-->

Kamis, 05 Oktober 2017

Polio (Poliomielitis) : Pengertian, Penyebab, Gejala, Diagnosa, Pengobatan, dan Pencegahannya

DEFINISI

Polio (Poliomielitis) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan saraf) dan bisa menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya permanen, kelumpuhan atau kematian.

PENYEBAB

Penyebabnya adalah virus polio.Penularan virus terjadi melalui beberapa cara:Secara langsung dari orang ke orangMelalui percikan ludah penderitaMelalui tinja penderita.Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening.

Resiko terjadinya polio:

Belum mendapatkan imunisasi polioBepergian ke daerah yang masih sering ditemukan polioKehamilanUsia sangat lanjut atau sangat mudaLuka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya baru menjalani pengangkatan amandel atau pencabutan gigi)Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa (karena stres emosi dan fisik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh).

GEJALA

Terdapat 3 pola dasar pada infeksi polio:

Infeksi subklinisNon-paralitikParalitik.

95% kasus merupakan infeksi subklinis.
Poliomielitis klinis menyerang sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis) serta erbagi menjadi non-paralitik serta paralitik. Infeksi klinis bisa terjadi setelah penderita sembuh dari suatu infeksi subklinis.

Infeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala berlangsung selama kurang dari 72 jam)Demam ringanSakit kepalaTidak enak badanNyeri tenggorokanTenggorokan tampak merahMuntah.Poliomielitis non-paralitik (gejala berlangsung selama 1-2 minggu)Demam sedangSakit kepalaKaku kudukMuntahDiareKelelahan yang luar biasaRewelNyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai, perutKejang dan nyeri ototNyeri leherNyeri leher bagian depanKaku kudukNyeri punggungNyeri tungkai (otot betis)Ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeriKekakuan otot.Poliomielitis paralitikdemam timbul 5-7 hari sebelum gejala lainnyasakit kepalakaku kuduk dan punggungkelemahan otot asimetrikonsetnya cepatsegera berkembang menjadi kelumpuhanlokasinya tergantung kepada bagian korda spinalis yang terkenaperasaan ganjil/aneh di daerah yang terkena (seperti tertusuk jarum)peka terhadap sentuhan (sentuhan ringan bisa menimbulkan nyeri)sulit untuk memulai proses berkemihsembelitperut kembunggangguan menelannyeri ototkejang otot, terutama otot betis, leher atau punggungngilergangguan pernafasanrewel atau tidak dapat mengendalikan emosirefleks Babinski positif.

KOMPLIKASI

Komplikasi yang paling berat adalah kelumpuhan yang menetap. Kelumpuhan terjadi sebanyak kurang dari 1 dari setiap 100 kasus, tetapi kelemahan satu atau beberapa otot, sering ditemukan.Kadang bagian dari otak yang berfungsi mengatur pernafasan terserang polio, sehingga terjadi kelemahan atau kelumpuhan pada otot dada.Beberapa penderita mengalami komplikasi 20-30 tahun setelah terserang polio. Keadaan ini disebut sindroma post-poliomielitis, yang terdiri dari kelemahan otot yang progresif, yang seringkali menyebabkan kelumpuhan.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan terhadap contoh tinja untuk mencari poliovirus dan pemeriksaan terhadap darah untuk menentukan titer antibodi.Pembiakan virus diambil dari lendir tenggorokan, tinja atau cairan serebrospinal.Pemeriksan rutin terhadap cairan serebrospinal memberikan hasil yang normal atau tekanan, protein serta sel darah putihnya agak meningkat.

PENGOBATAN

Polio tidak dapat disembuhkan dan obat anti-virus tidak mempengaruhi perjalanan penyakit ini.Jika otot-otot pernafasan menjadi lemah, bisa digunakan ventilator.Tujuan utama pengobatan adalah mengontrol gejala sewaktu infeksi berlangsung. Perlengkapan medis vital untuk menyelamatkan nyawa, teruatma membantu pernafasan mungkin diperlukan pada kasus yang parah. Jika terjadi infeksi saluran kemih, diberikan antibiotik.Untuk mengurangi sakit kepala, nyeri dan kejang otot, bisa diberikan obat pereda nyeri. Kejang dan nyeri otot juga bisa dikurangi dengan kompres hangat.Untuk memaksimalkan pemulihan kekuatan dan fungsi otot mungkin perlu dilakukan terapi fisik, pemakaian sepatu korektif atau penyangga maupun pembedahan ortopedik.

PROGNOSIS

Prognosis tergantung kepada jenis polio (subklinis, non-paralitik atau paralitik) dan bagian tubuh yang terkena.Jika tidak menyerang otak dan korda spinalis, kemungkinan akan terjadi pemulihan total.Jika menyerang otak atau korda spinalis, merupakan suatu keadaan gawat darurat yang mungkin akan menyebabkan kelumpuhan atau kematian (biasanya akbiat gangguan pernafasan).

PENCEGAHAN

Vaksin polio merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak.

Terdapat 2 jenis vaksin polio:

Vaksin Salk, merupakan vaksin virus polio yang tidak aktifVaksin Sabin, merupakan vaksin virus polio hidup.Yang memberikan kekebalan yang lebih baik (sampai lebih dari 90%) dan yang lebih disukai adalah vaksin Sabin per-oral(melalui mulut).Tetapi pada penderita gangguan sistem kekebalan, vaksin polio hidup bisa menyebabkan polio. Karena itu vaksin ini tidak diberikan kepada penderita gangguan sistem kekebalan atau orang yang berhubungan dekat dengan penderita gangguan sistem kekebalan karean virus yang hidup dikeluarkan melalui tinja.Dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio dan hendak mengadakan perjalanan ke daerah yang masih sering terjadi polio, sebaiknya menjalani vaksinasi terlebih dahulu.Dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio dan hendak mengadakan perjalanan ke daerah yang masih sering terjadi polio, sebaiknya menjalani vaksinasi terlebih dahulu.

Sumber : www.medicastore.com
READ ON WEB




Baca Artikel Terkait: