Jenazah penumpang MH17 dibawa turun dari pesawat jelang upacara penyerahan di kompleks Bunga Raya bandara KLIA, Sepang, 22 Agustus 2014. REUTERS/Olivia Harris
Jakarta - Badan Keselamatan Belanda secara resmi telah mengesahkan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17ditembak jatuh di Ukraina timur dengan rudal BUK buatan Rusia.
Badan Keselamatan Belanda menyampaikan hal tersebut pada Selasa, 13 Oktober 2015, dalam laporan final tentang kecelakaan yang menewaskan 298 penumpang dan kru tersebut.
Namun hasil investigasi tersebut tidak menyatakan siapa yang meluncurkan rudal pada 17 Juli 2014, saat pesawat itu dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.
Ketua Badan Keselamatan Belanda Tjibbe Joustra mengatakan rudal itu diluncurkan dari area seluas 320 kilometer persegi.
"Pesawat itu hancur dengan serpihan tersebar seluas 50 kilometer persegi," ucap Joustra, seperti dilansir BBC, Selasa, 13 Oktober 2015.
Dalam laporan itu juga, Joustra mengkonfirmasi bahwa tiga awak pesawat tewas di dalam kokpit terkena serpihan rudal tersebut.
Joustra berujar, penyelidikan menolak asumsi bahwa ada bom di dalam pesawat, serangan ke udara, atau tabrakan meteor.
"Serpihan berdampak tinggi dari rudal ditemukan dalam tubuh awak kapal yang tewas dalam kokpit. Serpihan juga ditemukan di dalam kokpit yang terdeteksi melalui cat yang dikaitkan dengan bagian depan BUK," ujarnya.
Joustra juga menegaskan,pemerintah Rusia telah menolakdan memprotes hasil investigasi tersebut. "Namun Badan Keselamatan menolak protes itu. Badan Keselamatan sudah mengkaji sedalam-dalamnya komentar yang diberikan Federasi Rusia," tuturnya.
Masukan protes Rusia itu dilampirkan dalam laporan tersebut. Laporan itu juga berisi peta lokasi pesawat jatuh. Bangkai pesawat itu tersebar di daerah dekat perkampungan Garabovo di Ukraina timur yang dikendalikan kelompok separatis pro-Rusia.
Choose EmoticonEmoticon