-->

Selasa, 05 Januari 2016

afdhalilahi.com - Banyak peristiwa politik, sosial dan ekonomi yang terjadi di sepanjang tahun 2015. Semuanya menunjukkan satu hal, bahwa negeri ini terus dibelit masalah. Indonesia masih jauh dari harapan. Bahkan Indonesia makin liberal, makin terjajah. Ada beberapa yang patut dicatat sepanjang tahun 2015.
Hasil gambar untuk indonesia

Pertama: JKN dan BPJS Kesehatan. JKN dan BPJS Kesehatan pada hakikatnya adalah asuransi sosial yang dipaksakan kepada seluruh rakyat. Sistem jaminan sosial semacam ini lahir dari sistem kapitalisme. Kedua: Ancaman kekerasan, khususnya kekerasan seksual terhadap anak-anak dan wanita.

Ketiga: Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Terakhir Rupiah sempat ada di angka 14000 per Dolar AS. Keempat: pemerintah terus menambah utang. Kelima: APBN makin kapitalis dan makin memeras rakyat. Keenam: Masalah Freeport yang oleh pemerintah diberi sinyal kepastian perpanjangan kontraknya. Ketujuh: Bencana kabut asap kembali melanda banyak wilayah negeri ini.

Kedelapan: pilkada serentak yang belum menampakkan akan memberi harapan nyata. Kesembilan: Masih banyak peristiwa lain seperti nestapa pengungsi Rohingya; Islam yang dipojokkan yakni lain Singkil, lain Tolikara; Hari Santri Nasional yang semestinya dijadikan momentum mengungkap kebenaran sejarah untuk menghentikan pengaburan dan penguburan sejarah umat Islam; dll.

Menilik berbagai persoalan yang timbul di sepanjang tahun 2015 itu, dapat disimpulkan: Pertama, setiap penerapan sistem sekular, pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia. Kedua, demokrasi dalam teorinya adalah sistem yang memberikan ruang kepada kehendak rakyat. Namun, dalam kenyataannya hanya menjadi jalan bagi segelintir elit politik—yang berselingkuh dengan pemilik modal—untuk berkuasa.

Akhirnya, rakyat menjadi korban, baik karena terabaikan kepentingannya dalam layanan publik maupun akibat korupsi dan manipulasi anggaran negara. Ketiga, bila kita ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai persoalan yang tengah membelit negeri ini, kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Zat Yang Maha Baik. Itulah syariah Islam. Adapun pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik itu. Di sinilah esensi seruan Selamatkan Indonesia dengan Syariah yang gencar diserukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Tentu kita semua selalu mengharapkan terwujudnya kehidupan yang dipenuhi dengan kebaikan dan jauh dari keburukan; terwujudnya keadilan dan jauh dari kezaliman; terealisasinya kemakmuran dan pemerataan, bukan kenestapaan dan kesenjangan. Singkatnya, kita tentu mengharapkan kehidupan yang berlimpah dengan keberkahan.

Untuk itu, kita harus memenuhi syaratnya, yaitu mewujudkan keimanan dan ketakwaan penduduk negeri. Wujud riilnya tidak lain adalah dengan menerapkan syariah Islam secara totalitas dan menyeluruh di bawah sistem Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah. WalLâh a’lam bi ash-shawâb. [voa-islam.com]



Baca Artikel Terkait:




Choose EmoticonEmoticon