Seorang muslim dengan muslim lainnya itu bersaudara. Rasulullah menggambarkan persaudaraan mereka seperti satu tubuh, jika di antara bagian tubuh ada yang sakit maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya. Sabda Beliau SAW. dalam hadits yang diriwayatkan oleh Nukman bin Basyir, ’’Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi adalah bagaikan satu tubuh, jika salah satu anggotanya sakit, maka seluruh tubuhnya akan merasakan [penderitaanya] dengan tidak bisa tidur dan merasa panas.’’ [HR. Bukhari dan Muslim]
Begitulah bentuk empati seorang muslim terhadap saudaranya. Derita saudaranya adalah deritanya, kesengsaraan yang di alami saudaranya akan dirasakannya juga. Jarak yang jauh, perbedaan warna kulit, suku, bahasa dan negara tidak akan menghalangi rasa ukhuwahIslamiyahnya. Sebab tali persaudaraannya murni karena Allah semata. Selama seseorang berpredikat muslim, Tuhanya sama, Nabi dan Kitabnya sama mereka adalah saudara yang layak dan wajib mendapatkan hak-hak persaudaraan.
Abai terhadap keadaan yang dialami saudaranya, tidak peduli akan nasib sengsara yang menimpa saudaranya seiman, bukanlah sikap dan karakter seorang muslim. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadts, ’’Tidak beriman kepadaku seorang yang bisa tidur dengan perut kekenyangan, sementara tetangga sebelahnya mengalami kelaparan’’. Dan dalam hadits yang lain beliau juga mengatakan, ’’Seseorang diantara kalian tidak [dikatakan] beriman sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.’’ [HR. Bukhari dan Muslim]
Nah, jika pun karena keadaan dan ketidakberdayaan sehingga diri tidak mampu membantu dan menolong secara langsung saudaranya yang lagi teraniaya di negeri nan jauh di sana, misalnya, maka seorang mukmin minimal hatinya pedih ikut merasakan deritanya dan senantiasa memanjatkan do’a untuk saudaranya yang jauh. Dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW. bersabda, ’’Sesungguhnya doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seseorang yang jauh untuk saudaranya yang jauh.’’ [HR. Abu Daud ]. Wallahua’lam bish shawab. (dakwatuna)
Choose EmoticonEmoticon