lain misalkan data nilai indeks prestasi mahasiswa, Dalam hal ini istilah – istilah yang terdapat pada nilai indeks prestasi tersebut di bobotkan yakni seperti dibawah ini
A = 4
B = 3
C = 2
D = 1
Karakteristik Pokok Statistika
Statistika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengelohan atau penganalisisannya sampai dengan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan panganalisisan yang dilakukan. Secara mendasar statistik tersebut dapat dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu yang pertama adalah pengumpulan dan pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel atau grafik untuk mempermudah informasi yang disampaikan. Dari kegiatan pertama ini merupakan statistika deskriptif. Kemudian yang kedua merupakan penarikan kesimpulan yang bertolak belakang dari pengolahan data tersebut. Kegiatan yang kedua ini disebut dengan statistik inferensial. Dilihat dari pengertian statistika di atas tentunya berlandaskan atas karakteristik pokok dari statistik tersebut.
Adapun ciri karakteristik pokok statistika terbagi menjadi 3 ciri-ciri pokok yang mendasar . Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.
1) Statistik bekerja dengan angka
Angka-angka ini dalam statistik terbagi menjadi dua bagian, yaitu
a. Angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistik adalah data kuantitatif. Contoh :
Ø Jumlah buruh di Perusahaan Sinar Dunia
Ø Jumlah tanggungan orang tua
Ø Jumlah penduduk Indonesia tiap tahunnya.
Ø Jumlah pegawai negeri di Kabupaten Klungkung
b. Angka statistik sebagai nilai, dimaksudkan bahwa data tersebut adalah data kualitatif yang diwujudkan dalam angka.
Contoh :
Ø Hasil ujian nasional siswa SMA
Ø Nilai keuntungan dari perusahaan
Ø Nilai indeks prestasi mahasiswa
Ø Daftar harga Hand Phone Celuler
2) Statistik bersifat objektif
Statistik yang bersifat objektif merupakan statistik yang bekerja sesuai dengan keadaan data yang diteliti atau sesuai berdasarkan atas kenyataan yang ada atau fakta. Kesimpulan yang dikemukakan oleh statistik semata-mata didasarkan atas data yang diolah bukan dengan kemauan semena-mena (subjektif) atau bukan dari pengaruh-pengaruh luar lainnya.
Contoh :
Pengambilan suatu data mengenai jumlah penduduk Indonesia apakah setiap tahunnya jumlah penduduk Indonesia bertambah ataukah mengalami penurunan. Dengan data yang terkumpul dapat diketahui apakah setiap tahun penduduk Indonesia bertambah atau berkurang.
3) Statistik bersifat universal (umum)
Statistik bersifat universal berarti statistik sebagai ilmu memiliki ruang lingkup yang luas. Hal ini terbukti bahwa statistik dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, di berbagai penelitian, dan tidak hanya itu saja, statistik hampir menjalar ke berbagai model permasalahan di masyarakat. sehingga statistik menjadi begitu berguna.
Contoh :
statistik kesehatan, statistik perusahaan, maupun statistik keuangan.
sumber: mediafunia
Choose EmoticonEmoticon