Dalam memperbaiki diri, seorang Muslim harus konsisten dengan tiga komponen perbaikan. Ialah tilawah (membaca), taklim (berguru), dan tazkiyah (mensucikan diri). Ketiga komponen ini harus berjalan seimbang jika menghendaki hasil yang optimal hingga seseorang menjadi hamba yang dicintai Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.
Tilawah dikhususkan untuk al-Qur’an. Hendaknya seorang penempuh jalan menuju Allah Ta’ala memiliki dzikir al-Qur’an yang konsisten, sepanjang hari, seumur hidupnya. Baik berupa membaca, mendengarkan, maupun menghafalkan dan mengulang-ulangnya.
Taklim bermakna memiliki guru yang secara serius membimbingnya menuju Allah Ta’ala. Guru yang benar-benar Rabbani dan amat besar rasa takutnya kepada Allah Ta’ala. Guru yang bukan sekadar mengajarkan ilmu dalam buku, tapi juga mewariskan akhlak hingga pesonanya terasa oleh orang-orang sekitar.
Sedangkan tazkiyah bisa digapai dengan melakukan riyadhah-riyadhah ruhani untuk semakin mengenal Allah Ta’ala, hingga hatinya bersih dan hanya ada Dia semata, tiada lagi selain-Nya.
Maka jalan sufi haruslah ditempuh dalam semua maknanya. Inilah jalan yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam dan para sahabatnya, meski mereka tidak menamainya dengan jalan sufi. Inilah jalan yang benar-benar bisa mengantarkan seseorang kepada Allah Ta’ala, jika dipelajarai dengan benar, dipahami tanpa kebengkokan, dan diamalkan tanpa bid’ah.
Seorang sufi agung, Imam al-Harits al-Muhasibi menyampaikan salah satu nasihatnya. Dalam nasihat yang terdiri dari 9 poin lengkap dengan keutamaannya ini, beliau mengawali dengan mengatakan, “Tegakkanlah kebenaran. Percayalah kepada Allah Ta’ala. Dan lakukanlah amar makruf nahi mungkar.”
Beliau pun melanjutkan;
siapa yang mempercayai Allah Ta’ala, pasti Dia membimbingnya
siapa yang berlagak fasih, pasti Dia membeberkan aibnya
siapa yang bertawakkal kepada-Nya, Dia pasti mencukupinya
siapa yang percaya kepada selain Allah Ta’ala, niscaya Dia murka kepadanya
siapa yang takut kepada Allah Ta’ala, Dia menjamin keamanan baginya
siapa yang bersyukur kepada Allah Ta’ala, pastilah Dia menambahkan nikmat kepadanya
siapa yang berlaku taat kepada Allah Ta’ala, Dia akan memuliakannya
siapa yang lebih mengutamakan Allah Ta’ala, Dia akan mencintainya
siapa yang dicintai oleh Allah Ta’ala, maka dia pasti akan mendapatkan keberuntungan.
Inilah 9 nasihat agung sang sufi besar, Imam al-Harits al-Muhasibi dalam Risalah al-Mustarsyidin. Jika berhasil menjalankan 9 nasihat ini, insya Allah hidup kita akan senantiasa bahagia di dunia dan sejahtera di akhirat. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Kisahikmah]
Choose EmoticonEmoticon