Alhamdulillah segala puji bagi Allah, shalawat dan salam ke atas Rasulullah, kaum kerabatnya, para sahabat dan kepada semua yang mengikuti petunjuknya; Aku telah dihubungi oleh beberapa media massa semalam dan hari ini, berikutan sebuah hukuman “lucu” yang di keluarkan oleh pengadilan yang diberi nama “Pengadilan” Pidana Kairo.
Saya tidak begitu mengambil pusing tentang tuduhan palsu ini, malah orang-orang lain yang dipenjarakan secara zhalim dan berada di dalam sangkar tertuduh itu juga tidak mengambil kesedihan dengan hukuman yang dijatuhkan. Jikalau bukan karena paksaaan dari pihak yang melakukan kudeta, sudah pasti mereka tidak akan menghadiri pengadilan tersebut. Ini adalah karena penduduk Mesir dan seluruh dunia tahu bahwa tiada satu pun keputusan pengadilan yang perlu dihormati di Mesir yang sedang dikuasai oleh pihak kudeta.
Sebaliknya ia (pengadilan di Mesir) merupakan salah satu alat yang digunakan untuk melenyapkan oposisi yang menyeru ke arah kebebasan, kemuliaan manusia, dan keadilan sosial.
Ironinya, badan kehakiman yang sama tidak mempunyai dakwaan apapun kepada Mubarak (bekas presiden Mesir) kecuali satu dakwaan salah guna harta masyarakat dalam kasus ‘Istana Presiden’. Walhal, dia (Mubarak) memerintah negara (Mesir) selama 30 tahun. (Dalam tempoh tersebut) dia telah banyak melakukan kerusakan, perampokan, penipuan terhadap negara dan pada akhir tempo pemerintahannya dia membunuh para pemuda yang menyertai revolusi di Mesir. Tidak pula dia dan kedua-dua anaknya, ketua menterinya, para pemimpin partainya, menteri dalam negerinya, maupun pejabat-pejabat polisinya ditetapkan bersalah. Malah tidak ada seorang pun pasukan keselamatan yang ditetapkan bersalah di atas pembunuhan kepada para pengunjuk rasa. Sebaliknya presiden Mesir pertama yang dipilih melalui pemilu bebas dan adil yang dihukum mati!
Hakikatnya mereka sedang menghukum seluruh pendukung revolusi dengan menjatuhkan hukuman terhadap Mursi dan saudara ikhwannya. Seandainya mereka mampu untuk menjatuhkan hukuman mati ke atas setiap yang terlibat dalam revolusi Januari tersebut, pasti mereka akan lakukannya. Inilah revolusi yang membimbangkan mereka, menggoyang tampuk kuasa, serta menggoncang keangkuhan mereka. Revolusi ini juga hampir mengakibatkan segala harta kekayaan milik rakyat yang diambil dari rakyat terlepas dari tangan mereka.
Namun, Allah tetap menzhahirkan penipuan dan pembohongan mereka yang diketahui oleh semua yang mempunyai akal sehat, mata yang bisa memandang, serta telinga yang dapat mendengar. Rakyat Mesir telah melihat siapa yang sengaja membuka penjara-penjara (bagi membebaskan para kriminal) dan bagaimana Jendral Batran dibunuh ketika enggan menurut perintah membuka penjara-penjara tersebut. Sungguhnya aku dan rakyat Mesir selainku telah menyaksikan sendiri video-video yang di terbitkan di laman internet yang membuktikan bahwa pihak polisilah yang telah membuka penjara-penjara tersebut dan membebaskan para kriminal yang berbahaya bertujuan untuk mengancam pihak yang menentang mereka serta menimbulkan huru-hara. Allah tetap menzhahirkan pembohongan dan permusuhan mereka terhadap umat Islam, khususnya di dalam isu utama yaitu isu bumi Palestian. Mereka berdiri bersama musuh Islam, lalu menjatuhkan hukuman mati terhadap sebagian para syuhada’ Palestina yang telah gugur syahid di tangan regim Zionis, juga ke atas sebagian tahanan Palestina yang telah berada di dalam penjara para Zionis sejak hampir 20 tahun!
Amat menjengkelkan di mana aku didakwa atas tuduhan menyerang penjara Wadi Al Natrun dan dihukum mati, sedangkan aku tidak pernah mendatangi Wadi Al Natrun seumur hidupku. Aku juga tidak pernah tahu bahwa di situ ada penjara di mana mereka menempatkan sebagian pemimpin Ikhwan di penjara tersebut. Jadi bagaimana mungkin aku terlibat sama dalam pencerobohan ke atas penjara tersebut, sedangkan aku menetap di Qatar yang jauhnya ribuan kilometer dari Mesir?
Bagaimana mungkin hal itu terjadi, sedangkan setiap Jum’at aku menyampaikan khutbah dalam keadaan duduk di minbar sejak beberapa tahun dan ramai yang mengikuti khutbahku? Umurku sudah melebihi 80 tahun dan aku sendiri tidak mampu bergerak jauh kecuali dengan menggunakan kursi roda!
Aku juga tertanya-tanya seperti orang lain, mengapakah mereka menjalankan dakwaan terhadap penyerangan ke penjara tersebut saja dan tidak mendakwat kasus-kasus penyerangan di penjara-penjara yang lain?
Adakah ini hukuman balasan kalian terhadapku karena berterus terang menyampaikan kebenaran dan mendukung hak rakyat Mesir untuk mendapat kebebasan mereka? Adakah kalian coba menakutkan-nakuti aku dengan hukuman mati ini? Ketahuilah sesungguhnya dari mula aku menuntut ilmu dan menyeru kepada Allah sloganku adalah:
“(Nabi-nabi yang telah lalu itu) ialah orang-orang yang menyampaikan syariat Allah serta mereka takut melanggar perintahNya dan mereka pula tidak takut kepada sesiapa pun melainkan kepada Allah dan cukuplah Allah menjadi Penghitung (segala yang dilakukan oleh makhluk-makhlukNya untuk membalas mereka).” (Al Ahzab: 39)
Bermula sejak zaman remajaku, aku dan saudara-saudaraku telah menyeru-nyeru, “Kematian di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami.”Sesungguhnya kami amat merindui syahid dan tidak pernah pula takut berdepan dengannya! Malah jiwa kami sentiasa mengulangi (ayat):
“Katakanlah (wahai Muhammad): Tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung yang menyelamatkan kami dan (dengan kepercayaan itu) maka kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal. Katakanlah: (Sebenarnya) tidak ada yang kamu tunggu-tunggu untuk kami melainkan salah satu dari dua perkara yang sebaik-baiknya (iaitu kemenangan atau mati syahid) dan kami menunggu-nunggu pula untuk kamu bahwa Allah akan menimpakan kamu dengan azab dari sisiNya atau dengan perantaraan tangan kami. Oleh itu tunggulah, sesungguhnya kami juga menunggu bersama-sama kamu.“ (AtTaubah 51-52)
Aku akan terus menghabiskan sisa hidupku menyampaikan kebenaran, aku tidak takut untuk menerima hinaan sang penghina di jalan Allah, kemurkaan si zhalim maupun ancaman penjahat yang melampaui batas. Sebaliknya aku akan kekal mempertahankan rakyat yang lemah ditindas hingga kebebasan dan hak-hak mereka dikembalikan, aku hidup di atas tujuan tersebut dan aku meminta kepada Allah moga aku mati di atasnya jua.
Aku ingin katakan kepada Al-Sisi, para pengikutnya, hakim-hakimnya, rangkaian medianya serta para muftinya yang telah ditimpa kegilaan karena semakin hampir kehilangan tampuk kekuasaan; Hakikatnya hukuman (mati) yang kamu putuskan itu bukanlah ke atas kami, sebaliknya hukuman tersebut dijatuhkan terhadap diri kalian sendiri, dan ketahuilah bahwa hari balasan (buat kalian) itu tidak begitu jauh lagi.
Aku telah menghabiskan kehidupanku berkhidmat kepada Islam, sebagai khatib, penyampai ilmu, mufti, penulis, penyampai syair, pendakwah dan tidak akan ada siapapun baik itu pemimpin, hakim atau pengikut yang dapat menambah usiaku ataupun menguranginya walau seketika: “Apabila sampai tempo mereka, tiadalah mereka akan dapat meminta dikemudiankan sesaatpun dan tidak pula mereka akan dapat meminta didahulukan.” (6An Nahl: 60)
“Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang (atau sesuatu yang bernyawa.” (Al Munafiqun 11)
Dan aku tidak akan putus berdoa kepada Allah agar mengurniakanku mati syahid di jalanNya.
Wahai para perampas kuasa, sesungguhnya sebelum ini kami tidak pernah berasa gentar kepada golongan terdahulu dari kalian, kami juga telah katakan apa yang benar di hadapan mereka, maka tidak sekali-kali kami akan takut akan kalian, dan kalian juga tidak akan dapat menakutkan kami.
Janganlah pernah menyangka bahwa dengan hukuman-hukuman ini kamu akan dapat menguasai negara (Mesir) dan menundukkan rakyat, perkara ini adalah umpama: “Dan orang-orang yang kafir pula, amal-amal mereka adalah umpama riak sinaran panas di tanah rata yang disangkanya air oleh orang yang dahaga, (lalu dia menuju ke arahnya) sehingga apabila dia datang ke tempat itu, tidak didapati sesuatu pun yang disangkanya itu; (demikianlah keadaan orang kafir, tidak mendapat faedah dari amalnya sebagaimana yang disangkanya) dan dia tetap mendapati hukum Allah di sisi amalnya, lalu Allah menyempurnakan hitungan amalnya (serta membalasnya); dan (ingatlah) Allah Amat segera hitungan hisab-Nya.” (An Nur 39)
Kalian akan mendapat balasan perbuatanmu di dunia ini di tali gantung atau sebagai sampah di dalam sejarah, kemudian kalian akan bangkit untuk berhadapan dengan Tuhan yang Maha Perkasa yang membalas segala kejahatan, yang telah menyatakan perang ke atas orang yang memusuhi para waliNya.
Wahai Tuhan kami! Kepada Engkaulah saja kami berserah diri dan kepada Engkaulah kami rujuk bertaubat, serta kepada Engkaulah juga tempat kembali! Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau jadikan pendirian dan keyakinan kami terpesong karena penindasan orang-orang kafir dan ampunkanlah dosa kami wahai Tuhan kami; sesungguhnya Engkaulah saja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. (Al Mumtahanah 4)
Yusuf Al Qaradhawi
Presiden Persatuan Ulama Sedunia
Sumber: fimadani.com
1 komentar:
I feel this is one of the so much significant
info for me. And i am happy reading your article. However wanna remark on few general issues, The web site taste is ideal, the articles is truly nice : D.
Excellent job, cheers
Choose EmoticonEmoticon