Oleh: Ade Junaedi..
BERGANTI kepemimpinan sudah menjadi hal yang biasa dalam sekelompok manusia. Baik kelompok yang terdiri dari beberapa orang, maupun kelompok orang yang berskala besar. Agenda tetap pemilihan pemimpin akan terus berlanjut, selama pergantian pemimpin diperlukan. Peristiwa tersebut mengakibatkan terjadinya pergantian kepemimpinan atau melanjutkan kepemimpinan. Proses pergantian ditentukan oleh masyarakat sebagai pemilih, lewat pemilihan umum.
Dalam hitungan bulan, pemilihan kepala daerah akan dilaksanakan. Kesibukan para calon pemimpin untuk berkampanye, sudah mulai terlihat. Lewat tim suksesnya masing-masing, berlomba memasang sepanduk dan beberapa alat peraga kampanye lainnya. Semakin mendekati hari pelaksanaan pemilihan, semakin deras mereka berkampanye. Bermacam cara mereka lakukan, tak terkecuali cara-cara tak terpuji. Tujuannya hanya satu, agar calon pemimpin tersebut dipilih oleh calon pemilih.
Masyarakat berkeinginan adanya perubahan di segala bidang kehidupan, tentunya perubahan ke arah kebaikan. Masyarakat kembali menebar benih-benih harapan kepada para calon pemimpin. Rasa pahit getirnya kekecewa yang terus berulang, seolah tergantikan oleh manisnya janji masa kampanye. Harapan semakin tumbuh berkembang, ketika calon pemimpin melontarkan berbagai ucapan janji. Laksana menyaksikan penyanyi idola yang sedang menyanyikan lagu hitnya, masyarakat pun terhibur.
Harta yang melimpah bukan sebuah jaminan untuk tidak melakukan korupsi. Karier politik yang sukses tidak menutup kemungkinan didapatnya dari hasil setoran penyuapan. Tentunya masyarakat tidak ingin memilih pemimpin yang hanya sekedar mengejar jabatan semata. Apalagi kalau pemimpin tersebut sampai tega menghalalkan segala macam cara demi sebuah jabatan. Kehati-hatian dalam memilih pemimpin merupakan kepedulian terhadap masyarakat dan Negara.
Sebelum hari dilaksanakannya pemilu, tidak ada salahnya calon pemilih mencari tahu tentang latarbelakang seluruh calon pemimpinnya. Seperti karier politiknya, harta kekayaannya, gaya hidupnya, keseluruhannya dinilai dan dilihat dari sudut pandang agama. Siapa yang mendekati kesempurnaan menjadi seorang pemimpin yang sesuai dengan ajaran agama, maka dialah yang pantas untuk dijadikan teladan dan tentunya dialah yang pantas untuk dipilih.
Setelah pesta demokrasi berakhir, masyarakat kembali menjalanikan aktivitasnya seperti semula. Sang Pemenang dalam pemilihan, berbangga hati karena mampu menyisihkan lawan-lawannya. Kini Sang Pemenang menjadi pemimpin. Akankah Sang Pemimpin memenuhi semua ucapannya? Hanya Allahlah Yang Maha Mengetahui.
Sebagai seorang pemimpin yang beriman, seharusnya bertanggungjawab atas segala amanah yang diberikan masyarakat. Mengerti, menyadari dan menjalankan seluruh tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin.
Bagi seorang pemimpin masyarakat, kepedulian terhadap masyarakat merupakan yang pertama dan utama. Pemimpin daerah kepanjangan tangan dari pemimpin pusat. Apa yang diamanatkan, haruslah disampaikan. Berikanlah kepada masyarakat, apa yang pemimpin pusat berikan untuk masyarakat. Jalanilah apa yang ditugaskan, tanpa harus dikurang atau pun dicurangi. Ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat.
kehidupan di dunia hanya sekali, waktunya pun terbatas. Dunia adalah tempat mencari amal ibadah sebanyak-banyaknya, sebab akan ada kehidupan di akhirat yang dapat dipilih saat berada di dunia. Antara surga dan neraka.
Jadikanlah kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin sebagai ladang amal. Lakukan penanaman amal dengan hati tulus dan ikhlas. Al qur’an dan Hadist sebagai petunjuk penyubur amal.
Tidak semua orang bisa diberi kepercayaan, maka janganlah disalahgunakan walaupun hanya sebutir debu sekalipun. Jika di dunia bisa mempertaggungjawabankan apa yang dipercayakannya, Insyaallah di akiratpun bisa mempertaggungjawabankannya. Janganlah menjadi pemimpin yang hanya bisa mengerahkan massa lewat sikap yang berpura-pura simpatik terhadap masyarakat. Namun jadilah pemimpin yang mau belajar dan mengamalkan ajaran kepemimpinan Rasullah. Gaya kepemimpinan Rasullah merupakan keteladanan bagi pemimpin yang beriman.[]
Choose EmoticonEmoticon