-->

Kamis, 07 Mei 2015

Suatu ketika seorang wanita datang kepada Nabi SAW dengan membawa sebuah burdah yang ditenun dan berpita. Burdah adalah sebuah baju lapang yang menyelubungi seluruh tubuh. Wanita tersebut berkata, "Wahai Rasulullah, kain ini tenunanku sendiri, saya bawa untuk tuan, semoga tuan bersedia memakainya.."

Nabi SAW menerima pemberian tersebut dengan gembira, apalagi saat itu beliau memang sedang sangat membutuhkannya. Ketika beliau datang di antara para sahabat dengan pakaian tersebut, salah seorang di antara mereka berkata dengan kagumnya, "Alangkah bagusnya pakaian itu, sudikah tuan memberikannya kepadaku…"

Orang-orangpun mencela sikap orang tersebut dengan berkata, "Permintaanmu itu tidak pantas, beliau sangat memerlukannya tetapi kamu memintanya. Padahal kamu tahu bahwa beliau tidak pernah menolak permintaan orang."

Orang yang meminta burdah itu berkata, "Demi Allah, pakaian itu saya minta bukan untuk saya pakai sekarang, tetapi untuk kafan saya nanti…" Nabi SAW hanya tersenyum mendengar pembicaraan di antara para sahabatnya, dan menjanjikan akan memberikannya pada saatnya nanti. Dan memang, ketika orang tersebut meninggal, ia dikafani dengan burdah yang dipakai Nabi SAW tersebut. Sungguh itu suatu kemuliaan dan kebanggaan baginya.





Baca Artikel Terkait:




Choose EmoticonEmoticon