Pengertian Desain Intruksional dan Kriterianya
Intruksional berasal dari kata intruction yang berarti pengajaran, pelajaran, atau bahkan perintah/intruksi. Menurut Prof. Dr. H. Dailami Firdaus, SH intruksinal berarti memberi pengetahuan/informasi khusus dengan maksud melatih berbagai bidang pengetahuan, dalam bidang pendidkan intruksional berarti pengajaran/pelajaran. Menurut Ade Lukman S.Pd.I desaininstruksional adalah cara yang sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Hasil akhir dari pengembangan instruksional ialah suatu sistem instruksional, yaitu materi dan strategi belajar mengajar yang dikembangkan secara empiris dan konsisten untuk dapat mencapai tujuan instruksional tertentu.
Desain instruksional ini terdiri dari seperangkat kegiatan yang meliputi perencanaan, pengembangan, dan evaluasi terhadap sistem instruksional yang sedang didesain, sehingga setelah mengalami beberapa kali revisi, sistem instruksional tersebut dapat memuaskan hati pendesainnya. Dalam konteks pembelajaran, desain instruksional dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memecahkan persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan bahan-bahan pembelajaran beserta aktivitas yang harus dilakukan, perencanaan sumber-sumber pembelajaran yang dapat digunakan serta perencanaan evaluasi keberhasilan.
Desain Instruksional sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan sistem Instruksional. Pendekatan sistem dalam Instruksional lebih produktif untuk semua tujuan Instruksional, di mana setiap komponen bekerja dan berfungsi untuk mencapai tujuan Instruksional. Komponen seperti instruktur, peserta didik, materi, kegiatan Instruksional, sistem penyajian materi, dan kinerja lingkungan belajar saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mewujudkan hasil Instruksional pebelajar yang dikehendaki.
Dari beberapa pengertian diatas, maka desain instruksional berkenaan dengan proses pembelajaran yang dapat dilakukan siswa untuk mempelajari suatu materi pelajaran yang di dalamnya mencakup rumusan tujuan yang harus dicapai atau hasil belajar yang diharapkan, rumusan strategi yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan termasuk metode, teknik, dan media yang dapat dimanfaatkan serta teknik evaluasi untuk mengukur atau menentukan keberhasilan evaluasi untuk mengukur atau menentukan keberhasilan pencapaian tujuan.
2.3 Kriteria Desain Intruksional
Desain intruksional yang baik harus memiliki beberapa kriteria di antaranya :
a. Berorientasi pada siswa
Mendesain pembelajaran perlu diawali dengan melakukan studi pendahuluan tentang siswa. Beberapa hal yang perlu dipahami tentang siswa di antaranya :
· Kemampuan dasar
Pemahaman kemampuan dasar yang dimiliki siswa perlu dipahami untuk menentukan dari mana sebaiknya kita mulai mendesain pembelajaran. Dalam menentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
· Gaya belajar
Gaya belajar setiap siswa memiliki perbedaan, ada yang bertipe auditif, visual dan kinetetis. Siswa yang bertipe auditif akan dapat menangkap informasi lebih banyak melalui pendengaran, dengan demikian desain pembelajaran dirancang agar siswa lebih banyak mendengar melalui berbagai media, misal radio atau tape recorder.
b. Berpijak pada pendekatan sistem
System adalah satu kesatuan komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Melalui pendekatan system, bukan saja dapat diprediksi keberhasilannya, akan tetapi juga akan terhindar dari ketidakpastian. Hal ini disebabkan melalui pendekatan system dari awal sudah diantisipasi berbagai kendala yang mungkin dapat menghambat terhadap pencapaian tujuan.
c. Teruji secara empiris
Sebelum digunakan, sebuah desain intruksional harus teruji dahulu efektivitas dan efisiensinya secara empiris. Melalui pengujian secara empiris dapat dilihat berbagai kelemahan dan berbagai kendala yang mungkin muncul sehingga jauh sebelumnya dapat diantisipasi.
sumber:rudi
Choose EmoticonEmoticon