Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman...
Mati syahid di jalan Allah ada beberapa macam:
Syahid di dunia dan akhiratSyahid di dunia, namun bukan syahid di akhiratSyahid di akhirat, namun bukan syahid di dunia
Syahid di dunia dan akhirat, akan mendapatkan pahala syahadah (yang sempurna). Orang yang dihukumi sebagai syahid di dunia dan akhirat adalah orang yang gugur dalam perang dalam, keadaan sedang maju bukan sedang kabur, dalam rangka menegakkan kalimat (agama) Allah. Dan ia tidak makan dan minum setelah terluka dan jatuh di pertempuran dalam keadaan belum mendapatkan pengobatan. Sebagian ulama, orang yang terluka di peperangan lalu sempat makan, minum dan mendapat pengobatan setelah terlukanya, maka ia tidak dihukumi syahid. Kecuali jika hanya makan atau minum sedikit saja kemudian wafat setelah terlukanya, (maka masih dihukumi syahid).
Syahid di dunia adalah orang yang gugur dalam perang, dalam keadaan maju bukan kabur, namun niatnya bukan dalam rangka menegakkan kalimat (agama) Allah. Maka di dunia ia dihukumi sebagai syahid secara zahirnya. Namun di akhirat, di sisi Allah, ia tidak mendapatkan pahala syahid.
Adapun syahid di akhirat yang bukan syahid dunia, ia diperlakukan di akhirat kelak sebagaimana orang yang mati syahid dan mendapatkan pahala syahid. Adapun di dunia, jenazahnya tetap dimandikan, dikafankan, dishalati, dan jenazahnya diperlakukan sebagaimana jenazah kaum Muslimin pada umumnya. Yang termasuk jenis ini di antaranya:
Al Mabthun, orang yang meninggal karena penyakit di perutnyaAl Ghariq (orang yang mati tenggelam)Al Hariq (orang yang mati terbakar)Orang yang sakit dzatul janbi(semacam penyakit paru-paru)Wanita yang meninggal ketika nifasAl Gharib, orang yang meninggal jauh di luar daerah tempatnya tinggal sehingga ia asing di sana
Dan yang lainnya semisal mereka, mendapatkan syahid di akhirat. Namun bukan syahid di dunia.
Inilah beberapa jenis mati syahid yang dijelaskan para ulama. Wallahu a’lam.
***
Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/31300/ muslim
Choose EmoticonEmoticon