Akademisi Militer AS Desak Serangan Terhadap Situs-situs Suci Islam
SEORANG akademisi dari Akademi Militer AS (USMA) di West Point mengatakan Amerika Serikat harus menargetkan “tempat suci Islam” dan mengkritik apa yang disebut perang Washington melawan teror.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada National Security Law Journal, William Bradford, asisten profesor di departemen hukum USMA, menulis bahwa situs suci Islam adalah bagian dari perang melawan radikalisme Islam, lapor The Guardian Sabtu lalu.
Dia mempertahankan bahwa perang ini harus dilanjutkan bahkan jika hal itu berarti kehancuran besar, korban musuh yang tak terhitung, dan kerusakan sipil.
“Serangan mengejutkan dan ekstrim sebagai pilihan yang mungkin dilakukan, setidaknya dalam teori – serangan dilakukan secara proporsional, membedakan warga sipil dari kombatan, menggunakan senjata yang dibenarkan dan bisa berkontribusi atas kekalahan Islamisme,” tambahnya.
Bradford juga mengecam kritik apa yang disebut perang melawan teror sebagai “pengkhianat” pasal kelima, yang mewakili “target sah” bagi militer AS.
Dia meminta angkatan bersenjata AS untuk pergi menyerang fasilitas sekolah hukum, kantor atau rumah ulama dan media yang memiliki hubungan sebab-akibat antara konten yang disebarluaskan dan kejahatan Islam.
National Security Law Journal menyatakan penyesalan mereka atas penerbitan makalah yang keterlaluan tersebut.[fq/islampos]
Choose EmoticonEmoticon