﴿ وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ
حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا
تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِۚ
فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ فَاقْتُلُوْهُمْۗ كَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ ١٩١ ﴾
Terjemah Kemenag 2019
191. Bunuhlah mereka
(yang memerangimu) di mana pun kamu jumpai dan usirlah mereka dari tempat
mereka mengusirmu. Padahal, fitnah53) itu lebih kejam daripada pembunuhan. Lalu
janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangimu
di tempat itu. Jika mereka memerangimu, maka perangilah mereka. Demikianlah
balasan bagi orang-orang kafir.
53) Fitnah dalam ayat ini berarti perbuatan yang
menimbulkan kekacauan, seperti mengusir orang dari kampung halamannya, merampas
harta, menyakiti orang lain, menghalangi orang dari jalan Allah Swt., atau
melakukan kemusyrikan (lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 102).
﴿ فَاِنِ انْتَهَوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ١٩٢ ﴾
192. Namun, jika
mereka berhenti (memusuhimu), sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
﴿ وَقٰتِلُوْهُمْ حَتّٰى لَا تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَّيَكُوْنَ
الدِّيْنُ لِلّٰهِ ۗ فَاِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ اِلَّا عَلَى
الظّٰلِمِيْنَ ١٩٣ ﴾
193. Perangilah
mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah dan agama (ketaatan) hanya bagi Allah
semata. Jika mereka berhenti (melakukan fitnah), tidak ada (lagi) permusuhan,
kecuali terhadap orang-orang zalim.
﴿ اَلشَّهْرُ الْحَرَامُ بِالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَالْحُرُمٰتُ
قِصَاصٌۗ فَمَنِ اعْتَدٰى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوْا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدٰى
عَلَيْكُمْ ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
١٩٤ ﴾
194. Bulan haram
dengan bulan haram54) dan (terhadap) sesuatu yang dihormati55) berlaku (hukum)
kisas. Oleh sebab itu, siapa yang menyerang kamu, seranglah setimpal dengan
serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah
bersama orang-orang yang bertakwa.
54) Maksudnya adalah bahwa jika diserang pada bulan haram,
umat Islam diperbolehkan untuk membalas serangan pada bulan itu
juga.-><-55) Sesuatu yang dihormati dapat berarti bulan haram, yaitu
Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab; tanah haram (Makkah), dan dalam
keadaan berihram.-><-
﴿ وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا
بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ
الْمُحْسِنِيْنَ ١٩٥ ﴾
195. Berinfaklah di
jalan Allah, janganlah jerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan, dan
berbuatbaiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
﴿ وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِنْ
اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ
حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ
بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ
ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا
اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى
الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗذٰلِكَ لِمَنْ
لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ ١٩٦ ﴾
196. Sempurnakanlah
ibadah haji dan umrah karena Allah. Akan tetapi, jika kamu terkepung (oleh
musuh), (sembelihlah) hadyu56) yang
mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di
tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan
di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah,
atau berkurban.57) Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan
umrah sebelum haji (tamatu’), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat.
Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam
(masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang
sempurna. Ketentuan itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di
sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah
Mahakeras hukuman-Nya.
56) Hadyu adalah hewan ternak yang disembelih di tanah
haram Makkah pada Iduladha dan hari-hari tasyrik karena menjalankan haji
tamattu’ atau qiran, meninggalkan salah satu manasik haji atau umrah,
mengerjakan salah satu larangan manasik, atau murni ingin mendekatkan diri
kepada Allah Swt. sebagai ibadah sunah.-><-57) Fidyah (tebusan) karena tidak
dapat menyempurnakan manasik haji dengan alasan tertentu.
﴿ اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ
الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا
تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ
الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ ١٩٧ ﴾
197. (Musim) haji
itu (berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi.58) Siapa yang
mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat rafaṡ,59)
berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala kebaikan
yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang
mempunyai akal sehat.
58) Waktu yang dimaklumi untuk pelaksanaan ibadah haji
ialah Syawal, Zulkaidah, dan 10 malam pertama Zulhijah.-><-59) Rafaṡ
berarti ‘mengeluarkan perkataan yang menimbulkan birahi, perbuatan yang tidak
senonoh, atau hubungan seks’.
﴿ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَبْتَغُوْا فَضْلًا مِّنْ
رَّبِّكُمْ ۗ فَاِذَآ اَفَضْتُمْ مِّنْ عَرَفٰتٍ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ عِنْدَ
الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوْهُ كَمَا هَدٰىكُمْ ۚ وَاِنْ كُنْتُمْ مِّنْ
قَبْلِهٖ لَمِنَ الضَّاۤلِّيْنَ ١٩٨ ﴾
198. Bukanlah suatu
dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu (pada musim haji). Apabila kamu
bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masyarilharam.60) Berzikirlah
kepada-Nya karena Dia telah memberi petunjuk kepadamu meskipun sebelumnya kamu
benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.
60) Yang dimaksud dengan Masyarilharam adalah bukit Quzah
di Muzdalifah. Akan tetapi, telah disepakati bahwa Muzdalifah secara
keseluruhan dapat digunakan sebagai tempat mabīt.
﴿ ثُمَّ اَفِيْضُوْا مِنْ حَيْثُ اَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا
اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ١٩٩ ﴾
199. Kemudian,
bertolaklah kamu dari tempat orang-orang bertolak (Arafah) dan mohonlah ampunan
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿ فَاِذَا قَضَيْتُمْ مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ
كَذِكْرِكُمْ اٰبَاۤءَكُمْ اَوْ اَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ
رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ٢٠٠ ﴾
200. Apabila kamu
telah menyelesaikan manasik (rangkaian ibadah) haji, berzikirlah kepada Allah
sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih
dari itu. Di antara manusia ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami
(kebaikan) di dunia,” sedangkan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun.
Choose EmoticonEmoticon