Ketika Al-Qur’an Tidak Menyentuh Hati Kita
Banyak di antara kita yang membaca al-Quran hanya sekadar membaca al-Quran.
MUNGKIN kita termasuk ke dalam orang-orang yang rajin membaca al-Quran. Bahkan kita ketahui, saat ini banyak komunitas ataupun sarana yang memudahkan dan membantu kita untuk tilawah setiap hari. Tapi, bagaimana jika tilawah kita setiap hari tak pernah menyentuh hati kita?
Banyak di antara kita yang membaca al-Quran hanya sekadar membaca al-Quran. Tanpa pernah mengerti maksud yang hendak di sampaikan oleh Allah. Sehingga ketika al-Quran dibacakan kepada kita, hati kita hanya biasa-biasa saja. Tak asedikit pun hati kita tersentuh olehnya.
asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah pernah berkata soal ini,
“Apabila engakau melihat pada dirimu, bahwa setiap kali engkau membaca al-Qur’an bertambah pula imanmu, maka itu salah satu tanda taufiq (dari Allah). Namun apabila engkau membaca namun tidak berpengaruh pada dirimu, maka kamu harus segera mengobati dirimu. Aku tidak mengatakan pergilah kamu ke Rumah Sakit, untuk mendapatkan satu dosis obat, cairan, atau lainnya. Namun engkau harus terus menerus mengobati hati. Karena hati yang tidak bisa mengambil manfaat dan nasehat dari al-Qur’an, maka itu adalah hati yang keras dan sakit. Kita memohon kepada Allah perlindungan.”
Ketahuilah saudaraku,
Ketika hati kita sudah tidak tersentuh dengan ayat-ayat Allah, itu artinya hati kita sudah mengeras. Hati yang sudah mengeras akan sulit untuk menerima nasihat dan kebenaran-kebenaran yang sampai padanya. Ketika kita mulai biasa saja dengan al-Quran, maka segeralah obati hatimu yang mengeras itu. Sebelum semuanya terlambat. Wallhu ‘alam.[]
Foto: www.muslimvideo.com
(Islampos)
Choose EmoticonEmoticon