Inilah Abdulhamlid Abaaud Dalang Peristiwa Jum'at 13 Nopember
PARIS (voa-islam.com) - Seorang pejabat Perancis telah mengidentifikasi dalang serangan Paris, yang menewaskan lebih dari 153 orang, adalah sebagai warga negara Belgia Abdelhamid Abaaoud, sementara polisi melakukan penggerebekan lebih dari 150 lokasi di Brussel, Senin, 16/11/2015.
Diduga dalang serangan Paris pada Jumat lalu juga terkait dengan rencana serangan kereta api dan gereja yang berhasil digagalkan, kata seorang pejabat Perancis.
Tersangka, yang diidentifikasi seorang pemuda warga Belgia, berusia 27 tahun, keturunan Maroko, Abdelhamid Abaaoud, dan telah berjuang bersama dengan apa yang disebut Daulah Islam [IS] kelompok pejuang oposisi di Suriah.
Serangan Jumat yang diklaim oleh IS terhadap stadion, ruang konser dan kafe kota Paris, dan meninggalkan 153 orang tewas, dan lebih dari 350 terluka, 99 dari mereka mengalami luka serius.
Polisi Belgia melancarkan operasi besar-besaran pada hari Senin di sebuah distrik kawasan Molenbeek, Brussel. Di mana beberapa tersangka serangan Paris telah tinggal dan menetap di kawasan itu.
Polisi bersenjata berdiri di depan sebuah mobil Van, kemudian memblokir jalan di daerah kumuh ibukota Brussel, sementara media Belgia mengatakan petugas keamanan telah mengepung sebuah rumah. Jaksa Belgia tidak memberikan komentar atas tindakan polisi yang terus melakukan operasi penangkapan terhadap orang-orang yang diduga mempunyai hubungan dengan tersangka serangan di Paris.
Serangan Perancis
Sementara itu, polisi Perancis dilakukan hampir 170 operasi pencarian, dan menangkap 23 orang dalam penggerebekan malam Minggu setelah serangan yang sangat luar biasa.
Lebih dari 100 orang telah ditangkap dan dikenakan tahanan rumah, kata Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve. Ia menambahkan, sebanyak 31 senjata disita termasuk peluncur roket dan senapan Kalashnikov yang ditemukan di dekat kota tenggara dari Lyon, ujar AFP.
Perdana Menteri Perancis Manuel Valls mengatakan "kita berperang" melawan terorisme. Sementara itu, Kantor kejaksaan Paris mengatakan salah satu pembom bunuh diri yang meledakkan dirinya di aula musik Bataclan Jumat malam itu, adalah Samy Amimour, seorang warga Prancis, berusia 28 tahun, sebelulmnya dalam penyelidikan terorisme pada tahun 2012, Senin, 16/11/2015.
Amimour ditempatkan di bawah pengawasan pengadilan, tapi pada 2013, ada surat perintah penangkapan internasional dikeluarkan terhadap Samy Amimour.
Seorang penyerang yang meledakkan dirinya di luar stadion sepak bola nasional ditemukan dengan paspor Suriah bernama Ahmad Al Mohammad, berusia 25 tahun lahir di Idlib, kata kantor kejaksaan. Dikatakan sidik jari dari penyerang cocok dengan seseorang yang menyeberang ke Prancis melewati Yunani pada bulan Oktober.
Di Prancis dan di seluruh Eropa, orang-orang berdiam diri, dan banyak masih trauma dengan serangan yang sangat menakutkan, dan sebagian mereka pergi ke tempat terjadinya peristiwa, mengenang para korban serangan terburuk di Prancis sejak Perang Dunia II.
Ketegangan
Terjadi ketegangan antara Perancis dan Belgia, karena polisi mencari tersangka utama atau dalang serangan kota Paris. Surat perintah penangkapan bagi Salah Abdeslam, berusia 26 tahun, lahir di Brussels, polisi menyebutkan dia sangat berbahaya dan memperingatkan masyarakat hati-hatia dan waspada, jika melihat mereka.
Namun pejabat Prancis mengungkapkan kepada The Associated Press bahwa polisi sudah menangnkap Salah Abdessalam Sabtu pagi, ketika mobil yang mereka tumpangi berhenti bersama tiga orang dekat perbatasan Belgia.
Pada saat itu, aparat keamanan emerintah mengididentifikasi Abdeslam sebagai penyewa dari Volkswagen Polo yang melakukan penyanderaan di teater Paris, di mana begitu banyak yang korban yang tewas.
Tiga pejabat polisi dan seorang pejabat keamanan Perancis membenarkan bahwa petugas membiarkan Abdeslam pergi setelah memeriksa ID-nya. Mereka berbicara dengan syarat anonim, karena pejabat keamanan itu tidak memiliki kewenangan mengungkapkan rincian identitas pelaku serangan di Paris.
Peringatan Irak
Petunjuk Tantalising tentang sejauh mana plot telah muncul dari Baghdad, di mana para pejabat senior Irak mengatakan kepada AP bahwa Perancis dan negara-negara lain telah memperingatkan pada hari Kamis dari serangan dekat.
Sebuah pengiriman intelijen Irak memperingatkan bahwa pemimpin kelompok Negara Islam Abu Bakr al-Baghdadi telah memerintahkan pengikutnya untuk segera meluncurkan senjata dan bom serangan dan mengambil sandera di dalam negara-negara koalisi memerangi mereka di Irak dan Suriah.
Pengiriman Irak tidak memberikan rincian tentang kapan atau di mana serangan akan terjadi, dan seorang pejabat senior keamanan Perancis mengatakan pada AP bahwa intelijen Perancis mendapat jenis-jenis peringatan "sepanjang waktu" dan "setiap hari."
Namun, para pejabat intelijen Irak mengatakan kepada AP bahwa mereka juga memperingatkan Perancis tentang rincian secara spesifik. Di antara mereka, yang terlibat dalam serangan di Prancis itu, mereka para penyerang dilatih melakukan operasi di Paris, dan melakukan latihan kemudian dikirim kembali ke Prancis dari Raqqa,yangg menjadi ibukota de facto Daulah Islam (IS)..
Para pejabat juga mengatakan bahwa sebuah sel tidur di Perancis kemudian bertemu dengan penyerang setelah pelatihan mereka dan membantu mereka melaksanakan rencana serangan tersebut. Ada 24 orang yang terlibat dalam operasi itu.
Mereka mengatakan, 19 penyerang dan lima orang lainnya yang bertanggung jawab atas logistik dan perencanaan. Begitulah langkah operasi mereka yang detil di Paris. Serangan terhadap jantung kota Paris ini, membuat para pemimpin Barat, tidak dapat tidur dengna nyenyak.
Sourche: voa-islam.com
Choose EmoticonEmoticon