Saat hamil, kebanyakan ibu
mengalami kenaikan berat badan yang cukup drastis bahkan bisa melebihi 20
kilogram. Untuk menurunkannya kembali, tentu tidak mudah dan dibutuhkan waktu
yang cukup lama. Apalagi, setelah melahirkan dan memasuki masa menyusui, ibu
hamil biasanya tidak diperbolehkan untuk berdiet. Benarkah demikian? Apakah diet untuk ibu menyusui memberikan
efek yang buruk?
Diet pada dasarnya adalah
pengaturan pola makan, jadi sah-sah saja dilakukan oleh ibu yang sedang
menyusui. Namun ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan seperti berikut
ini:
Tetap konsumsi makanan sesuai kebutuhan kalori
Seorang ibu yang menyusui
biasanya memiliki kebutuhan kalori antara 1500 sampai dengan 1800 per harinya.
Jika mengonsumsi kalori kurang dari jumlah tersebut, ada kemungkinan produkasi
ASI akan terganggu. Diet pada ibu menyusui harusnya lebih difokuskan pada
pemilihan makanan bernutrisi dan menghindari makanan dengan nol nutrisi. Jadi
sebaiknya Anda memperbanyak asupan sayur, daging, dan buah-buahan dibanding
menyantap mie instan, donat, atau keripik kentang yang tinggi kalori namun nol
nutrisi.
Hindari mengurangi porsi makan secara drastis
Anda mungkin berpikir kalau
semakin banyak porsi makan yang dikurangi, maka makin cepat juga penurunan
berat badan. Hal tersebut mungkin bisa berlaku untuk orang yang tidak
sedang menyusui. Namun ketika Anda
mengurangi porsi makan secara drastis, tubuh akan kelaparan dan memberikan
sinyal kepada otak untuk mengurangi produksi ASI. Hal ini jelas akan merugikan
Anda karena tidak bisa memberikan nutrisi yang mencukupi untuk buah hati
tersayang. Sebaiknya kurangi porsi makan secara bertahap sampai menemukan porsi
yang memang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Makan lebih sering
Lho, sedang diet mengapa malah
harus sering makan? Mungkin hal ini yang ada di benak Anda. Tapi pada dasarnya,
makan beberapa kali sehari dengan porsi terkontrol jauh lebih baik dibanding
hanya makan sekali sehari tapi yang dikonsumsi sangat tidak sehat. Contoh
mudahnya, Anda bisa makan 5 kali sehari, sarapan menggunakan oatmeal, snack
tengah hari dengan buah segar, makan siang nasi dan sayuran, snack sore
kacang-kacangan, dan makan malam buah serta telur rebus. Menu ini jauh lebih
baik dibanding Anda hanya makan sekali sehari dengan 2 bungkus mie instan yang
ditambah nasi dan ayam goreng.
Langsung diet setelah melahirkan sangat tidak disarankan
Masa kehamilan dan proses melahirkan
sudah menyita banyak sekali tenaga dan kesehatan tubuh Anda. meski tampak
baik-baik saja dari luar, tapi di dalam tubuh terjadi banyak hal yang
menyakitkan dan membutuhkan perbaikan. Jadi satu atau dua bulan setelah
melahirkan, sebaiknya Anda fokus pada pemulihan dan mengonsumsi banyak makanan
bernutrisi. Jika tubuh sudah benar-bena rpulih, barulah Anda bisa mencoba
berdiet. Pastikan juga diet yang Anda lakukan sudah mendapatkan izin dari
dokter.
Pastikan rajin menyusui bayi
Tahukah Anda, saat menyusui ada
banyak sekali kalori yang terbakar dalam tubuh. Itulah mengapa ibu yang
menyusui lebih sering akan lebih mudah kehilangan berat badan dibanding mereka
yang tidak menyusui langsung. Maka dari itu, pastikan Anda selalu menyusui buah
hati sesering mungkin supaya produksi ASI makin meningkat dan berat badan juga
cepat turun. Konsumsi air putih sebanyak mungkin juga membantu menyediakan
energi yang habis ketika menyusui.
Pilih cara memasak yang sehat
Ya, dibandingkan dengan membatasi
asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh, lebih baik Anda mengubah cara
memasak. Sebab cara masak ternyata berpengaruh cukup besar terhadap kalori yang
masuk ke tubuh Anda. Misalnya saja, ayam goreng tepung memiliki kalori yang
jauh lebih banyak dibanding ayam panggang karena ada tepung dan minyak yang
ikut masuk ke dalam tubuh. Kemudian tumisan sayur juga memiliki kalori lebih
tinggi dibanding sayur kukus yang sama sekali tak dimasak dengan minyak. Kalau
Anda terbiasa minum jus penuh gula, gantilah dengan buah segar yang lebih menyehatkan
dan mengenyangkan.
Jangan lupa berolahraga
Diet Anda tidak akan memberikan
hasil maksimal jika tidak diikuti dengan olahraga rutin. Untuk jenis olahraga
yang tepat, senam atau jalan kaki merupakan pilihan terbaik. Tapi pastikan
melakukan olahraga ini ketika tubuh sudah benar-benar pulih dan Anda tak lagi
merasakan sakit. Untuk ibu yang melahirkan melalui operasi caesar, harus lebih
berhati-hati memilih olahraga yang sesuai supaya tidak membahayakan bekas
operasi. Ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk
mencari jenis olahraga terbaik.
Beristirahat dengan cukup
Tidur ternyata juga ikut mempengaruhi kenaikan berat badan. Semakin
sedikit Anda beristirahat, maka tubuh akan selalu merasa lelah dan membutuhkan
asupan makanan. Maka dari itu, beristirahatlah dengan cukup. Saat si kecil
tidur, ikutlah tidur meski hari masih pagi. Sebab ibu yang baru melahirkan
membutuhkan waktu istirahat yang banyak supaya pemulihan bisa berjalan lebih
cepat. Abaikan mitos yang menyebutkan setelah melahirkan tidak boleh tidur
siang. Sebab dokter bahkan juga menganjurkan Anda untuk banyak beristirahat
dengan pemulihan dan terkumpulnya energi untuk menyusui.
Sudah siap untuk kembali ke
bentuk tubuh sebelum hamil? Jangan lupa juga untuk selalu menjaga pikiran dan
menghindari stres. Wajar kok, kalau tubuh Anda masih belum selangsing
sebelumnya. Yang terpenting Anda sudah berusaha untuk mengatur pola makan
sehingga tubuh tak makin membengkak. Jangan lupa juga, ada buah hati yang
membutuhkan ASI sehingga diet sebaiknya tidak dilakukan terlalu ketat.
1 komentar:
Aw, this was an exceptionally good post. Taking
the time and actual effort to make a very good article… but what can I say…
I procrastinate a lot and never seem to get anything done.
Choose EmoticonEmoticon