-->

Senin, 28 September 2015



Teheran – Pemerintah Iran mengecam pemerintah Arab Saudi dalam insiden Mina yang menewaskan 136 jamaah haji asal Iran.

“Sayangnya, kami belum melihat kerja sama yang baik. Memang kejadian itu tak terduga namun kami menuntut komitmen lebih serius,” kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam wawancaranya dengan stasiun televisi pemerintah pada Sabtu, (26/09).

Selain korban tewas, sebanyak 102 jamaah haji Iran juga mengalami cedera dan 344 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Iran Ali Janati akan memimpin delegasi negeri itu ke Arab Saudi untuk mencari warganya yang hilang dan terluka.

Sedangkan di Teheran, pemerintah Iran untuk ketiga kalinya memanggil kuasa usaha Kedutaan Besar Arab Saudi sebagai bentuk tekanan agar Riyadh segera mencari keberadaan jamaah haji Iran yang hilang.

“Daftar nama jamaah haji Iran yang hilang sudah kami serahkan kepada pemerintah Saudi,” ujar Wakil Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian.

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz memerintahkan dilakukannya pengkajian keamanan ibadah haji menyusul tewasnya sedikitnya 717 dan 863 luka dalam peristiwa di Mina.

Raja Salman sudah membentuk komisi penyelidikan kecelakaan haji dengan korban terbesar sejak 25 tahun lalu itu.
Di antara korban tewas, terdapat sejumlah jemaah Indonesia.

Raja Salman mengatakan, dibutuhkan langkah untuk meningkatkan tingkat pengorganisasian dan pengaturan tentang pergerakkan para jemaah.”

Sebelumnya, Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan pemerintah Arab Saudi “harus memikul tanggung jawab sepenuhnya atas bencana ini.”

Menteri Kesehatan Arab Saudi menyalahkan para jemaah yang bergerak “tanpa mematuhi jadwal yang ditentukan,”sebagai penyebab kecelakaan besar itu.

Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan sedikitnya 717 jemaah haji meninggal dunia karena berhimpitan dan berjejalan saat hendak melempar jumroh, Kamis (24/09) pagi.

“Ada orang yang terjerembab menimpa orang berkursi roda, lalu sejumlah orang lain terjerembab menimpa badan mereka,” kata Abdullah Lotfy, jemaah dari Mesir kepada Associated Press.

“Orang-orang sampai berdiri di atas badan orang lain agar sekadar bisa bernafas.”

“Jenazah tergeletak di mana-mana sejauh mata saya memandang,” kata Bashir Sa’ad Abdullahi, dari BBC Abuja yang berada di Mina.

Penulis: Bunyanun Marsus
Sumber: BBC, Reuters, kiblat




Baca Artikel Terkait:




Choose EmoticonEmoticon