Cara dan Trik Sukses Cara Beternak Ulat Hongkong Mudah 150%
Ulat hongkong merupakan salah satu jenis (EF)Extra Fooding bagi burung kicauan sepert burung Anis, cendet, Cucak jenggot, Jalak, Murai, Pleci, Sulingan, selain itu biasa digunakan sebagai umpan bagi para pemancing untuk memancing jenis-jenis ikan tertentu, dan umpan peliharaan ikan hias. Jika dipandang dari nilai ekonomi memang terkesan murah untuk membeli ulat hongkong ini.
Tetapi jika kita bisa budi daya ulat hongkong sendiri tentu bisa menekan jumlah pengeluaran dari pada harus membeli, selain itu jika ditekuni bisnis usaha budidaya ulat hongkong bisa member I tambahan penghasilan. Bayangkan saja jika dengan proses waktu 3bulan sudah bisa memanen hasil budidaya ini.
Fase siklus hidup ulat hongkong adalah Telur-Ulat kecil- Ganti kulit- Ulat dewasa-Kepompong-Kumbang muda- Kumbang dewasa. Dalam siklus tersebut dari telur sampai pada kumbang dewasa berlangsung dalam waktu 5-6 bulan saja. Pada fase kumbang dewasa Tenebrio Molitor, hewan ini juga disebut (semut jepang). Semut jepang sendiri banyak dipercaya bisa digunakan sebagai obat untuk menurunkan gula darah/ diabetes, walaupun sebenarnya banyak orang yang belum tau seperti apa semut jepang itu. Sehingga banyak yang pesen sana-sini akhirnya setelah tau hanya sepele, kita bisa mendapatkan dan membelinya di kios burung. Meskipun dikios adanya masih berwujud ulat hongkong, tetapi kita bisa mempercepat proses tersebut supaya ulat hongkong dewasa tentunya yang sudah berumur agar cepat menjadi kumbang dewasa dengan memberikan pakan yang extra protein.
Untuk membudidayakan ulat hongkong tidak lah sulit, perlengkapan dan kebutuhan yang harus disiapkan juga tidaklah harus mahal. Cukup menyiapkan:
1. Toples sesuai kebutuhan
2. Ulat Hongkong dewasa/kumbang ulat hongkong (Semut Jepang)
3. Dedak untuk pakan dan tempat menyimpan telur
Setelah semua sudah siap, Ini dia 5 Trik Sukses Cara Beternak Ulat Hongkong
1. Masukan dedak pada toples plastik yang sudah dibersihkan, ratakan dedak hingga merata pada bagian bawah toples, ketebalan dedak kira-kira cukup seperempat dari tinggi toples yang digunakan. Kemudian masukan ulat hongkong dewasa atau kumbang ulat hongkong, disini dimaksutkan jika menggunakan ulat hongkong dewasa maka kita harus menunggu ulat hongkong dewasa berubah menjadi kumbang, sebab yang berkembang biak pada fase ini adalah kumbang dari ulat tersebut, jika ada kumbang dewasa, itu justru lebih mempercepat proses ini.
2. Setelah semua dedak merata, dan calon indukan ulat hongkong sudah dimasukan maka kita tinggal menunggu saja beberapa hari, kira-kira 10-14hari.
3. Maka setelah 14hari kita bisa memindahkan kumbang-kumbang calon indukan pada tempat wadah lain supaya kumbang bisa bertelur di wadah yang lain. Untuk wadah yang sudah dipakai 14hari, disitulah kumbang-kumbang meninggalkan telurnya yang nantinya akan menjadi calon anak-anak ulat hongkong.
4. Kira-kira dalam satu bulan maka kumbang dewasa stop bertelur, dalam fase ini ditandai dengan matinya kumbang-kumbang ini.
5. Setelah itu kita tinggal menunggu telur-telur yang ditinggalkan dari kumbang pada toples yang berisi dedak tersebut.
source: here
Choose EmoticonEmoticon