﴿ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تَلْبِسُوْنَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ
وَتَكْتُمُوْنَ الْحَقَّ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ ٧١ ﴾
Terjemah Kemenag 2019
71. Wahai
Ahlulkitab, mengapa kamu mencampuradukkan yang hak dengan yang batil100) dan
kamu menyembunyikan kebenaran,101) padahal kamu mengetahui?
100) Mencampuradukkan antara hak dan batil maksudnya adalah
mencampuradukkan antara ayat-ayat Tuhan yang disampaikan oleh para nabi dengan
takwilan-takwilan batil yang dikemukakan oleh para pemuka agama
mereka.-><-101) Yang dimaksud dengan menyembunyikan kebenaran adalah
menutupi firman Tuhan yang dibawa oleh para nabi, yang berisi ajaran tauhid dan
berita gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad saw.
﴿ وَقَالَتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اٰمِنُوْا
بِالَّذِيْٓ اُنْزِلَ عَلَى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَجْهَ النَّهَارِ وَاكْفُرُوْٓا
اٰخِرَهٗ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَۚ ٧٢ ﴾
72. Segolongan
Ahlulkitab berkata (kepada sesamanya), “Berimanlah kamu pada apa yang
diturunkan kepada orang-orang yang beriman pada awal siang dan ingkarlah pada
akhir (siang) agar mereka kembali (pada kekufuran).
﴿ وَلَا تُؤْمِنُوْٓا اِلَّا لِمَنْ تَبِعَ دِيْنَكُمْ ۗ قُلْ
اِنَّ الْهُدٰى هُدَى اللّٰهِ ۙ اَنْ يُّؤْتٰىٓ اَحَدٌ مِّثْلَ مَآ اُوْتِيْتُمْ
اَوْ يُحَاۤجُّوْكُمْ عِنْدَ رَبِّكُمْ ۗ قُلْ اِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللّٰهِ ۚ
يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۚ ٧٣ ﴾
73. Janganlah kamu
percaya selain kepada orang yang mengikuti agamamu.”102) Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Sesungguhnya petunjuk (yang sempurna) itu hanyalah petunjuk Allah.
(Janganlah kamu percaya) bahwa seseorang akan diberi seperti apa yang diberikan
kepada kamu atau mereka akan menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu.” Katakanlah
(Nabi Muhammad), “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah. Dia
menganugerahkannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha
Mengetahui.”
102) Yakni kepada orang yang seagama dengan kamu (Yahudi
atau Nasrani) agar mereka tidak masuk Islam atau kepada orang-orang Yahudi atau
Nasrani yang sudah telanjur masuk Islam agar iman mereka guncang dan kembali
pada agama mereka semula.
﴿ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ
الْعَظِيْمِ ٧٤ ﴾
74. Dia menentukan
rahmat-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dan Allah memiliki karunia yang
besar.
﴿ ۞ وَمِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مَنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ
يُّؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِدِيْنَارٍ لَّا
يُؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَ اِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَاۤىِٕمًا ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ
قَالُوْا لَيْسَ عَلَيْنَا فِى الْاُمِّيّٖنَ سَبِيْلٌۚ وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى
اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ٧٥ ﴾
75. Di antara Ahlulkitab
ada orang yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia
mengembalikannya kepadamu. Akan tetapi, ada (pula) di antara mereka orang yang
jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya
kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya. Yang demikian itu disebabkan
mereka berkata, “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang umi.”103) Mereka
mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.
103) Pengertian umi dapat dilihat pada catatan kaki ayat
ke-20. Mereka beranggapan bahwa mereka boleh memperoleh harta dengan cara
menipu orang-orang yang tidak seagama dengan mereka. Menurut mereka, Allah Swt.
membolehkan cara semacam itu. Hal ini tidak benar karena menipu adalah
perbuatan yang dilarang oleh agama.
﴿ بَلٰى مَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ وَاتَّقٰى فَاِنَّ اللّٰهَ
يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ ٧٦ ﴾
76. Bukan begitu!
Siapa yang menepati janji dan bertakwa, sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang bertakwa.
﴿ اِنَّ الَّذِيْنَ يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللّٰهِ وَاَيْمَانِهِمْ
ثَمَنًا قَلِيْلًا اُولٰۤىِٕكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ وَلَا
يُكَلِّمُهُمُ اللّٰهُ وَلَا يَنْظُرُ اِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَلَا
يُزَكِّيْهِمْ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ٧٧ ﴾
77. Sesungguhnya
orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan
harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak akan
menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak
akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.
﴿ وَاِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيْقًا يَّلْوٗنَ اَلْسِنَتَهُمْ
بِالْكِتٰبِ لِتَحْسَبُوْهُ مِنَ الْكِتٰبِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتٰبِۚ
وَيَقُوْلُوْنَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ
وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ٧٨ ﴾
78. Sesungguhnya di
antara mereka (Bani Israil) ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya (ketika
membaca) Alkitab agar kamu menyangka (yang mereka baca) itu sebagian dari
Alkitab. Padahal, itu bukan dari Alkitab. Mereka berkata, “Itu dari Allah.”
Padahal, itu bukan dari Allah. Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah,
sedangkan mereka mengetahui.
﴿ مَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّؤْتِيَهُ اللّٰهُ الْكِتٰبَ
وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُوْلَ لِلنَّاسِ كُوْنُوْا عِبَادًا لِّيْ
مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلٰكِنْ كُوْنُوْا رَبَّانِيّٖنَ بِمَا كُنْتُمْ
تُعَلِّمُوْنَ الْكِتٰبَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُوْنَ ۙ ٧٩ ﴾
79. Tidak sepatutnya
seseorang diberi Alkitab, hukum, dan kenabian oleh Allah, kemudian dia berkata
kepada manusia, “Jadilah kamu para penyembahku, bukan (penyembah) Allah,”
tetapi (hendaknya dia berkata), “Jadilah kamu para pengabdi Allah karena kamu
selalu mengajarkan kitab dan mempelajarinya!”
﴿ وَلَا يَأْمُرَكُمْ اَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلٰۤىِٕكَةَ
وَالنَّبِيّٖنَ اَرْبَابًا ۗ اَيَأْمُرُكُمْ بِالْكُفْرِ بَعْدَ اِذْ اَنْتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ ࣖ ٨٠ ﴾
80. Tidak
(sepatutnya) pula dia menyuruh kamu menjadikan para malaikat dan para nabi
sebagai tuhan. Apakah (patut) dia menyuruh kamu (berbuat) kekufuran setelah
kamu menjadi muslim?
Choose EmoticonEmoticon