Niatkan Kebaikan Karena Allah SWT
DIKISAHKAN pada zaman dahulu ada seorang laki-laki shaleh yang menceritakan sebuah kisah,
“Pada suatu hari aku tengah berada di kota Mekkah dan rambutku terus bertambah panjang karena lama tidak dicukur. Sedangkan, aku tidak memiliki uang untuk membayar tukang cukur. Maka aku datangi seorang tukang cukur yang tampak dari wajahnya seseorang yang baik dan suka membuat kebaikan. Aku katakan kepadanya, ‘Apakah Anda mau mencukur rambutku ini dengan niat karena Allah SWT?’ Lalu ia menjawab, ‘Dengan senang hati tuan, aku akan mencukur rambutmu ini’.
Pada saat itu masih ada satu pelanggan lagi yang ingin dicukur rambutnya. Setelah orang tersebut selesai dicukur dan meninggalkan tempat tersebut, si tukang cukur mempersilahkan aku duduk dan kemudian langsung mencukur rambutku.
Setelah mencukur rambutku, ia menambahkan kebaikannya dengan memberikanku sebuah kantong yang berisi uang sambil berkata, ‘Wahai saudara, aku merasa bahwa kamu adalah orang yang datang dari negeri yang jauh dan kamu tidak memiliki uang. Oleh karena itu, ambillah uang ini untuk memenuhi berbagai macam kebutuhanmu.’ Maka aku mengambil uang itu dan dalam hati berniat untuk mengembalikan uang pemberiannya itu jika aku sudah mempunyai uang.
Kemudian aku pergi dan masuk ke Masjidil Haram. Disana aku berjumpa dengan beberapa orang saudaraku. Salah seorang dari mereka mengatakan, ‘Uang kirimanmu dari Basrah telah sampai sebanyak tiga ratus Dinar untuk kamu infakkan di jalan Allah SWT.’ Pada saat itu pula aku ambil kantong uang itu dan bergegas pergi ke tempat tukang cukur tadi.
Saat aku sampai di hadapannya, aku berkata padanya, ‘Aku serahkan uang sebanyak tiga ratus Dinar ini kepadamu. Gunakanlah uang ini untuk menutupi sebagian kebutuhanmu.’
Melihat perbuatanku itu, ia langsung sangat marah dan berkata dengan nada mengingatkan padaku, ‘Wahai saudara, apakah kamu tidak malu dengan perbuatanmu? Ketika kamu katakan kepadaku, ‘Cukurlah rambuku ini dengan niat karena Allah.’ Kemudian setelah itu, kamu ingin agar aku mengambil upah dari perbuatanku tadi yang sudah aku niatkan karena Allah SWT. Pergilah dari sini! Mudah-mudahan Allah akan memaafkanmu!’”
Dari kisah di atas, kita dapat mencotoh sebuah perbuatan baik yaitu dengan membantu orang asing yang tengah dalam perjalanan dan membutuhkan bantuan kita. Terutama jika ia memintanya dengan sebuah perkataan, “Bantulah aku untuk melakukan hal ini dengan niat karena Allah SWT.” Hendaklah kita melakukannya dengan ikhlas dan tanpa mengharap imbalan apalagi upah darinya. Akan tetapi, tunggulah balasanmu berupa pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. [
Sumber : 40 Kisah Pengantar Anak Tidur/Najwa Husein Abdul Aziz/Gema Insani/Depok/2006.
Choose EmoticonEmoticon