BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara berkembang,
Indonesia terus membangun kualitas bangsa mulai dari bidang pendidikan,
perekonomian, keamanan serta lingkungan. Indonesia sendiri telah mencanangkan
Indonesia Sehat sejak 26 Oktober 1998 dan kini merupakan prioritas dalam
pembangunan Indonesia 2010. Hal tersebut dapat dipahami mengingat pertumbuhan
penduduk yang meningkat tajam tanpa diiringi perbaikan lingkungan. Program
Indonesia sehat dilaksanakan sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan
fisik, sosial dan budaya secara optimal sehingga dapat mendukung peningkatan
produktivitas dan perekonomian wilayah. Kota Sehat merupakan gerakan untuk
mendorong inisiatif masyarakat (capacity building) menuju hidup sehat.
Lingkungan yang sehat juga penting
untuk tempat-tempat pendidikan seperti kampus. Terciptanya lingkungan sehat di
area kampus akan memberikan suasana nyaman dan pembelajaran menjadi optimal
bagi para mahasiswa. Dalam jangka panjang, lingkungan yang sehat akan
menghasilkan kinerja para staf meningkat dan prestasi mahasiswa juga demikian.
Demi berlangsungnya program
lingkungan sehat di kampus ini perlu adanya sinergi antara pimpinan kampus dan
mahasiswa. Adanya gerakan sadar lingkungan harus dimulai dari masing-masing
mahasiswa. Kesadaran akan berperilaku sehat akan berdampak dalam perwujudan
program ini. Sehat yang dimaksudkan disini adalah sehat rohani, sehat jasmani,
sehat intelektual, sehat lingkungan, dan sehat sosial.
Mahasiswa sebagai seorang yang
berintelektual harus bisa menjadi contoh dan panutan dalam mendukung Indonesia
Sehat. Penerapan kampus sehat selama ini belum maksimal dikarenakan kurangnya
kesadaran dan kepedulian akan lingkungan sehat sehingga perilaku mahasiswa
masih pasif terhadap gerakan lingkungan sehat.
Dilatarbelakangi oleh beberapa
faktor tersebut, maka disusunlah makalah ini dengan tujuan untuk mengetahui
lebih jauh pemahaman mahasiswa terhadap lingkungan sehat guna mewujudkan kampus
yang sehat. Diharapkan makalah ini dapat membangun kesadaran civitas akademika,
khususnya para mahasiswa terhadap perannya dalam menyukseskan program
lingkungan sehat di kampus.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
definisi lingkungan sehat?
2. Bagaimana
pandangan mahasiswa tentang lingkungan kampus sehat?
3. Apa
saja kendala dalam penerapan lingkungan kampus sehat?
4.
Bagaimana cara mewujudkan lingkungan
kampus sehat?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui definisi lingkungan sehat
2. Untuk
mengetahui bagaimana pandangan mahasiswa tentang kampus sehat
3. Untuk
mengetahui bagaimana cara menciptakan lingkungan kampus sehat
4.
Untuk mengetahui apa saja hambatan yang
dialami selama proses penerapan lingkungan kampus sehat
D.
Manfaat Penulisan
1. Dapat
menambah wawasan tentang lingkungan sehat
2. Dapat
mengetahui bagaimana pandangan mahasiswa tentang kampus sehat
3. Dapat
mengetahui cara menciptakan lingkungan kampus sehat
4. Dapat
mengetahui apa saja hambatan yang dialami selama proses penerapanlingkungan
kampus sehat
1.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Tentang Lingkungan Sehat
Berdasarkan UUPL No. 23 tahun 1997
lingkungan hidup didefinisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk
hidup lainnya. Lingkungan sehat menurut WHO (World Health Organization) adalah
“Keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial yang tidak hanya
berarti suatu keadaan yang bebas dari penyakit dan kecacatan.”. Sedangkan pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia, lingkungan adalah keadaan atau kondisi sekitar
yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku organisme. Jadi bisa
disimpulkan bahwa lingkungan adalah segala sesuatu di sekitar yang memiliki
hubungan timbal balik dengan kehidupan manusia. Lingkungan sehat adalah
lingkungan yang mendukung aktifitas manusia dan memiliki hubungan timbal balik
yang positif.
Lingkungan yang sehat akan
memberikan dampak positif terhadap warga kampus, termasuk didalamnya para
mahasiswa. Lingkungan sehat akan menimbulkan suasana nyaman dan kondusif untuk
pembelajaran. Kondisi tersebut akan meningkatkan prestasi serta pengembangan
potensi para mahasiswa. Maka progam kampus sehat harus mendapat dukungan dari
para mahasiswa dan civitas akademika demi mendukung program Indonesia Sehat
2010. Mahasiswa memandang progam kampus sehat ini memiliki visi dan misi yang
baik sehingga mahasiswa mendapat kenyamanan untuk pembelajaran dalam kampus.
Para mahasiswa juga berpendapat bahwa agar terciptanya lingkungan yang sehat
secara signifikan perlu diadakan gerakan-gerakan secara maksimal pada seluruh
warga kampus.
Untuk merealisasikan progam kampus
sehat memang tidak mudah. Terdapat beberapa kendala yang mengakibatkan proses
kampus sehat tidak terwujud secara maksimal.
Salah satunya adalah kesadaran dari
masing-masing mahasiswa. Untuk memupuk kepedulian pada diri masing-masing
mahasiswa bukan suatu hal mudah karena hal tersebut cenderung lahir dari
kemauan individu. Yang sering ditemui sekarang ini adalah mahasiswa terlalu
acuh pada lingkungan, karena mereka berpikir bahwa kebersihan lingkungan sudah
menjadi tanggung jawab petugas kebersihan. Kebanyakan dari mereka belum
mengerti benar akan pentingnya lingkungan sehat. Padahal mahasiswa sebagai
seorang yang berintelektual harusnya memiliki pikiran yang cerdas akan
pentingnya lingkungan sehat. Mahasiswa seharusnya menjadi panutan bagi
masyarakat umumnya dalam mendukung gerakan sadar lingkungan sehat.
Kendala lainnya adalah kurangnya
sosialisasi tentang progam tersebut. Kurangnya sosialisasi mengakibatkan
minimnya respon mahasiswa sehingga tidak terdapat gerakan-gerakan untuk aksi
tersebut. Selebihnya tidak ada penyuluhan maupun seminar tentang bagaimana cara
mengaplikasikan program tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Jadi mahasiswa
baru hanya memperoleh konsep tanpa mempraktikkannya. Hal itu tentu saja sangat
menghambat pengembangan program tersebut.
Dari beberapa kendala diatas,
terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan lingkungan yang
sehat di kampus.
Pertama, mensosialisasikan
pemahaman tentang lingkungan sehat. Cara mensosialisasikan misalnya dengan
memasang spanduk atau poster yang mengajak para mahasiswa untuk berperilaku
sadar lingkungan. Perilaku sadar lingkungan harus lah dipupuk terlebih dahulu
pada diri masing-masing agar tercipta kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Perilaku sadar lingkungan bermula dari masing-masing individu, apabila kita
dapat mensosialisasikannya dengan baik maka perilaku sadar lingkungan akan
tercipta bersama sehingga dapat mewujudkan lingkungan sehat di kampus.
Kesuksesan demi mewujudkan lingkungan sehat harus memiliki sinergi antara
mahasiswa sebagai seseorang yang menuntut ilmu di dalamnya dengan para
pemimpin-pemimpin kampus. Program ini harus didukung oleh berbagai pihak di
dalam kampus sendiri.
Perilaku sadar lingkungan ini bisa
diwujudkan mulai dari hal terkecil seperti membuang sampah pada tempatnya.
Seringkali hal ini dianggap remeh oleh para mahasiswa, nyatanta masih banyak
mahasiswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Banyak dari mereka yang
berpikir bahwa, mereka bisa saja membuang sampah dimana pun karena nantinya ada
petugas kebersihan yang akan membersihkannya. Hal-hal seperti itu yang harus
dihilangkan pada diri mahasiswa karena mereka terlalu acuh pada hal tersebut.
Seharusnya mahasiswa sebagai seorang yang berintelektual mempunyai pikiran yang
cerdas bahwa sampah yang dibuang tidak pada tempatnya akan merusak pemandangan,
lingkungan tidak lagi hijau dan sehat.
Penyediaan dan kelayakan tempat
sampah juga perlu diperhatikan oleh pihak kampus. Penyediaan tempat sampah akan
lebih baik jika sampah dipisahkan menurut jenis yaitu: sampah plastik dan
sampah organik. Tempat sampah harus diletakkan di tiap-tiap sudut area kampus.
Lingkungan sehat di kampus
akan memberikan dampak positif bagi para mahasiswa dan civitas akademika
seperti kenyamanan. Kenyamanan yang didapat para mahasiswa nantinya akan
sebanding dengan peningkatan prestasi serta pengembangan potensi para
mahasiswa. Cara lain untuk mewujudkan kampus yang sehat adalah menjadikan area
kampus sebagai area no smokingatau area bebas rokok. Asap rokok akan
menimbulkan polusi udara di area kampus sehingga udara menjadi tidak sehat
untuk dihirup. Asap rokok ini juga sangat berbahaya bagi perokok pasif (orang
yang tidak merokok), suasana menjadi tidak nyaman dan tidak kondusif untuk
pembelajaran. Sudah sepatutnya kampus sebagai tempat pendidikan menjadi area
bebas rokok karena suasana pembelajaran yang optimal adalah tempat yang sehat.
Area bebas rokok lebih
berkonsentrasi pada area-area belajar seperti ruang kelas, koridor,
perpustakaan atau tempat diskusi. Pihak kampus dapat menyediakan area rokok di
tempat yang berjauhan dengan area belajar seperti di kantin atau cafetaria.
Selanjutnya adalah penghijauan di
banyak area kampus. Penyediaan ruang terbuka hijau berfungsi sebagai
penyeimbang lingkungan. Ruang terbuka hijau seperti taman akan menjadi tempat
yang nyaman bagi mahasiswa. Taman menjadi area yang hijau dan segar sehingga
kondusif untuk pembelajaran sistem outdoor. Penanaman pohon dan tanaman di
pinggir-pinggir jalan kampus akan memberikan pemandangan yang bagus. Fungsi
pohon sebagai penyuplai oksigen akan sangat baik kegunaannya di dalam kampus.
Satu buah pohon akan berguna untuk dua orang, sehingga jumlah pohon lebih baik
disesuaikan dengan jumlah warga di kampus tersebut. Penghijauan tersebut harus
direalisasikan secara teratur dan suistanable (berkelanjutan) agar
lingkungan sehat tetap terjaga. Peran mahasiswa disini ialah turut menjaga dan
melestarikannya serta bertanggung jawab terhadap lingkungannya
1 komentar:
Mantap makasih mba
Choose EmoticonEmoticon