Metode Gotong Royong Menjadi Andalan Menyebarkan Agama Islam Penyeberan ajaran agama Islam di pondok pesantren di Kabupaten Cianjur, sudah mencapai puluhan tahun. Mereka menyebarkan agama Islam bukan hanya di Cianjur saja, melainkan di seluruh Indonesia. Salah satu pondok pesantren tersebut, yaitu pondok pesantren Gelar di Desa Peutey Condong Kecamatan Cibeber Cianjur.
PONDOK pesantren gelar dibangun tahun 1932 sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Awal berdiri di pimpin oleh KH Ibrohim, KH Sobandi. Pada massa selanjutnya, di pimpin KH Zen Abdul Somad atau yang dikenal Mama Gelar kini sudah almarhum. Pada massa Mama Gelar, perkembangan Islam di Kabupaten Cianjur meluas, santri dari berbagai tempat datang untuk belajar ilmu agama Islam. Penyebaran agama Islam bukan hanya di Cianjur, melainkan di Indonesia, bahkan mencapai irian.
Adapun yang menjadi andalan pondok pesantren Gelar, lebih mengutamakan tentang ilmu tafsir, figh dan nahwu shorof atau alat. Sedangkan yang lainnya, ilmu takilan seperti burdah, sholawat.”Semua yang diajarkan Mama Gelar, untuk mengisiarkan agama Islam di Kabupaten Cianjur, khususnya di Nusantara pada umumnya,” kata KH Huban Zein putra ke enam dari Mama Gelar saat wartawan koran ini bertandang ke ponpes tersebut. Dalam menyebarkan agama Islam, Mama Gelar secara langsung dari mulai do’a sampai ke lapangan tidak mengenal lelah dan tanpa pamrih. Metode yang diajarkan beliau untuk menyebarkan agama Islam dengan cara gotong royong. Atas motede itu, sehingga Mama Gelar telah memiliki 148 majlis ta’lim dan 70 mesjid yang tersebar di Indonesia.
Adapun tempat penyebaran agama Islam selain di Cianjur yaitu di Banten, Sumatra, Subang, Tasik, Ciamis, Sumatra dan Irian. Haolan Mama Gelar dilaksanaakan satu tahun satu kali, tepatnya tanggal 27 Jumadil Akhir sampai 1 Rajab. Malam pertama haul acara disisi oleh para pemuda santri, ke dua para alumni dan terakhir ijazah-ijazah sholawat.
sumber:https://kabarcianjur.wordpress.com/2016/01/01/sejarah-penyebaran-islam-di-cianjur/
Choose EmoticonEmoticon