Washington - Organisasi muslim dan berbagai kelompok hak asasi manusia mengkritik Biro Investigasi Amerika Serikat (FBI) lantaran meluncurkan permainan yang diskriminatif terhadap umat Islam. Dalam game yang ada di situs resmi FBI, dikatakan fokus terhadap Islam sebagai agama teroris.
"Permainan ini lebih berfokus pada para Muslim," ucap juru bicara Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR), Corey Saylor seperti dilansir dari Aljazeera, Rabu (4/11).
Menurut Saylor, fokus dari mainan FBI ini untuk membuat masyarakat makin curiga pada Islam. Pasalnya, ada salah satu skenario dalam permainan yang menyuruh pengguna harus curiga pada orang-orang yang memiliki nama Arab.
Salah satu skenario di website tersebut memberitahu pengguna bahwa mereka harus curiga ketika seorang individu dengan nama Arab atau Islam menyebutkan akan ke Timur Tengah untuk suatu “misi”, menunjukkan bahwa itu adalah niat untuk terlibat dalam kekerasan.
“Kenapa kita harus menaikkan bendera merah? Bagaimana jika dia melakukan misi kemanusiaan atau misi keagamaan misalnya?” kata Saylor.
"Inilah contoh lain banyak anak-anak yang bakal berpikir siswa Muslim merupakan ancaman atau bahkan teroris," lanjut dia.
Website tersebut seharunya dirilis pada Senin (2/11), namun ditahan menyusul keberatan oleh berbagai pihak, terutama organisasi keagamaan dan hak-hak sipil.
FBI sendiri berdalih, website tersebut dirancang untuk memberikan “kesadaran tentang bahaya predator kekerasan ekstrimis di internet, dengan masukan dari siswa, pendidik dan tokoh masyarakat”.
Choose EmoticonEmoticon