Menggambar Teknik : Pengertian, Fungsi, Standarisasi, dan Contohnya
Menggambar Teknik
A. Fungsi Gambar Teknik
1. Gambar Sebagai Bahasa Teknik
Gambar memilki peran penting alat komunikasi untuk terwujudnya suatu produk/mesin
atau benda teknik lainnya. Dengan kata lain gambar teknik merupakan alat komunikasi
orang teknik, atau merupakan bahasa orang-orang teknik.
2. Gambar Sebagai Bahan Informasi Teknik.
Dalam pembuatan suatu produk diperlukan suatu informasi teknik yg harus disampaikan
baik itu dari pemesanan(konsumen) ke juru gambar maupun dari juru gambar ke operator
mesin dan perakitan yg berupa gambar. Oleh karena itu gambar teknik berfungsi sebagai
bahan informasi teknik.
3. Gambar Sebagai Gagasan Dan Pengembangan.
Bila kita mempunyai suatu gagasan/ide teknik abstrak yg melintas di hati kita, misalnya
membuat suatu mesin dengan energi matahari atau mesin dengan bahan bakar air.
Gagasan/ide-ide tersebut perlu kita ungkapkan dalam bentuk gambar.
B. STANDARDISASI
1. Pengertian dan Fungsi Standar
Standardisasi merupakan peraturan yang mengandung petunjuk dan larangan dalam memproduksi suatu
produk agar dipatuhi sehingga menghasilkan produk yang sama/saling terkait.
Orang - orang yg terkait dalam bidang gambar teknik mesin antara lain pembuat gambar, operator
mesin, baik dalam industri dan pelajar yang sedang belajar memerlukan suatu standardisasi agar tidak
terjadi kesalahpahaman dalam memproduksi suatu produk. Sehinnga suatu gambar yang dibuat di buat
orang lain atau bahkan di luar negeri dapat kita mengerti karena masih dalam satu ikatan Standardisasi.
Umumnya negara-negara di dunia sudah dan tergabung dalam standardisasi internasional (ISO) termasuk
Indonesia.
Fungsi standardisasi gambar teknik secara umum ialah :
1. Memudahkan komunikasi teknis antara perancang/pembuat gambar dengan pengguna gambar.
2. Memberikan kepastian kepada kepada pembuat dan pembaca gambar dalam menggunakan aturan-
aturan gambar menurut standar.
3. Menyeragamkan aturan-aturan agar menjadi lebih sederhana sehingga menjadi solusi umum.
4. Memudahkan kerjasama antar perusahan/industri dalam suatu wilayah dan antar negara.
5. Menjadi pedoman bagi negara-negara yang belum menggunakan standardisasi secara internasional
2. Macam - macam Standardisasi
1. JIS (Japanese Industrial Standart)
2. NNI (Nederland NormaIisatie Institut)
3. DIN (Deutsche Industrie Normen)
4. ANSI (American National Standart Institute)
5. ISO (International Organization for Standarization
6. SNI (Standar Nasional Indonesia)
C. ALAT -ALAT GAMBAR
1. Kertas Gambar
Kertas gambar yang umumnya dipakai dalam menggambar teknik ialah kertas gambar seri A yaitu :
A4, A3, A2 hingga yang terbesar A0.
Kertas gambar tersebur memiliki ukuran-ukuran yang berbeda antara satu dan lainnya.
Berikut merupakan standar ukuran kertas ISO seri A :
Cara menentukan ukuran kertas gambar :
Ukuran kertas gambar di mulai dari dasar ukuran kertas yang paling besar sebagai patokan yaitu
A0 yang memilki luas 1m2 atau 1000.000mm2, dimana perbadingan luasnya adalah :
Sehingga di dapatlah ukuran standar A0 (1189 x 841), kemudian untuk mendapatkan ukuran kertas
lainnya tinggal membagi dua ukuran panjang dari ukuran sebelumnya.
Berikut pembagiannya :
2. Etiket dan Garis tepi.
Etiket merupakan kepala gambar yang berisikan informasi tentang gambar baik itu nama/judul
gambar, skala, proyeksi, ukuran gambar, tanggal, bahan, nama pembuat dan pemeriksa, dsb
Garis tepi merupakan batas daerah gambar yang mana gambar tidak boleh melewati garis tepi.
Tiap tiap kertas gambar memilki batas garis tepi yang berbeda-beda.
3. Pensil
Pensil yang digunakan dalam menggambar teknik umumnya terdiri atas pensil biasa dan pensil mekanittk
Setiap pensil memiliki tingkat kekerasan tertentu, mulai dari yang lunak sampai yang keras.
Berikut tingkat kekerasan sebuah pensil :
Keterangan :
H = Hard (Keras) semakin besar angkanya maka pensil semakin keras
B = Bold (Hitam) semakin besar angkanya maka pensil semakin hitam
HB = Hard Black (Setengah Hitam)
F = Firm (Tetap, digunakan untuk menulis tampa skala)
Pada gambar di bawah dapat dilihat perbedaan warna tiap pensil.
4. Pena Gambar
Pena gambar biasa digunakan untuk menggambar pada kertas gambar kalkir
pena ini memiliki ketebalan mulai dari 0.1mm 0.2, 0.3, 0.4 dsb
5. Penggaris
6. Jangka Sorong
7. Meja gambar
D. Macam - macam Garis dan Penggunaanya.
Tiga fungsi utama dari gambar teknik adalah :
Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan, perakitan.
Penyimpanan dan penggunaan keterangan (data teknis)
Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh, dimana teknologi dari perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Untuk itu diperlukan cara-cara penyimpanan, kodifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.
Cara-cara pemikiran (perencanaan) data penyiapan informasi
Konfigurasi Permukaan
Lambang konfigurasi permukaanKONFIGURASI PERMUKAAN DALAM GAMBAR
Untuk mengetahui mutu tiap-tiap bagian dari suatu komponen, kekasaran permukaan dan pengerjaan permukaan merupakan suatu ketentuan mutlak didalam teknik penggambaran sketsa. Pada penunjukkan kekasaran permukaan diperlukan suatu lambang, yang dapat mewakili tingkat kekasaran dari hasil proses suatu benda kerja.
Suaian (Fit)
Nov 8
Posted by Mechanical Blog
Suaian.Sistem satuan poros dan sistem satuan lubang
Definisi Suaian : Perbedaan ukuran yang diizinkan untuk suatu pemakain tertentu dari pasangan
Fungsi/Kegunaan Suaian: Standardisasi elemen-elemen yang berpasangan bebas.
Ada 2 batasan umum untuk menentukan suaian:
∑ Golongan lubang: diameter lubang, lebar alur, lebar slot, dan lain sebagainya
∑ Golongan poros: poros, pasak, batang silinder dan sejenisnya.
Ada 3 jenis Suaian :
∑ Suaian longgar (Clearance Fit): sebelum maupun sesudah dipasang pasti ada kelonggaranya
∑ Suaian Pas (Transition Fit): kemungkinan terjadi kelonggaran atau kesesakan kecil tergantung pada hasil ukuran.
∑ Suaian sesak (Interference Fit): sebelum maupun sesudah dipasang pasti ada kesesakannya
Bahan lengkap tentang Suaian dapat download disini :SUAIAN
Ditulis dalam Bahan Kuliah, Diktat Kuliah, Menggambar Teknik Mesin
2 Komentar
Tag: Bahan kuliah, Diktat Kuliah, Menggambar Mesin, Menggambar Teknik
Toleransi Geometri (Geometric Tolerance)
Jun 22
Posted by Mechanical Blog
Selain toleransi linier, kadang-kadang diperlukan untuk mencantumkan toleransi geometri (bentuk dan posisi), untuk membuat komponen yang mampu tukar seperti komponen mesin otomotif, sehingga komponen tersebut dapat dibuat pada tempat yang berbeda dengan peralatan yang berbeda pula. Toleransi geometri hanya dicantumkan apabila benar-benar diperlukan setelah melalui pertimbangan yang matang.
Pengertian :
Toleransi bentuk adalah penyimpangan bentuk benda kerja yang diizinkan apabila dibandingkan dengan bentuk yang dianggap ideal, diperlihatkan oleh gambar berikut ini.
Toleransi posisi adalah penyimpangan posisi yang diizinkan terhadap posisi yang digunakan sebagai patokan (datum feature).
Pada contoh di atas, alas dari balok digunakan sebagai patokan sedangkan sisi tegak merupakan bidang yang ditoleransi.
Penyajian pada Gambar Kerja
Lambang untuk menunjukkan suatu patokan digambarkan dengan segi tiga sama kaki yang dihitamkan, disambung dengan garis tipis yang berakhir pada kotak, di dalam kotak terdapat huruf patokan yang dibuat dengan huruf kapital. Huruf-huruf yang menyerupai angka harus dihindarkan, misalnya huruf O.
untuk patokan, Gambar berikut ini menunjukkan bahwa bidang sebagai patokan, cara penggambarannya ialah segi tiga patokan tidak segaris dengan garis ukur.
Untuk menunjukkan bahwa garis tengah (sumbu) sebagai patokan maka cara menggambarnya ialah dengan mencantumkan segi tiga patokan segaris dengan garis ukur, seperti diperlihatkan oleh gambar berikut ini.
Segi tiga patokan dicantumkan pada garis tengah dari beberapa lubang untuk menunjukkan bahwa garis tengah tersebut sebagai patokan, diperlihatkan oleh gambar berikut ini.
Angka dalam kotak menunjukkan bahwa secara teoritis ukuran harus tepat. Penerapan dari angka dalam kotak diperlihatkan oleh gambar berikut ini, pengertiannya ialah secara praktik Penitik (Senter) boleh bergeser asal.
jangan lebih dari ±0,02 mm, untuk mudahnya ukuran 10 akan berada antara 9,99 mm≠10,01 mm dan ukuran 11 akan berada antara 10,99 mm-11,01 mm.
Bagian yang Ditoleransi
Perbedaan antara bagian yang ditoleransi dengan patokan terletak pada ujung garis penunjuknya, bagian yang ditoleransi ditunjukkan dengan anak panah, berakhir pada hal-hal berikut.
Garis benda atau perpanjangannya apabila yang ditoleransi adalah bidang.
Garis ukur apabila yang ditoleransi adalah sumbu.
Garis sumbu apabila yang ditoleransi adalah sumbu dari beberapa lubang/bagian (seperti pada patokan).
Contoh Penggunaan
Pada gambar berikut ini kedua garis penunjuk diakhiri dengan anak panah, hal ini menunjukkan bahwa operator diberi keleluasaan untuk menentukan bidang patokan dan bidang yang ditoleransi (memilih salah satu).
Untuk kasus seperti gambar berikut, sebagai patokan adalah bidang yang ditempeli oleh segi tiga patokan (sebelah kiri).
Toleransi Linier (Linier Tolerances)
Jun 21
Posted by Mechanical Blog
Sampai saat ini, untuk membuat suatu benda kerja, sulit sekali untuk mencapai ukuran dengan tepat, hal ini disebabkan antara lain oleh :
a) Kesalahan melihat alat ukur
b) Kondisi alat/mesin
c) Terjadi perubahan suhu pada waktu penyayatan/pengerjaan benda
kerja.
Berdasarkan paparan tersebut, setiap ukuran dasar harus diberi dua penyimpangan izin yaitu penyimpangan atas dan penyimpangan bawah. Perbedaan antara penyimpangan atas dan penyimpangan bawah adalah toleransi. Tujuan penting toleransi ini adalah agar benda kerja dapat diproduksi secara massal pada tempat yang berbeda dan tetap dapat memenuhi fungsinya, terutama fungsi mampu tukar, seperti pada suku cadang mesin otomotif yang diperdagangkan.
Istilah dalam Toleransi
Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar dan paparan berikut ini.
Ud = ukuran dasar (nominal), ukuran yang dibaca tanpa penyimpangan
Pa = Penyimpangan atas (upper allowance), penyimpangan terbesar yang diizinkan
Pb = penyimpangan bawah (lower allowance) penyimpangan terkecil yang diizinkan
Umaks = ukuran maksimum izin, penjumlahan antara ukuran dasar dengan penyimpangan atas
Umin = ukuran minimum izin, penjumlahan antara ukuran dasar dengan penyimpangan bawah.
TL = toleransi lubang; TP = toleransi poros : perbedaan antara penyimpangan atas dengan penyimpangan bawah atau perbedaan antara ukuran maksimum dengan ukuran minimum izin.
GN = garis nol, ke atas daerah positif dan kebawah daerah negatif.
US = ukuran sesungguhnya, ukuran dari hasil pengukuran benda kerja setelah diproduksi, terletak diantara ukuran minimum izin sampai dengan ukuran maksimum izin.
Ukuran dasar adalah ukuran/dimensi benda yang dituliskan dalam bilangan bulat. Daerah toleransi adalah daerah antara harga batas atas dan harga batas bawah. Penyimpangan adalah jarak antara ukuran dasar dan ukuran sebenarnya.
C. Suaian
Apabila dua buah komponen akan dirakit maka hubungan yang terjadi yang ditimbulkan oleh karena adanya perbedaan ukuran sebelum mereka disatukan, disebut dengan suaian (fit). Suaian ada tiga kategori, yaitu:
Suaian Longgar (Clearance Fit): selalu menghasilkan kelonggaran, daerahtoleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros.
Suaian paksa (Interference Fit): suaian yang akan menghasilkan kerapatan, daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah toleransi poros.
Suaian pas (Transition Fit): suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran ataupun kerapatan, daerah toleransi lubang dan daerah toleransi poros saling menutupi.
Tiga jenis suaian tersebut dijelaskan pada Gambar 15.3 dan Gambar 15.4. Untuk
mengurangi banyaknya kombinasi yang mungkin dapat dipilih maka ISO telah menetapkan dua buah sistem suaian yang dapat dipilih, yaitu:
1. sistem suaian berbasis poros (shaft basic system),
2. sistem suaian berbasis lubang (hole basic system).
Apabila sistem suaian berbasis poros yang dipakai maka penyimpangan atas
toleransi poros selalu berharga nol (es = 0). Sebaliknya, untuk sistem suaian berbasis lubang maka penyimpangan bawah toleransi lubang yang bersangkutan selalu bernilai nol (EI = 0).
D. Cara Penulisan Toleransi Ukuran/Dimensi
Ukuran toleransi untuk poros menggunakan huruf kecil (a-z) sedangkan ukuran toleransi untuk lubang menggunakan huruf kapital (A-Z).Toleransi dituliskan di gambar kerja dengan cara tertentu sesuai dengan standar yang diikuti (ASME atau ISO). Toleransi bisa dituliskan dengan beberapa cara:
Ditulis menggunakan ukuran dasar dan penyimpangan yang diizinkan.
Menggunakan ukuran dasar dan simbol huruf dan angka sesuai dengan standar ISO, misalnya : 45H7, 45h7, 30H7/k6.
Toleransi yang ditetapkan bisa dua macam toleransi (Gambar 15.5), yaitu toleransi bilateral dan toleransi unilateral. Kedua cara penulisan toleransi tersebut yaitu a dan b sampai saat ini masih diterapkan. Akan tetapi cara b lebih komunikatif karena:
Memperlancar komunikasi sebab dibakukan secara internasional.
Mempermudah perancangan (design) karena dikaitkan dengan fungsi.
Mempermudah perencanaan proses kualitas.
Pada penulisan toleransi ada dua hal yang harus ditetapkan, yaitu:
Posisi daerah toleransi terhadap garis nol ditetapkan sebagai suatu fungsi ukuran dasar. Penyimpangan ini dinyatakan dengan simbol satu huruf (untuk beberapa hal bisa dua huruf). Huruf kapital untuk lubang dan huruf kecil untuk poros.
Toleransi, harganya/besarnya ditetapkan sebagai suatu fungsi ukuran dasar. Simbol yang dipakai untuk menyatakan besarnya toleransi adalah suatu angka (sering disebut angka kualitas).
Contoh: 45 g7 artinya suatu poros dengan ukuran dasar 45 mm posisi daerah toleransi (penyimpangan) mengikuti aturan kode g serta besar/harga toleransinya menuruti aturan kode angka 7.
Catatan: Kode g7 ini mempunyai makna lebih jauh, yaitu:
Jika lubang pasangannya dirancang menuruti sistem suaian berbasis lubang akan terjadi suaian longgar. Bisa diputar/digeser tetapi tidak bisa dengan kecepatan putaran tinggi.
Poros tersebut cukup dibubut tetapi perlu dilakukan secara seksama.
Dimensinya perlu dikontrol dengan komparator sebab untuk ukuran dasar 45 mm dengan kualitas 7 toleransinya hanya 25 m. Apabila komponen dirakit, penulisan suatu suaian dilakukan dengan menyatakan
ukuran dasarnya yang kemudian diikuti dengan penulisan simbol toleransi dari masing
masing komponen yang bersangkutan.
Simbol lubang dituliskan terlebih dahulu:
45 H8/g7 atau 45 H8ñg7 atau 45H8/g7
Artinya untuk ukuran dasar 45 mm, lubang dengan penyimpangan H berkualitas toleransi 8, berpasangan dengan poros dengan penyimpangan berkualitas toleransi 7.
Untuk simbol huruf (simbol penyimpangan) digunakan semua huruf abjad kecuali I, l, o, q dan w (I, L, O, Q, dan W), huruf ini menyatakan penyimpangan minimum absolut terhadap garis nol. Hal tersebut dapat dilihat di Gambar 15.6. Besarnya penyimpangan dapat dilihat pada tabel di Lampiran.
Choose EmoticonEmoticon