Berhubungan seksual saat sedang haid adalah sesuatu yang dihindari banyak pasangan suami-istri. Meski begitu, tak sedikit wanita yang justru merasa gairahnya lebih besar saat datang bulan. Sebenarnya, bagaimana bahayanya bercinta di masa menstruasi ini?
Tara Ford, dokter dari Medical Center for Female Sexuality di New York, mengungkapkan fakta-fakta yang perlu Anda tahu mengenai seks saat haid, sisi positif dan negatifnya.
Menurutnya, sebenarnya berhubungan seks bisa dilakukan sebulan penuh tanpa harus ada jeda. Tapi tak semua orang atau pasangan Anda merasa nyaman dengan banyaknya darah.
Lebih bergairah
Gairah pada wanita sangat berbeda-beda, dan sebagian besar mungkin merasa terganggu dan tidak mood bercinta saat sedang haid.
Tapi, tak sedikit yang justru merasa lebih mudah bergairah saat sedang haid. Ini karena estrogen dan testosteron cenderung rendah di hari pertama haid, dan kembali naik di hari ketiga. "Beberapa wanita merasa lebih bergairah dan sensitif pada masa ini," kata Ford.
Ketika sedang haid juga terjadi lebih banyak lubrikasi sehingga meningkatkan rasa gairah. Jika selama ini Anda harus menggunakan pelumas untuk bercinta, maka masa menstruasi ini Anda bisa melakukan hubungan seks secara alami. Penelitian bahkan menunjukkan, orgasme di saat haid bisa mengurangi rasa kram dan nyeri perut.
Gunakan pelindung
Walau hubungan seksual dilakukan saat sedang haid, namun kemungkinan hamil tetap ada. "Beberapa siklus haid berlangsung lebih dari seminggu dan terkadang ovulasi bisa bersamaan waktunya dengan menstruasi," katanya.
Selain itu, sperma bisa bertahan hidup 3-5 hari. Jika Anda selalu rutin minum pil KB, maka cukup aman untuk berhubungan seks tanpa kondom.
Bahayanya
Salah satu hal yang membuat orang memilih menunda hubungan seks saat haid adalah ajaran agama. Bahkan dalam ajaran Islam diharamkan berhubungan intim saat haid. Ternyata bercinta di masa ini bisa membuat Anda rentan mengalami penularan penyakit. Ini karena mulut rahim lebih terbuka (sehingga darah mudah keluar), akibatnya lebih mudah terpapar infeksi menular seksual.***
Editor: sanbas
Sumber: kompas.com
Choose EmoticonEmoticon