-->

Jumat, 06 Oktober 2017

Servicitis : Pengertian, Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

Definisi

Uretritis adalah infeksi dari uretra, yaitu saluran yang membawa urin dari kandung kemih keluar tubuh.

Uretritis non-gonore (NGU) adalah uretritis yang disebabkan oleh berbagai mikroor ganisme tetapi penyebab paling sering adalah klamidia.

Penyebab

Penyebabnya bisa berupa bakteri, jamur atau virus. Pada wanita jasad renik tersebut biasanya berasal dari vagina. Pada kebanyakan kasus, bakteri berasal dari usus besar dan sampai ke vagina melalui anus. Pria lebih jarang menderita uretritis. Uretritis pada pria paling sering disebabkan oleh gonokokus. Klamidia dan virus herpes simpleks juga bisa ditularkan melalui hubungan seksual dan bisa menyebabkan uretritis.

Gambaran klinik

Masa inkubasi infeksi klamidia sampai muncul gejala adalah 1 – 3 minggu, lebih lama daripada gonore. Sekitar 25% pria dan sebagian besar wanita tak mengalami gejala dini karena infeksi klamidia dan banyak yang menjadi carrier asimtomatik penyakit klamidia.

Pada pria, uretritis ditandai oleh sekret yang jumlahnya sedikit, berair (kemudian mukus) dari uretra. Gejala lain adalah nyeri dan disuria. Pada wanita, ada disuria, polakisuria dan leukorea ringan. Servisitis adalah hal yang relatif sering ditemui. Hal ini bermanifestasi sebagai sekret mukopurulen dan edema atau kecenderungan perdarahan orifisium uteri.

Pada wanita, infeksi klamidia yang lama sering mengakibatkan endometritis dan salpingitis. Pasien mungkin mengalami demam ringan atau nyeri abdomen bawah yang ringan. Endometritis juga dapat menyebabkan perdarahan uterus yang ireguler. PID (Pelvic Inflammation Disease) adalah komplikasi lanjut dari infeksi klamidia yang penting, biasanya memerlukan terapi rawat inap. Perihepatitis adalah komplikasi yang jarang pada infeksi klamidia. Komplikasi lanjut infeksi klamidia yang rekuren dan ekstensif berupa kerusakan tuba yang kemudian menyebabkan infertilitas dan kehamilan ektopik.

Infeksi klamidia dapat memicu perkembangan artritis reaktif (uroartritis,

Reiter’s disease) pada pria dan wanita.

Diagnosis

Diagnosis uretritis pada pria dapat ditegakkan dengan pemeriksaan pewarnaan Gram atau biru methylene dari sedian apus uretra. Bila jumlah lekosit PMN melebihi 5 pada pembesaran 1000 x merupakan indikasi uretritis. Diagnosis infeksi klamidia yang reliabel pada pria dan wanita karena itu hanya dapat dicapai dengan pengambilan sampel mikrobiologis yang tepat. Metode amplifikasi gen yang baru telah menggantikan teknik-teknik sebelumnya, dan sampel urine first-void telah lebih berperan dalam diagnosis klamidia pada pria dan wanita. Metode amplifikasi gen seperti PCR dan LCR, didasarkan pada multiplikasi asam nukleat klamidia.

Penatalaksanaan

Chlamydia trachomatis sensitif terhadap makrolida dan tetrasiklin. Klindamisin relatif efektif terhadap spesies ini, fluorokuinolon kurang begitu efektif. Sefalosporin dan penisilin memiliki efficacy yang buruk.

Untuk pengobatan, tetrasiklin adalah antibiotik pilihan yang sudah digunakan sejak lama untuk infeksi genitalia yang disebabkan oleh C. trachomatis. Dapat diberikan dengan dosis 500 mg 4 x sehari selama 7 hari atau 250 mg 4 x sehari selama 14 hari.

Analog dari tetrasiklin seperti doksisiklin dapat diberikan dengan dosis 100 mg 2 x sehari selama 7 hari. Obat ini yang paling banyak dianjurkan dan merupakan drug of choice karena cara pemakaiannya yang lebih mudah dan dosisnya lebih kecil.

Regimen alternatif dapat diberikan :

eritromisin 500 mg 4 x sehari selama 7 hari atau 250 mg 4 x sehari selama14 hari (Pasien yang sedang hamil)eritromisin base 500 mg 4 x sehari selama 7 hari

Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007, Departemen Kesehatan RI




Baca Artikel Terkait: