﴿ تِلْكَ اُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَّا
كَسَبْتُمْ ۚ وَلَا تُسْـَٔلُوْنَ عَمَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ࣖ ۔ ١٤١ ﴾
Terjemah Kemenag 2019
141. Itulah umat
yang telah lalu. Baginya apa yang telah mereka usahakan dan bagimu apa yang
telah kamu usahakan. Kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa
yang telah mereka kerjakan.
﴿ ۞ سَيَقُوْلُ السُّفَهَاۤءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلّٰىهُمْ عَنْ
قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ كَانُوْا عَلَيْهَا ۗ قُلْ لِّلّٰهِ الْمَشْرِقُ
وَالْمَغْرِبُۗ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ١٤٢ ﴾
142. Orang-orang
yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan
mereka (kaum muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?”
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik Allahlah timur dan barat. Dia memberi
petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan
kesiapannya untuk menerima petunjuk).”
﴿ وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا
شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا
جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ
يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ
لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ
لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ١٤٣ ﴾
143. Demikian pula
Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan40) agar kamu menjadi
saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi
atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang
(dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan)
siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya
(pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi
petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
40) Umat pertengahan berarti umat pilihan, terbaik, adil,
dan seimbang, baik dalam keyakinan, pikiran, sikap, maupun perilaku.
﴿ قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ
فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ
الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ
وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ ١٤٤ ﴾
144. Sungguh, Kami
melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan
Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke
arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke
arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab41) benar-benar mengetahui
bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam) itu adalah kebenaran dari Tuhan
mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
41) Orang-orang yang diberi kitab adalah kaum Yahudi dengan
kitab Tauratnya dan Kaum Nasrani dengan kitab Injilnya (lihat surah
al-Baqarah/2: 105).
﴿ وَلَىِٕنْ اَتَيْتَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ بِكُلِّ
اٰيَةٍ مَّا تَبِعُوْا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَآ اَنْتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا
بَعْضُهُمْ بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ
مِّنْۢ بَعْدِ مَاجَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ اِنَّكَ اِذًا لَّمِنَ الظّٰلِمِيْنَ
ۘ ١٤٥ ﴾
145. Sungguh, jika
engkau (Nabi Muhammad) mendatangkan ayat-ayat (keterangan) kepada orang-orang
yang diberi kitab itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu. Engkau pun tidak
akan mengikuti kiblat mereka. Sebagian mereka (pun) tidak akan mengikuti kiblat
sebagian yang lain. Sungguh, jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah
sampai ilmu kepadamu, niscaya engkau termasuk orang-orang zalim.
﴿ اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَعْرِفُوْنَهٗ كَمَا
يَعْرِفُوْنَ اَبْنَاۤءَهُمْ ۗ وَاِنَّ فَرِيْقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُوْنَ
الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ١٤٦ ﴾
146. Orang-orang
yang telah Kami anugerahi Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Nabi
Muhammad)42) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya
sekelompok dari mereka pasti menyembunyikan kebenaran, sedangkan mereka
mengetahui(-nya).
42) Orang-orang Yahudi dan Nasrani sangat mengenal kenabian
dan sifat-sifat Nabi Muhammad saw. karena telah disebutkan secara gamblang
dalam Taurat dan Injil.
﴿ اَلْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ
ࣖ ١٤٧ ﴾
147. Kebenaran itu
dari Tuhanmu. Maka, janganlah sekali-kali engkau (Nabi Muhammad) termasuk
orang-orang yang ragu.
﴿ وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا
الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗاِنَّ
اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ١٤٨ ﴾
148. Bagi setiap
umat ada kiblat yang dia menghadap ke arahnya. Maka, berlomba-lombalah kamu
dalam berbagai kebajikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan
mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
﴿ وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ ۗ وَاِنَّهٗ لَلْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا
تَعْمَلُوْنَ ١٤٩ ﴾
149. Dari mana pun
engkau (Nabi Muhammad) keluar, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam.
Sesungguhnya (hal) itu benar-benar (ketentuan) yang hak (pasti, yang tidak
diragukan lagi) dari Tuhanmu. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu
kerjakan.
﴿ وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۙ لِئَلَّا
يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ
فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِيْ وَلِاُتِمَّ نِعْمَتِيْ عَلَيْكُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَۙ ١٥٠ ﴾
150. Dari mana pun
engkau (Nabi Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam.
Di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arahnya agar tidak ada
alasan bagi manusia (untuk menentangmu), kecuali orang-orang yang zalim di
antara mereka. Maka, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepada-Ku agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu dan agar kamu mendapat
petunjuk.
Choose EmoticonEmoticon